Tragedi Ponpes Al Khoziny yang Terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur, Mengakibatkan 53 Orang Tewas
Ponpes Al Khoziny, sebuah institusi pendidikan Islam di Sidoarjo, Jawa Timur, mengalami tragedi besar akhir pekan lalu. Gedung ponpes tersebut runtuh, menyebabkan kerusakan parah dan kematian 53 orang. Dua orang korban yang masih belum teridentifikasi telah ditemukan oleh tim penyelidik.
Menurut Kombes M Khusnan, kepala bidang kedokteran dan kebugaran Polda Jatim, dua kantong jenazah berhasil diidentifikasi melalui DNA dan medis. Dua nama korban yang ditemukan adalah Ach Haikal Fadil Alfatih, laki-laki berusia 12 tahun, dan Syamsul Arifin, laki-laki berusia 18 tahun.
Dengan demikian, total kantong jenazah korban ambruk Ponpes Al Khoziny yang teridentifikasi sebanyak 53 orang. Sementara itu, masih ada 11 kantong jenazah yang belum atau dalam proses identifikasi.
Tim penyelidik telah berhasil mengidentifikasi total 53 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima. Dari data ante mortem yang melaporkan hilang, masih tersisa 10 orang yang belum ditemukan, dan di kamar jenazah ada 11 kantong jenazah.
Korban yang teridentifikasi antara lain Maulana Alfan Ibrahimavic (15) dari Pabean Cantikan, Surabaya; Muhammad Soleh (22) dari Jalan Madura, Kabupaten Bangka Belitung; dan Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17) dari Putat Jaya Sekolahan, Surabaya.
Tim penyelidik berharap dapat menemukan identitas yang masih belum ditemukan untuk meningkatkan pencegahan kasus-kasus kekerasan seksual di masa depan.
Ponpes Al Khoziny, sebuah institusi pendidikan Islam di Sidoarjo, Jawa Timur, mengalami tragedi besar akhir pekan lalu. Gedung ponpes tersebut runtuh, menyebabkan kerusakan parah dan kematian 53 orang. Dua orang korban yang masih belum teridentifikasi telah ditemukan oleh tim penyelidik.
Menurut Kombes M Khusnan, kepala bidang kedokteran dan kebugaran Polda Jatim, dua kantong jenazah berhasil diidentifikasi melalui DNA dan medis. Dua nama korban yang ditemukan adalah Ach Haikal Fadil Alfatih, laki-laki berusia 12 tahun, dan Syamsul Arifin, laki-laki berusia 18 tahun.
Dengan demikian, total kantong jenazah korban ambruk Ponpes Al Khoziny yang teridentifikasi sebanyak 53 orang. Sementara itu, masih ada 11 kantong jenazah yang belum atau dalam proses identifikasi.
Tim penyelidik telah berhasil mengidentifikasi total 53 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima. Dari data ante mortem yang melaporkan hilang, masih tersisa 10 orang yang belum ditemukan, dan di kamar jenazah ada 11 kantong jenazah.
Korban yang teridentifikasi antara lain Maulana Alfan Ibrahimavic (15) dari Pabean Cantikan, Surabaya; Muhammad Soleh (22) dari Jalan Madura, Kabupaten Bangka Belitung; dan Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17) dari Putat Jaya Sekolahan, Surabaya.
Tim penyelidik berharap dapat menemukan identitas yang masih belum ditemukan untuk meningkatkan pencegahan kasus-kasus kekerasan seksual di masa depan.