Daftar Linieritas Bidang Studi PPG Calon Guru 2025

Kalangan calon guru yang terpilih untuk mengajar di perguruan tinggi negeri (PTN) menantang untuk menyatukan tradisi dengan perkembangan teknologi modern. Dalam pengumuman hasil Seleksi Calon Guru 2025, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menawarkan beberapa posisi bidang studi yang unik.

Diperkirakan ada sekitar 120 calon guru yang akan mengajar di PTN tahun ini. Mereka dipilih dari jajurannya selama seleksi yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemenristekdikti). Seleksi ini bertujuan untuk menemukan pengajar yang kompeten dan memiliki kemampuan mendidik yang baik.

Dalam daftar linieritas bidang studi PPG Calon Guru 2025, ada beberapa kategori yang menarik perhatian. Pertama, adalah bidang Sains Sosial (SS). Bidang ini mencakup ilmu pengetahuan sosial dan antropologi, yang merupakan topik yang menarik di era globalisasi.

Kedua, adalah bidang Ilmu Komunikasi. Dalam bidang ini, para calon guru akan membahas tentang teori komunikasi, media massa, dan pers, serta keberagaman budaya dalam konteks globalisasi.

Keempat, adalah bidang Sains Kesehatan Masyarakat (SKM). Bidang ini meliputi ilmu kesehatan masyarakat, epidemiologi, dan lingkungan. Para calon guru di bidang ini akan membantu mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, ada juga beberapa posisi bidang studi yang menantang, seperti bidang Ekonomi Sosial (ES), Ilmu Hubungan Internasional (IHI), dan Filsafat. Dalam daftar linieritas ini, dapat disaksikan bahwa pemerintah sangat memperhatikan pentingnya pendidikan dengan latar belakang teoretis yang kompeten.

Dengan demikian, calon guru yang terpilih untuk mengajar di PTN 2025 harus siap untuk menyatukan antara tradisi dengan perkembangan teknologi modern. Mereka juga harus memiliki kemampuan mendidik yang baik dan komitmen dalam pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
 
bikin makin semangat aja kalau pemerintah mau mengakui pentingnya pendidikan dengan latar belakang teoretis yang kompeten. seperti di film "The Pursuit of Happyness" dimana Chris Gardner harus menyatukan antara ketidakpastian hidup dan tujuan menjadi sukses, tapi di sini pemerintah sudah mulai mengambil langkah positif. mungkin kalau kita lihat dari perspektif kreativitas pembelajaran, seperti di film "The One Where You Live Twice" dimana pembelajaran harus dinamis dan berubah-ubah seiring waktu, maka ini adalah langkah yang tepat.
 
Mereka dari pemerintah yang mau menantang calon guru untuk menyatukan tradisi dengan teknologi modern, aku think itu sangat bagus 🤔. Dengan demikian mereka bisa mengembangkan kemampuan mendidik yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Saya harap para calon guru yang terpilih bisa melakukan hal tersebut dan membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Mungkin juga bisa membuat kurikulum yang lebih menarik dan relevan dengan era globalisasi kita 🌎
 
Saya pikir sangat bagus kalau pemerintah memilih calon guru dengan latar belakang teoretis yang kompeten untuk mengajar di PTN 2025. Saya juga senang melihat beberapa posisi bidang studi yang menantang seperti Ekonomi Sosial, Ilmu Hubungan Internasional, dan Filsafat. Namun, saya ingin menekankan pentingnya calon guru memiliki kemampuan mendidik yang baik dan komitmen dalam pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat 📚💡
 
Gak percaya kalau pemerintah jadi lebih fokus di bidang pendidikan, seperti ini. Kalau nggak salah, ada 120 orang yang bakal menjadi guru di PTN tahun ini. Bidang Sains Sosial, Ilmu Komunikasi, dan Sains Kesehatan Masyarakat yang paling menarik, kalau kamu suka ngelek-lek dengan topik-topik modern seperti globalisasi dan kebutuhan masyarakat. Tapi apa kalau kamu lebih suka Filsafat atau Ekonomi Sosial? Ada juga posisi bidang Ilmu Hubungan Internasional yang kayaknya bakal jadi penting di masa depan 🤓
 
🤔 Gue pikir pemerintah Prabowo benar-benar pintar banget kayak gini! Mereka memperhatikan pentingnya pendidikan dengan latar belakang teoretis yang kompeten, dan juga ingin menyatukan antara tradisi dengan teknologi modern. Saya rasa itu wajar, karena Indonesia perlu meningkatkan kompetensi kita dalam era globalisasi ini. Gue harap calon guru di PTN 2025 bisa membantu mencapai tujuan itu! 🙏
 
Mereka lagi-lagi menantang kita untuk menjadikan teknologi sebagai teman berharga dalam proses belajar. Tapi, apa itu pentingnya seseorang memiliki kemampuan mendidik yang baik? Ada kesiapan untuk mengarahkan siswa kita dengan benar, bukan hanya terus menerus berbicara tentang teknologi.
 
kembali
Top