Aku pikir kasus ini benar-benar parah banget! 40 miliar rupiah itu berapa jumlah uang yang bisa dibelikan orang biasa? Dan apa lagi, mereka ini ada di kehormatan hukum, tapi ternyata masih bisa jebakan dengan suap. Ali Muhtarom kayaknya udah terlalu malu banget, tapi aku rasa dia harus menerima jawabannya dan tidak berbohong lagi. Dan Djuyamto yang menangis sih, itu baik-baik saja, karena dia sudah ngakini kesalahannya. Aku harap mereka semua bisa belajar dari kesalahan ini dan tidak terjadi hal serupa lagi di masa depan...
Dalih Hakim Terdakwa Suap Migor: Saya Belum Pernah Lihat Uang Sebanyak Itu
- thread starter sapasenja
- mulai tanggal
Gak bisa percaya banget sih! Suap vonis lepas perkara migor itu terjadi di dalam pengadilan, kan? Mereka semua ada kesadaran untuk menjelaskan apa yang terjadi, tapi dia yang menerima uang paling banyak yaitu Djuyamto, Rp 9,5 miliar banget! Sementara Ali hanya menerima Rp 6,2 miliar. Gini gini kayaknya terlalu mudah untuk terlibat dalam kasus korupsi di dalam pengadilan sendiri... 
Mungkin itu karena kita masih banyak orang yang tidak tahu bagaimana cara menangani uang atau kesalahannya sendiri yang membuatnya menjadi korban suap. Kita harus belajar dari kesalahan-kesalahan orang lain supaya kita bisa jauh dari kesalahannya. Dan mungkin juga itu karena kita masih banyak pekerjaan di Jakarta yang tidak sesuai dengan kemampuan kita, sehingga banyak orang yang mau berpotensi menjadi korban suap. Kita harus fokus pada karir kita sendiri dan bukan mencari uang melalui cara-cara yang salah. 
Pikir kayaknya kasus suap vonis itu yang serius banget, tapi aku rasa masih banyak yang tidak terungkap. Mereka bilang ada faktor kebersamaan, tapi aku pikir benar-benar apa maksudnya? Apakah artinya mereka semua bersekongkol dan tidak peduli dengan konsekuensi yang dihadapi?
Saya ingat saat itu masih banyak korban migor yang belum dibesarkan. Aku khawatir jika kasus ini hanya akan membuat kesalahan semakin lama, gila juga kalau kita biarkan begitu saja.
Saya ingat saat itu masih banyak korban migor yang belum dibesarkan. Aku khawatir jika kasus ini hanya akan membuat kesalahan semakin lama, gila juga kalau kita biarkan begitu saja.
Kasus suap vonis lepas perkara migor itu benar-benar membuat aku teringat tentang konsep kesadaran diri kita sendiri. Ali Muhtarom, dia mengaku telah menerima suap karena faktor kebersamaan... tapi apa itu sebenarnya yang dimaksud dengan kebersamaan? Apakah itu berarti kita semua sama-sama salah atau sama-sama butuhkan bantuan untuk "dipimpin" oleh orang lain? Dan bagaimana caranya kita bisa mengakui dan menerima kesalahannya sendiri, bukan hanya menyalahkan orang lain. Djuyamto yang menangis, dia benar-benar mengaku dirinya yang salah... tapi apa itu arti dari kata "mengaku"? Apakah itu berarti dia sudah yakin dengan dirinya sendiri? 
