BPI Danantara Tertarik Mengembangkan Proyek Pengolahan Kotoran Ternak Jadi Energi
Dalam upaya penanggulangan sampah di Indonesia, BPI Danantara terlibat dalam pengembangan proyek pengolahan kotoran ternak menjadi energi. Hal ini merupakan langkah terintegrasi dalam menyelesaikan masalah sampah di Indonesia.
Menurut Managing Director Investment Stefanus Ade Hadiwidjaja, BPI Danantara tertarik untuk mengembangkan teknologi pengolahan kotoran ternak karena memiliki potensi besar sebagai sumber energi. Ia menyatakan bahwa opsi penanggulangan sampah ini masih sangat banyak dan ingin mengeksplorasi lebih lanjut.
Meski fokus utama BPI Danantara saat ini adalah pengelolaan sampah perkotaan, namun mereka terbuka untuk menyampaikan ide-ide inovatif lainnya, termasuk konversi kotoran ternak menjadi energi. Stefanus mengungkapkan bahwa bahkan jika 30 kota di Indonesia membangun incinerator untuk sampah perkotaan, hal itu baru menyelesaikan sekitar 10 persen dari total permasalahan sampah di Indonesia.
Dalam proyek pengolahan kotoran ternak menjadi energi ini, BPI Danantara masih membuka peluang untuk mengembangkan proyek lebih luas. Mereka mengimbau siapapun yang memiliki ide lain untuk terlibat dan menawarkan kerjasama dengan tim mereka yang terdiri dari 20 orang.
Stefanus Ade Hadiwidjaja mengungkapkan bahwa BPI Danantara ingin mengeksplorasi proyek ini secara global, termasuk ke pasar, pemain swasta, dan pemain lokal. Dia menyatakan bahwa "Kita ingin cerita ke market, ke pemain swasta, ke pemain global, pemain lokal."
Dalam upaya penanggulangan sampah di Indonesia, BPI Danantara terlibat dalam pengembangan proyek pengolahan kotoran ternak menjadi energi. Hal ini merupakan langkah terintegrasi dalam menyelesaikan masalah sampah di Indonesia.
Menurut Managing Director Investment Stefanus Ade Hadiwidjaja, BPI Danantara tertarik untuk mengembangkan teknologi pengolahan kotoran ternak karena memiliki potensi besar sebagai sumber energi. Ia menyatakan bahwa opsi penanggulangan sampah ini masih sangat banyak dan ingin mengeksplorasi lebih lanjut.
Meski fokus utama BPI Danantara saat ini adalah pengelolaan sampah perkotaan, namun mereka terbuka untuk menyampaikan ide-ide inovatif lainnya, termasuk konversi kotoran ternak menjadi energi. Stefanus mengungkapkan bahwa bahkan jika 30 kota di Indonesia membangun incinerator untuk sampah perkotaan, hal itu baru menyelesaikan sekitar 10 persen dari total permasalahan sampah di Indonesia.
Dalam proyek pengolahan kotoran ternak menjadi energi ini, BPI Danantara masih membuka peluang untuk mengembangkan proyek lebih luas. Mereka mengimbau siapapun yang memiliki ide lain untuk terlibat dan menawarkan kerjasama dengan tim mereka yang terdiri dari 20 orang.
Stefanus Ade Hadiwidjaja mengungkapkan bahwa BPI Danantara ingin mengeksplorasi proyek ini secara global, termasuk ke pasar, pemain swasta, dan pemain lokal. Dia menyatakan bahwa "Kita ingin cerita ke market, ke pemain swasta, ke pemain global, pemain lokal."