Hmm, ini terlalu banyak masalah dengan penanggulangan perempuan di Indonesia. Kekurangan anggaran untuk Dapur SPPG Polda Bali itu jelas bukan pilihan yang baik. Bagaimana kalau kita fokus pada meningkatkan pengelolaan anggaran dan memastikan bahwa semua fasilitas penahanan memang bisa menangani penjara perempuan yang melalui pengadilan?
Mereka bilang kalau PDN di daur sempatiban penjara perempuan Polda Bali tidak bisa beroperasi karena kurang anggaran, tapi kemaren apa lagi ya? Tapi yang penting adalah Dapur SPPG itu masih bisa bergerak kembali setelah dievaluasi. Kita harus fokus utama mengatasi masalah pengelolaan anggaran, jangan sampai ada yang terlewat, dan kita harus siap membantu korban yang paling rentan ya!
Aku kira gini, bagaimana bisa terjadi seperti ini? Kita harusnya punya fasilitas yang aman dan nyaman untuk perempuan yang melalui pengadilan karena masalah narkoba atau kejahatan lainnya. Saya sudah capek banget dengan situasi ini, kita harus bergerak cepat agar Dapur SPPG Polda Bali kembali beroperasi secara normal.
Aku pikir ini benar-benar masalah yang sangat serius buat perempuan pengguna narkoba di Bali! Bagaimana caranya mereka bisa jadi tidak bisa mendapatkan bantuan dan perlindungan yang tepat? Aku harap kekurangan anggaran ini bisa segera diatasi agar Dapur SPPG Polda Bali bisa kembali beroperasi normal. Kami juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain seperti penanggulangan terhadap perempuan yang menjadi korban kejahatan, serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan bagi perempuan.