Saya pikir strategi ini agak kacau, kan? Menarik dividen PNII untuk investasi risiko tinggi bisa jadi salah satu cara untuk meningkatkan penerimaan negara, tapi gampangnya lupa bahwa investor juga punya risiko yang besar. Apa asumsinya hasilnya akan positif? Saya ingin lihat data dan proyeksi sebelum bisa setuju dengan keputusan ini...
Presiden Prabowo memang sudah menetapkan rencana untuk menanam modal dengan cara yang berbeda, salah satunya adalah dengan menggunakan dividen PNII untuk investasi risiko tinggi... Ini sebenarnya merupakan langkah yang positif ya, karena kalau kita tidak berisiko dalam investasi, maka bagaimana kita bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar?
Tapi, aku juga sedikit khawatir dengan jumlah 15 persen dividen yang diputuskan untuk dilabiskan... Apakah itu sudah cukup banyak? Apakah kita tidak perlu berinvestasi dalam sektor lain seperti infrastruktur atau pendidikan?
Mengenai rencana menanam modal dengan cara yang berbeda, saya pikir itu wajar banget. Pihak kepresidenan ingin mencari cara yang baru untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, karena kalau gini saja punya caranya sendiri. Investasi risiko tinggi tentu tidak mudah, tapi jika berhasil bisa memberikan banyak keuntungan bagi negara. Saya berharap pihak kepresidenan juga bisa memperhatikan efektivitas investasi ini dan memberikan laporan yang transparan, ya
mungkin kalau Presiden Prabowo itu niat buat investasinya jadi makin kaya, tapi nggak sengaja gini aja? apa benar-benar 15 persen dividen PNII itu bisa dipindahkan ke investasi risiko tinggi? siapa yang mengatur ini? apakah ada yang keberatan atau masalah di balik niat Presiden ini?