China Mainkan "Kartu Truf", Hajar AS-Sandera Dunia

Penurunan tajam ekspor magnet tanah jarang China pada September kembali memicu kekhawatiran global bahwa Beijing dapat menggunakan dominasinya atas bahan penting ini sebagai alat tekanan dalam perang dagang dengan Amerika Serikat. Langkah tersebut muncul hanya beberapa bulan setelah kedua negara menandatangani kesepakatan untuk melonggarkan aliran mineral strategis.

Penurunan ekspor magnet tanah jarang yang menjadi komponen penting untuk industri pertahanan AS dan produsen otomotif hingga ponsel pintar, turun 6,1% pada September dibanding Agustus. Realisasi itu menjadi level tertinggi dalam 7 bulan terakhir.

Penurunan ini terjadi bahkan sebelum pemerintah China memperluas rezim perizinan ekspor yang diumumkan awal Oktober, yang disebut para analis sebagai sinyal bahwa Beijing kembali memperketat kendali atas pasokan mineral strategisnya.

"Fluktuasi tajam ekspor magnet tanah jarang menunjukkan bahwa China sadar sepenuhnya sedang memegang kartu kunci dalam perundingan perdagangan internasional," ujar Chim Lee, analis senior di Economist Intelligence Unit (EIU).

China sempat menekan produsen otomotif global dengan pembatasan ekspor berbagai produk tanah jarang dan magnet terkait, saat perundingan dengan AS memanas terkait rencana Washington memberlakukan tarif baru ratusan persen terhadap barang-barang asal China.

Empat bulan kemudian, ancaman tarif baru dan pembatasan ekspor kembali muncul, memperkuat kekhawatiran bahwa Beijing akan menggunakan strategi lama yang sama, yakni menjadikan mineral strategis sebagai alat negosiasi dagang.

Langkah ini berpotensi melanggar kesepakatan Juni lalu antara China dan AS untuk melonggarkan perdagangan mineral penting, yang sebelumnya dianggap sebagai upaya de-eskalasi perang dagang kedua negara.

Meski ekspor pada September turun dari bulan sebelumnya, volume ekspor secara tahunan masih naik 17,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun penurunan bulanan ini menandakan adanya hambatan baru bagi perusahaan-perusahaan yang bergantung pada pasokan China.

Media lokal melaporkan bahwa otoritas China kini memperketat proses pemberian izin ekspor, dengan pengawasan serupa seperti pada puncak perang dagang April lalu. Langkah itu membuat sejumlah perusahaan asing kesulitan mengamankan lisensi ekspor.

Minggu lalu, Kementerian Perdagangan China menuduh Amerika Serikat sengaja menciptakan kepanikan global dengan "salah menafsirkan" aturan ekspor baru Beijing. Kementerian itu menegaskan akan tetap mengizinkan ekspor untuk keperluan sipil.

Para analis memperingatkan bahwa pembatasan tersebut bisa menjerat pengguna komersial sipil, karena efek domino kebijakan yang sejatinya ditujukan untuk membatasi akses perusahaan pertahanan AS terhadap bahan penting.

"Kemampuan China untuk mengendalikan ekspor tanah jarang adalah alat yang sangat kuat," kata Dan Wang, Direktur China di Eurasia Group. "Selain mengganggu produksi global, langkah ini juga menimbulkan rasa tidak aman atas ketergantungan dunia terhadap pasokan dari China."

Wang menegaskan bahwa negara-negara Barat harus menyesuaikan diri dengan gaya manajemen baru Beijing. "Dunia harus belajar menghadapi sistem kontrol sumber daya strategis yang dijalankan secara monopolis oleh negara di sisi lain," ujarnya.

Menurut data bea cukai, Jerman, Korea Selatan, Vietnam, Amerika Serikat, dan Meksiko menjadi lima tujuan utama ekspor magnet tanah jarang China pada September. Selama 9 bulan pertama 2025, total ekspor magnet tanah jarang mencapai 39.817 ton, turun 7,5% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, Presiden Donald Trump kembali memperingatkan China agar tidak menggunakan tanah jarang sebagai senjata dagang. "Saya tidak ingin China bermain 'permainan tanah jarang' dengan kami," katanya kepada wartawan di dalam pesawat Air Force One.

Trump mengisyaratkan bahwa ia mungkin akan menunda pengembalian tarif tinggi terhadap produk China yang semula direncanakan naik di atas 100% jika Beijing bersedia kembali membeli kedelai dari Amerika Serikat.

Namun, tanda-tanda kompromi belum terlihat. Beijing tetap berkukuh bahwa pembatasan ekspor yang lebih luas, yang akan berlaku tepat sebelum berakhirnya gencatan tarif 90 hari pada 10 November, adalah kebijakan yang "sejalan dengan praktik negara besar lainnya."

Presiden Xi Jinping dijadwalkan bertemu Trump di Korea Selatan akhir bulan ini. Namun para ekonom memperingatkan bahwa gesekan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia itu kini menjadi kondisi permanen.
 
πŸ€”πŸŒͺ️ Kalau nanti AS buang tarif atas barang-barang China, tapi lalu apa? Aku rasa kalau nanti Beijing tetap akan melanjutkan strategi mereka untuk mengontrol ekspor magnet tanah jarang. Kalau China bisa mengendalikan pasokan mineral strategis itu, maka tentu saja Beijing memiliki tekanan yang besar untuk dipaksa AS.

Dan kayaknya AS masih lagi berusaha cari cara untuk mengatasi masalah ini. Saya pikir kalau nanti AS harus siap menghadapi tekanan dari Beijing dan negara-negara lain yang juga bergantung pada pasokan China. Kalau tidak, maka dunia pertanian dan otomotif akan sangat terpengaruh oleh keputusan Beijing 🚨πŸ’₯
 
China lagi-lagi menunjukkan kartu kunci dalam perundingan perdagangan internasional, tapi apa artinya itu? Apakah kita harus takut terlalu banyak bergantung pada pasokan China dan tidak bisa melawan jika ada kesulitan? πŸ€”
 
πŸ˜… Wah, kalau gini sih China banget aja, kayaknya mereka mau gunakan pasokan magnet tanah jarang sebagai alat tekanan pada Amerika Serikat? πŸ€” Tapi sepertinya ini lagi giliran mereka untuk mengambil keputusan yang 'kuat', padahal kalau Amerika Serikat juga ngerasa tidak aman, mungkin mereka juga akan memikirkan strategi apa untuk menangani situasi ini. 🀝 Yang jelas, ini lagi bukti bahwa dalam perdagangan internasional, setiap pihak harus siap menghadapi situasi yang tidak terduga dan beradaptasi dengan perubahan yang cepat. πŸ’ͺ
 
Aku pikir China gak akan berhenti dengan strateginya ini, karena kalau tidak, Amerika Serikat bakal punya alasan lain untuk menyerang lagi Beijing. Seperti saatnya Amerika harus mengambil langkah yang lebih serius, bukan hanya memperingatkan China kalau mau nggak mau. Aku rasa aku juga akan merasa kesulitan jika aku adalah pemimpin negara, harus menghadapi tekanan dari China seperti ini. Dan siapa tahu, mungkin Amerika Serikat tidak punya pilihan lain, karena kalau tidak, China gak akan berhenti dengan strategi ini. Aku rasa kita semua bakal merasakan dampaknya jika Amerika tidak bisa mengatasi kesulitan ini...
 
Maaf, tapi aku pikir penurunan ekspor magnet tanah jarang China bukanlah hal baik! πŸ€” Mereka harus lebih bebas dalam mengekspornya. Aku pikir ini mempengaruhi banyak industri di luar negeri dan membuat produksi menjadi tidak stabil. Bahkan, penurunan ini bisa membuat kita, Indonesia, merasa kurang aman dalam mendapatkan pasokan bahan strategis yang penting untuk pertahanan dan produksi lainnya. 🚨
 
😐 China kan bilang aja kalau mereka sedang melonggarkan aliran mineral strategis, tapi sebenarnya masih memperketat kendali atas pasokan mineral strategis mereka, seperti halnya pada puncak perang dagang April lalu 🀯. Maka dari itu, para analis bilang bahwa China benar-benar sedang menggunakan dominasinya atas bahan penting ini sebagai alat tekanan dalam perang dagang dengan AS πŸ’ͺ.
 
🚨 Wah, China lagi-lagi bikin masalah! Penurunan ekspor magnet tanah jarang yang besar ini bukan keberhasilan apa-apa, kan? πŸ€¦β€β™‚οΈ Mereka lagi-lagi mencoba mengontrol pasokan mineral strategis mereka untuk digunakan sebagai alat tekanan dalam perang dagang dengan AS. 🚫

Aku pikir kalau China harus lebih bijak dan tidak hanya fokus pada kepentingan mereka sendiri. Mereka harus mempertimbangkan dampaknya terhadap industri global dan masyarakat sekitar. 🌎

Dan, gue rasa AS juga harus bergerak lebih cepat dalam menghadapi tantangan ini. Mereka tidak boleh hanya menunggu China untuk membuat langkah keduanya. πŸ’ͺ

Baiklah, aku harap kedua negara bisa mencari solusi yang lebih baik dan tidak membuat situasi semakin panas. πŸ™
 
Haha, sepertinya Beijing lagi-lagi menunjukkan cardnya sebagai pemain utama di lapangan perdagangan internasional 🀣. Siapa tahu kalau China mau terus menggunakan tanah jarang sebagai senjata dagang, itu akan membuat Dunia harus berpikir keras untuk mencari alternatif yang lain πŸ˜‚. Saya rasa Beijing benar-benar "memukul" AS dengan tangan tangannya ini, tapi siapa tahu kalau kemudian China akan kehabisan tanah jarang dan harus menyerah πŸ€¦β€β™‚οΈ.
 
Mungkin ini sinyal kalau China gak mau jadi "best friend" lagi dengan AS πŸ€”. Mereka tahu kalau tanah jarang adalah sesuatu yang penting, dan kalau bisa, mereka akan menggunakan itu untuk dipamerkan di hadapan dunia. Saya rasa kalau tidak ada konsekuensi dari ekspor yang menurun, ini sinyal bahwa China tidak peduli dengan perasaan AS πŸ€·β€β™‚οΈ.

Sangat berbahaya kalau China bisa menggunakan strategi ini, karena kalau AS terjebak dalam pasokan dari China, itu akan menjadi kelemahan besar bagi negara kita. Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan gaya manajemen baru Beijing, seperti kata Wang 🀝. Tapi apakah AS siap untuk menghadapi sistem kontrol sumber daya strategis yang dijalankan secara monopolis oleh China? πŸ€”
 
😐 apa lagi yang bisa dibicarakan? china jadi jago master di pasar global, eh? πŸ€” pasokan magnet tanah jarang, yang penting banget untuk mobil dan ponsel, diperebutkan oleh semua negara. tapi china gak ingin berbagi, malah memperketat kontrolnya.

ini bukan pertama kalinya china jadi seperti ini, gak? di april lalu, perang dagang antara as dan china lagi bergegas, tapi kini lagi mulai panas. dan siapa yang bisa menghentikan ini? πŸ™…β€β™‚οΈ china jadi geng paling kuat di pasar global, eh?

tapi wajar banget, sih. china sudah jadi negara besar sekarang, dan mereka harus melindungi kepentingan mereka sendiri. tapi apa yang harus kita lakukan? πŸ€” hanya bisa menunggu dan lihat bagaimana situasi ini berubah? 😐
 
Aku pikir China yang nggak bisa sabar-sabaran dengan kekhawatiran Amerika Serikat, tapi apa yang diharapin ya? Jika Beijing benar-benar ingin melindungi strateginya maka pemerintah China harus lebih bijaksana dan tidak memperpanjang konflik ini. Lalu siapa nanti yang akan menang? πŸ€”
 
Gue rasa kalau Beijing gak sabar-sabar deh, kalau mau nggabung dengan globalisasi siapa tahu bisa naik ke tingkat internasional ya. Tapi apa yang terjadi, kalau Beijing gak ingin bergabung dulu, maka apa sih yang bakal terjadi? Kalau China gak mau ekspor magnet tanah jarang ke AS, itu berarti Amerika harus cari sumber lain kan?
 
Wahhh, china lagi ngejebak Amerika Serikat dengan mengurangi ekspor magnet tanah jarang! Seperti kata analis senior Chim Lee, China sadar sepenuhnya sedang memegang kartu kunci dalam perundingan perdagangan internasional. Tapi, apa artinya jika China itu terus ngejebak Amerika Serikat? Kalau tidak berubah caranya, maka pasokan magnet tanah jarang untuk Indonesia juga akan turun! 😱πŸ’₯
 
πŸ€” apa sih artinya china mau mengendalikan ekspor magnet tanah jarang? kan bukannya itu penting banget untuk industri pertahanan dan otomotif? 🚨 jangan bilang bahwa china hanya ingin menggunakan alat tekanan dalam perang dagang, kan itu tidak ada arti sama sekali. πŸ˜’

dan apa yang kaya lagi dengan presiden donald trump yang selalu menuding china? kenapa dia harus begitu keras dan tidak bisa membicarakan hal ini secara sopan? 😀

saya pikir kita harus lebih bijak dalam menghadapi kompetitor internasional seperti china. 🀝 jangan terlalu cepat memanggil mereka sebagai penjahat atau menuding mereka hanya untuk merasa baik dengan diri sendiri. πŸ™„
 
kembali
Top