Danantara Paparkan RKAP ke DPR, Kampung Haji-Waste to Energy

Dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) memaparkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2026. CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengatakan bahwa pemaparan tersebut termasuk peta jalan investasi Danantara Investment Management (DIM) tahun 2026, yang dirancang untuk menjalankan mandat ganda dengan menghasilkan imbal hasil berkelanjutan sekaligus memberikan dampak ekonomi nasional.

"Kami membangun portofolio dengan landasan kehati-hatian dan diversifikasi yang kuat. Setiap keputusan investasi harus memenuhi dua tujuan: menjaga nilai aset negara dan memastikan manfaat yang kembali kepada masyarakat dalam jangka panjang," ujar Rosan.

Salah satu proyek strategis Danantara adalah Proyek Kampung Haji di Makkah, yang diinisiasi melalui Inpres No. 15/2025. Proyek ini dirancang untuk meningkatkan kualitas akomodasi bagi jamaah haji Indonesia dan menjawab kebutuhan akan solusi pelayanan yang lebih permanen dan terencana.

"Project Berkah bukan hanya soal akomodasi jamaah, tetapi tentang membuka peluang ekonomi baru bagi Indonesia dan meningkatkan standar pelayanan publik bagi masyarakat yang melaksanakan ibadah haji," ujar Rosan.

Selain itu, Danantara juga mengembangkan proyek waste-to-energy (WtE) sebagai contoh proyek strategis domestik yang mendukung agenda ketahanan energi dan penanganan darurat sampah nasional. Proyek ini berpotensi menciptakan 3.500-4.500 lapangan kerja selama konstruksi, ratusan pekerjaan tetap saat operasi, serta potensi kontribusi hingga Rp1,6 triliun per tahun terhadap PDB pada masa pembangunan.

"Proyek seperti WtE menunjukkan bagaimana Danantara Indonesia mengarahkan modal ke inisiatif yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, namun juga memperkuat ketahanan lingkungan dan infrastruktur dasar," ujar Rosan.
 
Projek-proyek seperti Proyek Kampung Haji dan waste-to-energy (WtE) memang memiliki potensi untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan ekonomi Indonesia 🙌. Tapi, perlu diingat bahwa investor juga harus berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, supaya tidak ada masalah dengan pemerintah atau korupsi, karena semua itu akan mempengaruhi reputasinya, dan bisa jadi mengganggu proyek-proyek lainnya 🤔.
 
Makasih dengerin kabar ini 🙏. Rencana kerja Danantara Indonesia nanti ini, kok terlihat seperti mencoba mengontrol semuanya dari dekat 💼. Proyek Kampung Haji di Makkah itu, kalau benar-benar hanya tentang membuka peluang ekonomi baru, maka itu keren dan semua orang Indonesia pasti senang 🤗. Tapi apakah yang benar-benar terjadi? Apakah itu sekedar pemasaran untuk menyelesaikan proyek lain yang sebenarnya nggak ada rencana yang jelas 🤑.

Dan apa dengan proyek waste-to-energy (WtE) ini? Mungkin itu bisa membantu mengurangi sampah di Indonesia, tapi apakah itu benar-benar efektif? Perlu ada penelitian lebih lanjut untuk memastikin hal ini tidak hanya sekedar 'buzz' yang dijunjung tinggi 🤔.
 
Apa sih dengan proyek Kampung Haji di Makkah? Sepertinya proyek ini terlalu mahal dan tidak ada transparansi yang jelas tentang pengeluaran dana. Di mana aja sebenarnya uang itu berasal? Dan bagaimana bisa jadi proyek ini tidak hanya membantu Indonesia, tapi juga jamaah haji sendiri? 😐

Aku pikir lebih baik jika pemerintah fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi rakyat, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Proyek-proyek seperti Kampung Haji di Makkah sebenarnya cukup mengecewakan. Apakah itu masuk akal untuk proyek yang harus memberi dampak ekonomi nasional? 🤔

Dan apa sih dengan waste-to-energy itu? Aku rasa itu just a marketing term, tapi tidak ada solusi yang sebenarnya efektif. Bagaimana caranya kita bisa yakin bahwa proyek ini benar-benar membantu meningkatkan standar hidup di Indonesia? 🚮
 
Wow 🤩 Proyek WtE itu agak serius banget, tapi bagusnya ada lapangan kerja yang banyak dan kontribusi besar terhadap PDB! 😊
 
Gue pikir kalau gue harus memberikan opini tentang rencana kerja Danantara Indonesia, aku aha sih. Aku rasa itu bagus banget! Mereka memang benar-benar fokus pada kebijakan yang berkelanjutan dan bisa membawa manfaat bagi banyak orang, mulai dari investor hingga masyarakat luas.

Tapi, aku juga pikir perlu diingat bahwa proyek-proyek strategis seperti Proyek Kampung Haji dan Waste-to-Energy itu membutuhkan biaya yang cukup besar. Aku harap gue tidak salah, tapi aku rasa penting untuk ada evaluasi kritis tentang biaya dan efektivitas proyek-proyek tersebut.

Aku juga senang melihat bahwa Danantara Indonesia fokus pada pembangunan infrastruktur yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Aku yakin itu akan membantu meningkatkan standar hidup masyarakat, terutama di daerah-daerah yang masih kurang menguntungkan. 🙏
 
Pikir aku jadi penasaran banget kenapa proyek waste-to-energy (WtE) ini harus dibawa ke jalur investasi? Apalagi kalau kita sudah punya banyak pabrik pembakaran sampah di Indonesia, kok masih perlu WtE lagi. Tapi mungkin aku salah, karena aku lihat ada peluang yang besar untuk meningkatkan kontribusi ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Yang penting ya adalah apa yang mereka lakukan benar-benar bermanfaat bagi negara. 🤔💡
 
Gue pikir kalau ini salah arah, memang benar-benar ada kegiatan di Makkah, tapi kaya gini? Ada satu Indonesia sendiri yang memikirkan hal ini. Proyek Kampung Haji itu bukannya pilihan A yang bijak? Tapi sekarang apa yang bikin orang kaget sih bagaimana. Boleh jadi ada yang bilang kalau ini bisa membuat orang Indonesia merasa bangga, tapi aku pikir kalau kita harus cermati dulu bagaimana aksesibilitas dan kebebasan bagi rakyat Indonesia agar tidak terlupakan dalam hal ini.
 
kembali
Top