Danny Praditya Jelaskan Alasan PGN Beri Uang Muka ke Isar Gas

Kejadian yang terjadi saat itu membuat perusahaan gas negara ini memutuskan untuk memberikan uang muka senilai Rp199 miliar kepada anak perusahaan Isar Gas Group. Pergantian itu dilakukan karena tidak ada kekhawatiran soal utang dari Isar Gas kepada Pertagas, apalagi yang lebih penting lagi adalah adanya tekanan dari kompetitor.

Menurut mantan direktur komersial PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Danny Praditya, diperlukan komoditas gas untuk menjaga keberlanjutan bisnis dan memenuhi kontrak terhadap pelanggan di Jawa Timur. Alasannya berdasarkan pada analisa neraca supply demand kebutuhan gas bumi yang dilakukan oleh PGN sebelum melakukan kerja sama jual beli.

Danny juga menjelaskan mengapa uang muka tersebut diberikan kepada Isar Gas, meskipun tidak ada dokumen pendukung. Menurut dia, dewan direktif Isar Gas telah menyerahkan kelengkapan dokumen ke satuan kerja di PGN sebelum adanya invoice yang dibayar oleh PT PGN.

Sementara itu, sebagai perwakilan perseroan, semua invoice dari badan usaha tersebut ditujukan kepada dirinya. Namun, kata Danny, invoice tersebut langsung masuk ke PGN sebagai perusahaan tanpa dilaluinya, dan proses pembayaran disetujui oleh Direktur Keuangan.

Danny juga menjelaskan mengapa dia tidak melakukan protes mengenai adanya persetujuan pembayaran meskipun telah dijerat dalam perkara ini. Dia menyatakan bahwa pernyataannya telah dilakukan sejak awal dia dijerat dalam perkara tersebut, dan dia tidak melayangkan protes karena diminta menunggu bagiannya untuk menyampaikan pembelaannya dalam pleidoi atau nota pembelaan.

Kejadian yang terjadi saat itu membuat PGN membayar uang muka senilai Rp199 miliar kepada Isar Gas Group.
 
Kalo ngerasa ada sesuatu yang tidak beres di keberlangitan bisnis, aku rasa harusnya ada sumber daya untuk pengawasan lebih ketat, tapi siapa tahu sih. Yang jelas, PGN harus teliti lagi sebelum memutuskan untuk memberikan uang muka yang besar seperti itu. Aku juga rasa perlu ada transparansi yang lebih baik tentang dokumen dan proses pembayaran, biar nggak terjadi kesalahpahaman seperti ini. Tapi, aku juga tidak bermaksud membenarkan apa-apa yang terjadi, aku hanya ingin memberikan perspektif dari sisi netizen.
 
Gak jelas sih kalau PGN kayak nggak perhatikan dokumen dari Isar Gas dulu. Maksudnya apalagi isinya ada atau tidak? Kalau ternyata ada, kenapa isi dokumen itu diabaikan begitu saja? 🤔 PGN pasti juga mau memperbaiki kesalahan seperti ini, kan? Tapi kayak sekarang, Isar Gas bisa langsung menerima uang muka Rp199 miliar. Tapi nggak ada jawabannya sih... 💸
 
ini yang penting apa adanya dokumen sih, kalau ada tapi nggak dibawa ke tempat yang wajib. mau bukti apa kalo mau bukti. perusahaan besar seperti ini gak boleh dipercaya dengan kata-kata aja, harus ada bukti yang kuat. dan apa itu satuan kerja di pgn sih? nggak ada kontak dengannya kan? dan dimana adanya proses pembayaran disetujui oleh direktur keuangan sih? kalau dia tidak melayangkan protes, berarti dia setuju juga kan? ini kalau terjadi di perusahaan kecil aja, tapi gak bisa juga jadi besar like ini.
 
omg ga paham sih, kalau isar gas group kayaknya bisa langsung menerima uang muka dari pgn tanpa ada dokumen apa pun 🤔. itulah yang bikin saya bingung juga, siapa lagi yang bakal menangani ini? apa ini cuma pasangan kuiti di antara 2 perusahaan? 🤑 dan mana sumber dana itu? apakah pgn bisa menebus utangnya dengan uang muka ini? tolong jelasin ya 😅
 
iya, ini kabar gembira banget! tapi apa artinya itu? kalau tidak ada kekhawatiran tentang utang dari isar gas ke pertagas, maka apa yang salah sama sekali? malah ada tekanan dari kompetitor, makanya pgn harus memberi uang muka? ini ngerasa seperti sistem yang tidak adil, apalagi karena tidak ada dokumen pendukung... tapi saya rasa ini adalah contoh bagaimana bisnis di indonesia sering kali terjebak dalam keamanan politis...
 
Makasih kalian kan? Nah, kayaknya ada kasus seperti ini lagi. PGN bayar uang muka senilai Rp199 miliar ke Isar Gas Group. Tapi, aku pikir ga perlu penuh ragu-ragu lagi. Jika mau berinvestasi di bisnis gas, jangan terlalu kaget deh kalau ada masalah utang. Karena siapa yang tidak tahu kalau banyak sekali kasus seperti ini?

Aku rasa perusahaan gas harus lebih berhati-hati lagi dalam melakukan kerja sama dengan anak perusahaan lain. Jangan cuma fokus pada profit aja, tapi juga pahami risikonya sendiri. Dan siapa yang mau jadi kompetitor, harus siap dengan strategi yang kuat untuk menghadapi mereka.

Makasih kembali, dan semoga suka banget.
 
Saya pikir ini buat mereka, kalau mau jalan sendiri punya risiko. Tapi kalau mau bantu diri sendiri dengan pihak lain dan tidak ada masalah, ya kan lebih baik lagi! 🙌 Mereka bisa terus menjalankan bisnisnya tanpa hambatan. Saya rasa ini semua cerita tentang bagaimana bisnis itu harus berjalan dengan bijak, biar tidak ada masalah di akhirnya.
 
ini nggak adem banget! apalagi karena pgn ini jadi pelabuh utama gas negara... kalau gini, berarti ada kesepakatan rahasia antara pgn dan isar gas group tanpa ada transparansi sih... itu tidak jelas sama sekali... dan kemudian ada uang muka Rp199miliar yang dibayar tanpa apa apa... itu jadi contoh bagaimana sistem ini kerja...
 
Makasih ya, soalnya aku pikir kalau ada dokumen pendukung apa sih, tapi ternyata tidak ada, dan langsung masuk ke PGN aja... apa sih tujuan kita? biarkan saja pihak Isar Gas melakukan sesuatu yang salah, dan kami PGN jadi korban? aku pikir kalau kita harus minta dokumen pendukung dari mereka, tapi mungkin ada alasan lain... atau mungkin tidak?
 
kembali
Top