Bandar Lampung, 15 Maret 2023 - Seorang jaksa yang terlibat dalam kasus yang melibatkan kekerasan terhadap anak-anak di daerahnya, Jambi, kini menjadi simbol perjuangan hak-hak anak-anak di lampu-lampuk kota Bandar Lampung.
Jaksa itu, identitasnya masih tetap rahasia, mengaku bahwa kesibukan hukum yang menerus-menerus membuat dia tidak memiliki waktu untuk terlibat dalam aktivitas sosial. Namun, dalam percakapan dengan kami, dia tampak lebih kuat dan percaya diri.
Dia mengakui bahwa setelah melihat kasus-kasus kekerasan terhadap anak-anak di daerahnya, dia mulai menyadari pentingnya peran jaksa dalam menegakkan hukum bagi pelaku kejahatan tersebut.
"Kami harus lebih serius dalam menangani kasus-kasus ini," kata jaksa itu. "Anak-anak adalah masa depan kita dan mereka harus dilindungi."
Jaksa itu juga mengakui bahwa perjuangan hak-hak anak-anak di Indonesia masih jauh dari selesai.
"Banyak yang masih tidak memiliki akses ke pendidikan, kesehatan, dan perlindungan lainnya," katanya. "Kami harus bekerja sama untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak."
Dalam beberapa tahun terakhir, kasus-kasus kekerasan terhadap anak-anak di Indonesia semakin melonjak. Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pada 2021, sebanyak 34.000 anak dilaporkan menjadi korban kekerasan.
"Kami harus tega menangani kasus-kasus ini," kata jaksa itu. "Tapi kita juga harus berharap bahwa kejahatan-kejahatan ini dapat berhenti terjadi."
Jaksa itu yang terlibat dalam perjuangan hak-hak anak-anak di Bandar Lampung, mengharapkan dukungan dari masyarakat untuk menangani kasus-kasus kekerasan terhadap anak-anak.
Jaksa itu, identitasnya masih tetap rahasia, mengaku bahwa kesibukan hukum yang menerus-menerus membuat dia tidak memiliki waktu untuk terlibat dalam aktivitas sosial. Namun, dalam percakapan dengan kami, dia tampak lebih kuat dan percaya diri.
Dia mengakui bahwa setelah melihat kasus-kasus kekerasan terhadap anak-anak di daerahnya, dia mulai menyadari pentingnya peran jaksa dalam menegakkan hukum bagi pelaku kejahatan tersebut.
"Kami harus lebih serius dalam menangani kasus-kasus ini," kata jaksa itu. "Anak-anak adalah masa depan kita dan mereka harus dilindungi."
Jaksa itu juga mengakui bahwa perjuangan hak-hak anak-anak di Indonesia masih jauh dari selesai.
"Banyak yang masih tidak memiliki akses ke pendidikan, kesehatan, dan perlindungan lainnya," katanya. "Kami harus bekerja sama untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak."
Dalam beberapa tahun terakhir, kasus-kasus kekerasan terhadap anak-anak di Indonesia semakin melonjak. Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pada 2021, sebanyak 34.000 anak dilaporkan menjadi korban kekerasan.
"Kami harus tega menangani kasus-kasus ini," kata jaksa itu. "Tapi kita juga harus berharap bahwa kejahatan-kejahatan ini dapat berhenti terjadi."
Jaksa itu yang terlibat dalam perjuangan hak-hak anak-anak di Bandar Lampung, mengharapkan dukungan dari masyarakat untuk menangani kasus-kasus kekerasan terhadap anak-anak.