Kecelakaan Banjir Bandang di Batu Busuk, Padang. Semua Ludes
Hari ini, aku harus membicarakan kehidupan yang sangat berat yang dialami oleh seorang pria paruh baya di Kota Padang. Safrizal (56) kini terpaksa mengungsi bersama puluhan masyarakat lainnya karena rumahnya hanyut terbawa derasnya aliran sungai DAS Kuranji.
Sejak beberapa hari yang lalu, banjir bandang di Padang memicu banyak kepanikan. Debit air DAS Kuranji meningkat secara tiba-tiba dan membuat sekitar dua rumah berada 10 meter dari pinggir sungai rubuh dan terbawa arus. Salah satu di antaranya adalah rumah peninggalan orang tuanya.
Mengalami kepanikan yang sangat besar, Safrizal langsung ke teras rumahnya untuk melihat kondisi aliran sungai. Ia membangunkan lima anggota keluarga lainnya dan anak-anaknya untuk segera keluar rumah pergi mengungsi. Meskipun begitu, hanya beberapa jam setelah mereka mengungsi, aliran sungai semakin membesar dan rubuh. Rumah yang ditinggali Safrizal itu pun hanyut terbawa derasnya aliran sungai.
Menurut Safrizal, ia hanya bisa menyelamatkan sepasang baju dan celana. Sawah dan kebun yang menjadi ladang pencahariannya juga sudah hilang tersapu banjir bandang. Aku pernah mendengar kata "harta benda" digunakan dalam satu kesempatan, tetapi hari ini aku menyadari betapa pentingnya harta benda dalam kehidupan seseorang.
Saat ini, Safrizal masih mengungsi di salah satu musala yang berada tidak jauh dari rumahnya. Ia berharap agar pemerintah segera memberi kejelasan terkait keberlangsungan kehidupannya.
Hari ini, aku harus membicarakan kehidupan yang sangat berat yang dialami oleh seorang pria paruh baya di Kota Padang. Safrizal (56) kini terpaksa mengungsi bersama puluhan masyarakat lainnya karena rumahnya hanyut terbawa derasnya aliran sungai DAS Kuranji.
Sejak beberapa hari yang lalu, banjir bandang di Padang memicu banyak kepanikan. Debit air DAS Kuranji meningkat secara tiba-tiba dan membuat sekitar dua rumah berada 10 meter dari pinggir sungai rubuh dan terbawa arus. Salah satu di antaranya adalah rumah peninggalan orang tuanya.
Mengalami kepanikan yang sangat besar, Safrizal langsung ke teras rumahnya untuk melihat kondisi aliran sungai. Ia membangunkan lima anggota keluarga lainnya dan anak-anaknya untuk segera keluar rumah pergi mengungsi. Meskipun begitu, hanya beberapa jam setelah mereka mengungsi, aliran sungai semakin membesar dan rubuh. Rumah yang ditinggali Safrizal itu pun hanyut terbawa derasnya aliran sungai.
Menurut Safrizal, ia hanya bisa menyelamatkan sepasang baju dan celana. Sawah dan kebun yang menjadi ladang pencahariannya juga sudah hilang tersapu banjir bandang. Aku pernah mendengar kata "harta benda" digunakan dalam satu kesempatan, tetapi hari ini aku menyadari betapa pentingnya harta benda dalam kehidupan seseorang.
Saat ini, Safrizal masih mengungsi di salah satu musala yang berada tidak jauh dari rumahnya. Ia berharap agar pemerintah segera memberi kejelasan terkait keberlangsungan kehidupannya.