Insiden Ledakan Truk Tangki BBM di SPBU Kemanggisan: Warga Berlari dari Rumah untuk Menevaskan Takut Kebakaran
Sabtu pagi nanti, warga Palmerah, Jakarta Barat, terlepaskan dari kehidupan mereka ketika sebuah truk tangki minyak di SPBU Kemanggisan Utama Raya meledak. Warga berlari-lari untuk menjauh dari SPBU karena takut kebakaran, seperti kejadian pada 2023 lalu yang menimpa depot minyak Plumpang Jakarta Utara.
Kata Dede Irma, warga yang rumahnya terpisah satu tembok dengan SPBU tersebut, dia mendengar ledakan truk tangki berlangsung lebih dari empat kali. Dia melihat orang-orang memenuhi jalanan depan SPBU dan langsung berlari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.
"Takut dengan sumur yang meledak. Langsung lari ke jalan sampai jam lima pagi baru balik ke rumah," kata Dede Irma kepada reporter Tirto.
Dede Irma melihat ledakan berentet kedua dan ketiga, terus [ledakan] keempat agak lama jaraknya tapi paling kencang. Dia juga dengar suara truk tangki yang berbunyi "nyerit" karena meledak.
Sementara itu, Arif, ketua sif operator SPBU tersebut, mengatakan bahwa ledakan truk tangki ini adalah kali pertama sepanjang pengalamannya bekerja di SPBU tersebut. Biasanya pengiriman BBM tidak berlangsung malam atau dini hari.
"Selalu paham jika terjadi kebakaran dan tidak mengejar pekerjaan pada malam hari," kata Arif, yang mengonfirmasi pemilik SPBU ini asal Surabaya dan sudah berdiri sejak 2005 silam.
Seorang korban luka masih mendapat penanganan medis setelah ledakan truk tangki. Area SPBU telah dinyatakan aman dan dilakukan sterilisasi serta penutupan sementara untuk proses evakuasi dan pemeriksaan lanjutan.
Saat ini, petugas dari PT Pertamina masih berusaha mengatasinya dengan cepat sejak mendapat kabar insiden pada pukul 03.45.
Sabtu pagi nanti, warga Palmerah, Jakarta Barat, terlepaskan dari kehidupan mereka ketika sebuah truk tangki minyak di SPBU Kemanggisan Utama Raya meledak. Warga berlari-lari untuk menjauh dari SPBU karena takut kebakaran, seperti kejadian pada 2023 lalu yang menimpa depot minyak Plumpang Jakarta Utara.
Kata Dede Irma, warga yang rumahnya terpisah satu tembok dengan SPBU tersebut, dia mendengar ledakan truk tangki berlangsung lebih dari empat kali. Dia melihat orang-orang memenuhi jalanan depan SPBU dan langsung berlari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.
"Takut dengan sumur yang meledak. Langsung lari ke jalan sampai jam lima pagi baru balik ke rumah," kata Dede Irma kepada reporter Tirto.
Dede Irma melihat ledakan berentet kedua dan ketiga, terus [ledakan] keempat agak lama jaraknya tapi paling kencang. Dia juga dengar suara truk tangki yang berbunyi "nyerit" karena meledak.
Sementara itu, Arif, ketua sif operator SPBU tersebut, mengatakan bahwa ledakan truk tangki ini adalah kali pertama sepanjang pengalamannya bekerja di SPBU tersebut. Biasanya pengiriman BBM tidak berlangsung malam atau dini hari.
"Selalu paham jika terjadi kebakaran dan tidak mengejar pekerjaan pada malam hari," kata Arif, yang mengonfirmasi pemilik SPBU ini asal Surabaya dan sudah berdiri sejak 2005 silam.
Seorang korban luka masih mendapat penanganan medis setelah ledakan truk tangki. Area SPBU telah dinyatakan aman dan dilakukan sterilisasi serta penutupan sementara untuk proses evakuasi dan pemeriksaan lanjutan.
Saat ini, petugas dari PT Pertamina masih berusaha mengatasinya dengan cepat sejak mendapat kabar insiden pada pukul 03.45.