Cerita Simon Tahamata Temukan Banyak Bakat Muda di Daerah

Siapa yang tahu, di balik kekurangan dan kesulitan, terdapat bakat-bakat muda yang menunggu ditemukan. Menurut Simon Tahamata, mantan bintang Timnas Belanda dan Ajax Amsterdam itu, ia telah berhasil menemukan banyak pemain muda berbakat saat berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia.

Menurutnya, ada banyak anak-anak dari Maluku, Sulawesi, dan Pulau Jawa yang memiliki potensi besar dalam sepak bola. Bahkan, Simon menyatakan bahwa ia telah menemukan beberapa pemain dengan talenta alami luar biasa di Yogyakarta dan Palu, Sulawesi Tengah.

Tapi, apa yang membuat Simon bersemangat? Ia mengatakan bahwa anak-anak muda ini memiliki akal dan mental bagus, meskipun bertubuh kecil. "Meski bertubuh kecil, ia beberapa kali mampu melewati pemain lawan yang lebih besar," kata Simon.

Namun, menurut Simon, tantangan terbesar dalam mencari bakat di Indonesia bukan sekadar menemukannya, tetapi memberi pembinaan berkelanjutan. Banyak anak memiliki minat dan bakat besar dalam sepak bola, namun perlu dibekali komitmen dan etos kerja keras.

Simon juga mengatakan bahwa pemain muda perlu diajarkan detail teknik dan pengambilan keputusan cepat di lapangan. "Saat menerima bola di posisi tertentu, mereka harus tahu ke mana bola diarahkan," ujar Simon.

Dengan kata lain, menurut Simon, Indonesia masih memiliki kesempatan untuk mengembangkan pemain-pemain muda ini dengan lebih baik jika membiayai seleksi sejak usia lebih muda. Menurutnya, sistem pembinaan di Belanda sudah lebih maju karena seleksi pemain dimulai sejak usia 8 tahun.

Baiklah, apa yang harus kita lakukan untuk menemukan bakat-bakat muda ini? Mungkin kita perlu lebih berani dan memiliki kesempatan untuk membantu mereka berkembang.
 
ini masalahnya sih, gampangnya cari bakat muda tapi sulit bikin mereka berkembang ya πŸ€”. kalau punya kesempatan membiayai seleksi sejak usia muda, tapi kemudian apa? harus ada program pembinaan yang lebih baik lagi 😊.
 
ini cerita yang seru banget, si Simon Tahamata memang benar-benar ada di belakang pemain-pemain muda Indonesia 🀩. aku pikir salah satu solusi bukan hanya menemukan bakat, tapi juga memberikan mereka akses teknologi dan fasilitas sepak bola yang lebih baik. kayaknya perlu kita buat konsentrasi dan priorititas untuk membantu mereka berkembang secara profesional di lapangan πŸ’ͺ.
 
Penasaran banget sih dengan cara Simon Tahamata itu cari bakat-bakat muda di Indonesia 😊. Sepertinya dia benar-benar percaya diri dengannya, kira-kira nanti apa hasilnya? πŸ€” Nah, yang penting adalah kita harus lebih berani dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang. Kita juga perlu membuat program pembinaan yang lebih baik agar anak-anak ini bisa menunjukkan bakatnya πŸ†. Wajar banget sih kalau Indonesia memiliki pemain sepak bola yang tangguh di masa depan... mungkin kita harus mulai dari sekolah-sekolah kecil ya? πŸ˜„
 
Banyak bumbu nasi gorengnya! πŸœπŸ˜‚ Tapi serious kawan, sepak bola di Indonesia harus lebih maju. Banyak anak muda yang punya bakat tapi tidak pernah dipikirkan. Selain itu, sistem pembinaan juga harus lebih serius. Kita tidak bisa hanya berharap bakat-bakat muda akan tumbuh secara alami saja πŸ™πŸ’ͺ. Kita harus terlibat dan memberikan kesempatan yang baik untuk mereka berkembang πŸ“ˆπŸ‘. Yang terpenting, kita harus percaya diri dan berani memberikan peluang kepada anak-anak muda ini πŸ’ͺπŸ”₯!
 
aku penasaran kalau bagaimana cara membiayai seleksi sejak usia 8 tahun di Indonesia, ya? aku rasa bisa bukti bahwa ada beberapa anak muda yang sudah memiliki kemampuan sepak bola luar biasa tapi belum pernah ikut seleksi apa pun. mungkin kita harus mencari bantuan dari organisasi-organisasi yang sudah terpercaya atau bisa membuat sistem seleksi yang lebih efisien, jadi tidak banyak biaya, tapi hasilnya bisa memuaskan 😊.
 
gimana nih, aku pikir si simon tahamata benar banget! ia menunjukkan bahwa di balik kesulitan, ada banyak bakat muda yang menunggu ditemukan. tapi apa yang membuatku terkesan adalah ketika dia bilang anak-anak muda ini memiliki akal dan mental bagus, meskipun bertubuh kecil πŸ€”

aku rasa ini sangat penting kita perlu ingat saat mencari bakat-bakat muda ini, tidak hanya tentang menemukan mereka, tapi juga memberi mereka komitmen dan etos kerja keras. dan juga harus diajarin detail teknik dan pengambilan keputusan cepat di lapangan πŸ€

ini membuatku bersemangat untuk membantu anak-anak muda ini berkembang! kita perlu lebih berani dan memberikan kesempatan mereka untuk menunjukkan bakatnya πŸ’ͺ
 
kira-kira apa sih yang salah di Indonesia kalau kita punya bakat muda tapi gak ada fasilitas yang cukup untuk membekalinya, kayaknya lebih baik jika kita mulai dari kecil ya, bayi-bayi sudah bisa bermain sepak bola, toh kalau anak-anak lagi lebih kuat, itu jadi pasti aja
 
Sekarang kayaknya perlu kita buat program pilihan pemain junior ya, mulai dari usia 8 tahun keatas. Seharusnya kita mulai seleksi sejak kecil agar bisa temukan bakat-bakanya. Jangan biarkan mereka tumpul seperti di sini...
 
ini aku bingung kan... kalau Indonesia punya bakat-bakat muda yang luar biasa, tapi masih banyak yang tidak tahu tentang sepak bola apa lagi bagaimana cara memainkannya... aku pikir itu karena kurangnya infrastruktur dan fasilitas yang memadai untuk mengembangkan pemain-pemain muda. misalnya, seperti lapangan yang baik, pelatih yang berpengalaman, dan sistem pembinaan yang efektif... tapi aku juga rasa kita perlu lebih berani dan memberikan kesempatan kepada para pemain muda untuk berkembang. kalau tidak, mereka pasti akan kehilangan harapan dan minim suka dengan olahraga ini...
 
Pak/priya, sepertinya simon tahamata malah salah mengatakan banyak anak dari maluku, sulawesi, dan pulau jawa yang memiliki potensi besar dalam sepak bola. Mungkin itu adalah kekurangan informasi, tapi sebenarnya ada banyak pemain muda yang berasal dari Sumatera, Jawa Timur, dan lain-lain πŸ€”. Dan tentang akal dan mentalnya, siapa tahu bisa dipastikan aja, tapi perlu diingat bahwa setiap orang unik banget πŸ€·β€β™‚οΈ.

Saya pikir yang lebih penting adalah kita harus memberi dukungan dan kesempatan kepada anak-anak muda ini untuk berkembang, bukan sekadar menemukannya. Dan tentang sistem pembinaan di belanda, memang itu benar bahwa seleksi pemain dimulai sejak usia 8 tahun, tapi sepertinya itu lebih kompleks daripada yang kita bayangkan 🀯.

Jadi, apa yang harus kita lakukan? Mungkin kita perlu membuat program pendidikan dan pembinaan yang lebih komprehensif untuk membantu anak-anak muda ini berkembang, dan memberi kesempatan kepada mereka untuk menunjukkan bakatnya πŸ’ͺ.
 
Kaya, sepak bola Indonesia masih nggak ada kabar apa-apa kan?! πŸ€” Tapi aksen Simon Tahamata aku suka banget, dia suka menemukan bakat-bakat muda yang tidak berisiko besar tapi memiliki talenta alami luar biasa. Mungkin kita harus lebih fokus pada memberi bimbingan dan pelatihan yang tepat bukan cuma mencari bakat-bakat muda saja. Karena kalau kita hanya mencari, tapi tidak memberikan kesempatan untuk berkembang, maka sepak bola Indonesia masih akan nggak ada kemajuan apa pun πŸ˜”
 
😊 Aku pikir siapa pun yang terus mengikuti perkembangan sepak bola di Indonesia pasti akan melihat banyak pemain muda yang bakatnya bisa menonjol nanti. Tapi, aku rasa apa yang perlu diperhatikan bukan hanya mencari bakat-bakat muda itu, tapi juga bagaimana caranya kita bisa membantu mereka berkembang dan mengembangkan kemampuan mereka... πŸ€”
 
Gue pikir kalau pemerintah Indonesia mulai program seleksi sepak bola di sekolah-sekolah, gimana ya?? πŸ€”πŸŸοΈ Mereka bisa menemukan bakat-bakat muda yang belum terpikirkan oleh orang lain. Dan gue rasa komitmen dari orang tua dan guru sangat penting, kalau mereka bisa mendukung anak-anak mereka dalam mencapai impian mereka, pasti Indonesia bisa menjadi negara yang kuat di bidang sepak bola! πŸ’ͺ🏽🌴

Gue juga ingin menekankan pentingnya pelatihan detail dan teknik yang baik. Seperti apa yang dikatakan Simon Tahamata, saat menerima bola di posisi tertentu, pemain harus tahu ke mana bola diarahkan. Kalau kita bisa memberikan pelatihan yang lebih baik, pasti Indonesia bisa mengembangkan pemain-pemain muda ini menjadi sangat baik! πŸ†πŸ‘
 
kembali
Top