Penumpang LRT Jabodebek mengalami ketegangan akibat mogok di jalur layang, padahal banyak lagi kebutuhan pekerjaan yang harus diselesaikan. Dalam kesibukan itu, seorang fotografer lepas, Aida Fathira, terpaksa kehilangan pekerjaannya karena tidak bisa hadir untuk acara kerja yang sudah diranjangkan.
Kisahnya dimulai saat dia berangkat dari Stasiun Kuningan menuju Harjamukti untuk memotret pernikahan. Namun, LRT yang ditumpangnya tiba-tiba berhenti di atas jalur layang dan penumpang harus turun dan jalan kaki hingga stasiun terdekat. Aida mengatakan bahwa dia harus menunggu sekitar 20 menit untuk bisa turun dari rel setinggi belasan meter.
Dibandingkan dengan rencana awal, Aida kehilangan waktu dua jam, padahal dia sudah berangkat lebih awal. Kehilangan itu membuatnya tidak bisa hadir di acara kerja yang telah diranjangkan, sehingga dia tidak bisa menerima pekerjaannya.
Aida mengatakan bahwa pengalamannya menjadi pelajaran pahit, tetapi dia masih bersyukur karena bisa selamat. Namun, ia berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi, karena waktu dan kesempatan kerja yang hilang tidak bisa kembali.
Kisahnya dimulai saat dia berangkat dari Stasiun Kuningan menuju Harjamukti untuk memotret pernikahan. Namun, LRT yang ditumpangnya tiba-tiba berhenti di atas jalur layang dan penumpang harus turun dan jalan kaki hingga stasiun terdekat. Aida mengatakan bahwa dia harus menunggu sekitar 20 menit untuk bisa turun dari rel setinggi belasan meter.
Dibandingkan dengan rencana awal, Aida kehilangan waktu dua jam, padahal dia sudah berangkat lebih awal. Kehilangan itu membuatnya tidak bisa hadir di acara kerja yang telah diranjangkan, sehingga dia tidak bisa menerima pekerjaannya.
Aida mengatakan bahwa pengalamannya menjadi pelajaran pahit, tetapi dia masih bersyukur karena bisa selamat. Namun, ia berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi, karena waktu dan kesempatan kerja yang hilang tidak bisa kembali.