Dalam usaha untuk meningkatkan investasi di Indonesia, CIO Danantara, Pandu Patria Sjahrir, mengumumkan bahwa 15 persen dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang dijalankan oleh Dana Kekayaan Negara (Sovereign Wealth Fund/SWF) Indonesia.
Salah satu dari banyak proyek tersebut adalah investasi ventura, yang merupakan "alpha" bagi Danantara. Program ini baru saja diluncurkan bulan ini dan sekitar 15 persen dari dividen akan dialokasikan untuknya. Pandu menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan nilai tambah dan menggandeng perusahaan global terbaik agar mereka berinvestasi di Indonesia.
Dalam delapan bulan pertama sejak didirikan, Danantara sudah sibuk membangun kemitraan dengan beberapa perusahaan global, termasuk Qatar Investment Authority (QIA), China Investment Corporation, dan ADQ. Pandu juga menjajaki bagaimana caranya agar bisa bekerjasama dengan modal swasta untuk membantu mengalokasikan modal secara efisien.
Namun, Pandu memastikan bahwa dividen BUMN yang kini seluruhnya ada di dalam kelolaan Danantara akan dikelola dan diinvestasikan kembali secara profesional dan komersial. Pengelolaan dividen sebagai modal proyek ventura ini juga akan dilakukan dengan hati-hati.
Menurut Pandu, tidak semua orang mengerti tentang investasi ventura, tetapi dia percaya bahwa ini adalah peluang yang besar untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Dia juga menekankan bahwa tujuan Danantara adalah mengelola perusahaan-perusahaan milik negara secara profesional sehingga para mitra dapat bekerja sama dan berinvestasi bersama mereka.
Dengan demikian, Pandu percaya bahwa 15 persen dividen yang digunakan untuk proyek investasi ventura ini akan membantu meningkatkan investasi di Indonesia dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan-perusahaan milik negara.
Salah satu dari banyak proyek tersebut adalah investasi ventura, yang merupakan "alpha" bagi Danantara. Program ini baru saja diluncurkan bulan ini dan sekitar 15 persen dari dividen akan dialokasikan untuknya. Pandu menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan nilai tambah dan menggandeng perusahaan global terbaik agar mereka berinvestasi di Indonesia.
Dalam delapan bulan pertama sejak didirikan, Danantara sudah sibuk membangun kemitraan dengan beberapa perusahaan global, termasuk Qatar Investment Authority (QIA), China Investment Corporation, dan ADQ. Pandu juga menjajaki bagaimana caranya agar bisa bekerjasama dengan modal swasta untuk membantu mengalokasikan modal secara efisien.
Namun, Pandu memastikan bahwa dividen BUMN yang kini seluruhnya ada di dalam kelolaan Danantara akan dikelola dan diinvestasikan kembali secara profesional dan komersial. Pengelolaan dividen sebagai modal proyek ventura ini juga akan dilakukan dengan hati-hati.
Menurut Pandu, tidak semua orang mengerti tentang investasi ventura, tetapi dia percaya bahwa ini adalah peluang yang besar untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Dia juga menekankan bahwa tujuan Danantara adalah mengelola perusahaan-perusahaan milik negara secara profesional sehingga para mitra dapat bekerja sama dan berinvestasi bersama mereka.
Dengan demikian, Pandu percaya bahwa 15 persen dividen yang digunakan untuk proyek investasi ventura ini akan membantu meningkatkan investasi di Indonesia dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan-perusahaan milik negara.