Cuaca buruk di Medan sejak malam Rabu membuat Bobby Nasution, Gubernur Sumatera Utara, terpaksa menunda kunjungan ke daerah terdampak bencana banjir dan longsor. Rencana meninjau dampak bencana itu menggunakan helikopter untuk memudahkan akses ke lokasi yang sulit dijangkau akibat longsor dan banjir.
"Cuaca belum mendukung, jarak pandang sangat terbatas. Itu menjadi kendala utama," kata Sekretaris BPBD Sumut, Herianto, saat ditemui di Lanud Soewondo, Kota Medan.
Herianto menjelaskan bahwa penggunaan helikopter dipilih karena akses darat menuju lokasi bencana terputus akibat longsor dan banjir. Namun, cuaca buruk tersebut membuat helikopter tidak bisa diterbangkan.
Peninjauan tetap akan dilakukan, tetapi semua bergantung pada kondisi cuaca," kata Herianto.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut, Erwin Hormansyah Harahap, mengatakan gubernur telah menurunkan tim personel beserta peralatan evakuasi bencana. Pemprov Sumut juga telah mengirim bantuan logistik untuk sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor.
BPBD Sumut telah menyiapkan bantuan paket senilai Rp60 juta beserta peralatan penanganan bencana, termasuk 4 unit perahu karet, 2 unit mesin perahu, 2 unit dongkrak angin, dan lain-lain.
"Cuaca belum mendukung, jarak pandang sangat terbatas. Itu menjadi kendala utama," kata Sekretaris BPBD Sumut, Herianto, saat ditemui di Lanud Soewondo, Kota Medan.
Herianto menjelaskan bahwa penggunaan helikopter dipilih karena akses darat menuju lokasi bencana terputus akibat longsor dan banjir. Namun, cuaca buruk tersebut membuat helikopter tidak bisa diterbangkan.
Peninjauan tetap akan dilakukan, tetapi semua bergantung pada kondisi cuaca," kata Herianto.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut, Erwin Hormansyah Harahap, mengatakan gubernur telah menurunkan tim personel beserta peralatan evakuasi bencana. Pemprov Sumut juga telah mengirim bantuan logistik untuk sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor.
BPBD Sumut telah menyiapkan bantuan paket senilai Rp60 juta beserta peralatan penanganan bencana, termasuk 4 unit perahu karet, 2 unit mesin perahu, 2 unit dongkrak angin, dan lain-lain.