Kota Batam, yang dikenal sebagai pusat industri di ujung barat Indonesia, mulai mengalami perubahan paradigma. Dulu, kota ini terkenal dengan deru mesin pabrik dan lalu lintas kapal barang yang tidak berhenti. Namun, sekarang, wajah Batam mulai berubah menjadi pusat-pusat data, infrastruktur digital, dan kawasan bisnis modern.
Investasi di Batam meningkat hingga Rp9,6 triliun pada triwulan II 2025, naik 11% dibanding periode sebelumnya. Ini membuktikan bahwa kepercayaan investor terhadap Batam telah pulih. Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menilai capaian ini sebagai bukti nyata bahwa iklim usaha di Batam semakin kondusif.
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi motor penggerak utama investasi di Batam, dengan nilai Rp3,88 triliun atau 40,6% dari total investasi. PMDN tumbuh 44% dibanding triwulan sebelumnya dan 105% dibanding tahun lalu.
Data center menjadi salah satu sektor yang menarik perhatian karena meningkatnya kebutuhan layanan digital di kawasan Asia Tenggara. Batam memiliki keunggulan dari sisi suplai air dan listrik yang stabil, serta posisi geografis yang strategis. Investasi data center tumbuh pesat dan membuka peluang kerja baru, memperkuat ekosistem digital, dan menciptakan efek berganda bagi perekonomian lokal.
Pemerintah Batam tidak ingin pembangunan berjalan tanpa arah. Kota ini harus tumbuh sebagai kota yang tertata, nyaman, dan berkelanjutan. Pemimpin BP Batam menjanjikan bahwa setiap pembangunan akan memberi manfaat bagi masyarakat.
Dalam Rencana Strategis (Renstra) BP Batam, terdapat lima Wilayah Penataan dan Pengembangan (WPP) yang menjadi poros utama pembangunan. Kawasan-kawasan ini disusun dengan karakter dan fungsi berbeda, namun saling melengkapi untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Kolaborasi antara BP Batam dan media menjadi sangat penting dalam proses pembangunan. Wakil Kepala BP Batam menyampaikan apresiasi kepada insan pers yang aktif memberitakan perkembangan kota. Pihak BP Batam terbuka terhadap kritik dan masukan yang membangun, dan mereka percaya bahwa media adalah mitra strategis dalam proses ini.
Kini, Batam tengah menyiapkan diri menjadi kota berkelas dunia, modern, berdaya saing, dan inklusif. Dengan dukungan iklim usaha yang membaik, kebijakan pemerintah yang pro-investasi, dan keterlibatan masyarakat yang semakin luas, Batam siap untuk menjadi salah satu kota termodern di Indonesia.
Investasi di Batam meningkat hingga Rp9,6 triliun pada triwulan II 2025, naik 11% dibanding periode sebelumnya. Ini membuktikan bahwa kepercayaan investor terhadap Batam telah pulih. Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menilai capaian ini sebagai bukti nyata bahwa iklim usaha di Batam semakin kondusif.
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi motor penggerak utama investasi di Batam, dengan nilai Rp3,88 triliun atau 40,6% dari total investasi. PMDN tumbuh 44% dibanding triwulan sebelumnya dan 105% dibanding tahun lalu.
Data center menjadi salah satu sektor yang menarik perhatian karena meningkatnya kebutuhan layanan digital di kawasan Asia Tenggara. Batam memiliki keunggulan dari sisi suplai air dan listrik yang stabil, serta posisi geografis yang strategis. Investasi data center tumbuh pesat dan membuka peluang kerja baru, memperkuat ekosistem digital, dan menciptakan efek berganda bagi perekonomian lokal.
Pemerintah Batam tidak ingin pembangunan berjalan tanpa arah. Kota ini harus tumbuh sebagai kota yang tertata, nyaman, dan berkelanjutan. Pemimpin BP Batam menjanjikan bahwa setiap pembangunan akan memberi manfaat bagi masyarakat.
Dalam Rencana Strategis (Renstra) BP Batam, terdapat lima Wilayah Penataan dan Pengembangan (WPP) yang menjadi poros utama pembangunan. Kawasan-kawasan ini disusun dengan karakter dan fungsi berbeda, namun saling melengkapi untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Kolaborasi antara BP Batam dan media menjadi sangat penting dalam proses pembangunan. Wakil Kepala BP Batam menyampaikan apresiasi kepada insan pers yang aktif memberitakan perkembangan kota. Pihak BP Batam terbuka terhadap kritik dan masukan yang membangun, dan mereka percaya bahwa media adalah mitra strategis dalam proses ini.
Kini, Batam tengah menyiapkan diri menjadi kota berkelas dunia, modern, berdaya saing, dan inklusif. Dengan dukungan iklim usaha yang membaik, kebijakan pemerintah yang pro-investasi, dan keterlibatan masyarakat yang semakin luas, Batam siap untuk menjadi salah satu kota termodern di Indonesia.