Layanan Cloudflare Kembali Tumbang, Rahasia Terungkap!
Dalam insiden serupa yang terjadi sebelumnya, perusahaan penyedia infrastruktur dan keamanan siber global ini kembali mengalami gangguan yang melumpuhkan sebagian layanan internet di seluruh dunia. Pada Jumat lalu (5/12), sekitar pukul 15.56 WIB, situs-situs besar seperti LinkedIn dan X tidak bisa diakses, menimbulkan kerusakan yang luas.
Menurut Cloudflare, gangguan ini disebabkan oleh perubahan konfigurasi internal pada sistem Web Application Firewall (WAF) mereka. Pembaruan ini diterapkan untuk memitigasi kerentanan industri yang baru terungkap pada React Server Components.
"Kami sedang menyelidiki masalah pada Cloudflare Dashboard dan API terkait," ujar Cloudflare, seperti dikutip dari The Guardian. Setelah menerapkan perbaikan dan memantau hasilnya, layanan dinyatakan pulih normal pada pukul 17.14 WIB.
Gangguan ini menambah daftar panjang gangguan berskala global yang dialami Cloudflare, yang sebelumnya juga mengalami insiden serupa pada 18 November 2025. Pada saat itu, layanan dihentikan selama kurang lebih tiga jam dan menyebabkan sejumlah besar layanan tidak dapat diakses.
Insiden ini menegaskan pentingnya keamanan internet dan peran Cloudflare sebagai pemain kunci dalam ekosistem internet. Perusahaan ini mengklaim sebagai sistem imun untuk internet, melindungi dari miliaran ancaman siber setiap hari.
Tulang punggung internet global ini menjadi sangat vital, dengan Cloudflare menjadi layanan yang diakses oleh sekitar satu dari lima situs di seluruh dunia. Oleh karena itu, gangguan kecil di sistem mereka dapat menimbulkan efek berantai yang melumpuhkan akses global dalam hitungan menit.
Dalam insiden serupa yang terjadi sebelumnya, perusahaan penyedia infrastruktur dan keamanan siber global ini kembali mengalami gangguan yang melumpuhkan sebagian layanan internet di seluruh dunia. Pada Jumat lalu (5/12), sekitar pukul 15.56 WIB, situs-situs besar seperti LinkedIn dan X tidak bisa diakses, menimbulkan kerusakan yang luas.
Menurut Cloudflare, gangguan ini disebabkan oleh perubahan konfigurasi internal pada sistem Web Application Firewall (WAF) mereka. Pembaruan ini diterapkan untuk memitigasi kerentanan industri yang baru terungkap pada React Server Components.
"Kami sedang menyelidiki masalah pada Cloudflare Dashboard dan API terkait," ujar Cloudflare, seperti dikutip dari The Guardian. Setelah menerapkan perbaikan dan memantau hasilnya, layanan dinyatakan pulih normal pada pukul 17.14 WIB.
Gangguan ini menambah daftar panjang gangguan berskala global yang dialami Cloudflare, yang sebelumnya juga mengalami insiden serupa pada 18 November 2025. Pada saat itu, layanan dihentikan selama kurang lebih tiga jam dan menyebabkan sejumlah besar layanan tidak dapat diakses.
Insiden ini menegaskan pentingnya keamanan internet dan peran Cloudflare sebagai pemain kunci dalam ekosistem internet. Perusahaan ini mengklaim sebagai sistem imun untuk internet, melindungi dari miliaran ancaman siber setiap hari.
Tulang punggung internet global ini menjadi sangat vital, dengan Cloudflare menjadi layanan yang diakses oleh sekitar satu dari lima situs di seluruh dunia. Oleh karena itu, gangguan kecil di sistem mereka dapat menimbulkan efek berantai yang melumpuhkan akses global dalam hitungan menit.