BPBD DKI Jakarta memperbarui daftar titik rawan banjir musim hujan 2025. Berdasarkan data pemantauan hingga 27 Oktober, total terdapat 41 lokasi yang dianggap sebagai titik rawan banjir berstatus siaga.
Titik-titik ini tersebar di seluruh kota Jakarta dan lebih fokus pada bantaran sungai dan pesisir laut. Pengerukan dan normalisasi saluran prioritas lebih dari 100 kilometer telah dilakukan untuk mengantisipasi penanganan genangan air.
Misalnya, Bendung Katulampa, Pos Depok, dan Sunter Hulu menjadi lokasi siaga tinggi musim hujan. Di Jakarta Timur, kampung-kampung seperti Balekambang, Cawang, dan Cililitan termasuk dalam daftar titik rawan banjir.
BPBD DKI juga menyiapkan pompa stasioner dan portable di lokasi-lokasi tersebut untuk menahan luapan air. Selain itu, sistem peringatan dini telah disiapkan agar masyarakat dapat memantau cuaca dan tinggi muka air melalui situs resmi, media sosial, dan aplikasi JAKI.
Untuk mengantisipasi potensi hujan ekstrem, BPBD DKI bekerja sama dengan BMKG untuk memodifikasi cuaca. Mereka juga menyiapkan tim gabungan dari SDA, BPBD, PMI, dan SAR untuk menjaga respons cepat bila terjadi genangan.
Bentuk kolaborasi ini diharapkan dapat memberi waktu bagi masyarakat untuk bersiap menghadapi musim hujan.
Titik-titik ini tersebar di seluruh kota Jakarta dan lebih fokus pada bantaran sungai dan pesisir laut. Pengerukan dan normalisasi saluran prioritas lebih dari 100 kilometer telah dilakukan untuk mengantisipasi penanganan genangan air.
Misalnya, Bendung Katulampa, Pos Depok, dan Sunter Hulu menjadi lokasi siaga tinggi musim hujan. Di Jakarta Timur, kampung-kampung seperti Balekambang, Cawang, dan Cililitan termasuk dalam daftar titik rawan banjir.
BPBD DKI juga menyiapkan pompa stasioner dan portable di lokasi-lokasi tersebut untuk menahan luapan air. Selain itu, sistem peringatan dini telah disiapkan agar masyarakat dapat memantau cuaca dan tinggi muka air melalui situs resmi, media sosial, dan aplikasi JAKI.
Untuk mengantisipasi potensi hujan ekstrem, BPBD DKI bekerja sama dengan BMKG untuk memodifikasi cuaca. Mereka juga menyiapkan tim gabungan dari SDA, BPBD, PMI, dan SAR untuk menjaga respons cepat bila terjadi genangan.
Bentuk kolaborasi ini diharapkan dapat memberi waktu bagi masyarakat untuk bersiap menghadapi musim hujan.