Catatan untuk Setahun Gibran Jadi Wakil Presiden Prabowo

Gibran Rakabuming belum mampu menunjukkan gagasan besar yang menandai arah politiknya sendiri dalam setahun terakhir sebagai Wakil Presiden Prabowo Subianto. Menurut pengamat politik Iqbal Themi, Gibran tersandera oleh dua narasi besar yang saling bertolak belakang. Di satu sisi, Gibran diharapkan menjadi wajah baru politik muda yang progresif, tetapi di sisi lain ia juga dibaca publik sebagai simbol keberlanjutan dinasti kekuasaan keluarga Presiden RI ke-7 Joko Widodo.

Gibran seperti berdiri di antara dua dunia kekuasaan, yakni generasi lama yang masih dominan dan pegang kendali serta generasi muda yang mulai kecewa karena tak merasa diwakili. Akibatnya, kata Iqbal, Gibran belum mampu menunjukkan gagasan kuat atau program yang bisa diasosiasikan sebagai inisiatif khas Gibran yang relevan dengan kebutuhan anak muda.

Salah satu inisiatif yang sempat mencuat adalah 'Lapor Mas Wapres', namun dalam praktiknya, program itu belum mampu menjadi ruang bagi anak muda untuk mengekspresikan aspirasi dan kritik terhadap kekuasaan secara efektif. Gibran juga absen dalam berbagai isu yang ramai di kalangan anak muda, seperti gerakan #IndonesiaGelap, #KaburAjaDulu, hingga gelombang protes mahasiswa terhadap DPR.

Meski begitu, Iqbal menilai Gibran masih memiliki waktu untuk membuktikan diri. Masih ada empat tahun ke depan untuk menunjukkan bahwa dirinya bukan sekadar pewaris politik keluarga, melainkan bagian dari regenerasi politik bagi masa depan anak muda.

Dalam setahun terakhir, Gibran dinilai lebih banyak dalam acara seremonial. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai peran wapres belum kelihatan signifikan. Hanya terlihat di sejumlah acara seremonial dan beberapa kunjungan. Belum ada peran spesifik yang dikerjakan Gibran.
 
Gibran kayaknya masih banyak belajar dari pengalaman ini 🤔. Saya pikir dia harus lebih fokus dalam mengembangkan program-program yang nyata bisa berdampak pada masyarakat, bukan hanya sekedar acara seremonial 🎉. Dia perlu menunjukkan bahwa dia tidak hanya wakil keluarga, tapi juga memiliki visi dan misi sendiri yang bisa dipercaya oleh anak muda 🌟.
 
Gibran benar-benar bingung apa tujuan hidupnya kalau cuma menari di balik Presiden Jokowi? Tapi aku pikir, mungkin dia hanya masih belajar dari pengalaman hidupnya sebagai Wakil Presiden. Aku khawatir, jika Gibran tidak bisa menemukan jalan keluar dari situasi ini, maka nanti semua harapan anak muda akan hilang. Aku rasa Gibran perlu lebih proaktif dalam mengekspresikan gagasan dan programnya, bukan hanya menari di balik Presiden. Kalau tidak, aku khawatir anak muda akan kecewa dengan Gibran. 🤔😒
 
Gibran Rakabuming ini seperti sedang berlari di atas tanah yang pasir, selalu takut akan guncangan, tapi belum menemukan keseimbangan. Kalau mau menjadi wajah baru politik muda, dia harus banget berani mengambil risiko dan berekspresi sendiri, bukan sekadar ikut-ikutan cerita orang lain. Dan kalau ingin dianggap simbol keberlanjutan dinasti, dia harus jujur dengan diri sendiri dan publik apa yang benar-benar ada di pikirannya 😊👍
 
Gibran Rakabuming itu lagi-lagi membuat saya penasaran. Seperti bagaimana dia bisa jadi wapres, tapi belum bisa menunjukkan gagasan besar yang menandai arah politiknya sendiri. Saya pikir ada dua narasi besar yang saling bertolak belakang di dalam dirinya, yaitu sebagai wajah baru politik muda progresif dan simbol keberlanjutan dinasti keluarga Presiden RI ke-7 Joko Widodo.

Saya rasa Gibran seperti berdiri di antara dua dunia kekuasaan, yaitu generasi lama yang masih dominan dan pegang kendali serta generasi muda yang mulai kecewa karena tak merasa diwakili. Akibatnya, dia belum bisa menunjukkan gagasan kuat atau program yang bisa diasosiasikan sebagai inisiatif khas Gibran yang relevan dengan kebutuhan anak muda.

Saya lihat 'Lapor Mas Wapres' itu sempat mencuat, tapi dalam praktiknya, program itu belum bisa menjadi ruang bagi anak muda untuk mengekspresikan aspirasi dan kritik terhadap kekuasaan secara efektif. Gibran juga absen dalam berbagai isu yang ramai di kalangan anak muda, seperti gerakan #IndonesiaGelap, #KaburAjaDulu, hingga gelombang protes mahasiswa terhadap DPR.

Tapi, saya masih memiliki harapan untuk Gibran. Masih ada empat tahun ke depan untuk menunjukkan bahwa dirinya bukan sekadar pewaris politik keluarga, melainkan bagian dari regenerasi politik bagi masa depan anak muda. Saya ingin melihat lebih banyak inisiatif yang dibuat oleh Gibran, yang bisa membantu meningkatkan kesejahteraan dan kebebasan rakyat Indonesia.
 
gabuh banget si Gibran, kaya gini bisa jadi jawabannya bukan tentang apa yang mau dibicarakan tapi lebih fokus pada acara seremonial aja 🤔. sepertinya dia terlalu banyak fokus untuk memaksa diri menjadi wajah baru politik muda, tapi malah justru membuatnya semakin tidak relevan dengan kebutuhan anak muda. kalo mau jadi bagian dari regenerasi politik masa depan, dia harus lebih fokus pada solusi yang nyata dan bukan hanya sekedar acara seremonial 🙅‍♂️.
 
Gibran benar-benar tak bisa menentu apa lagi nih 🤔. Dia kaget banget karena harus jadi wapres, tapi dia lupa bahwa ini punya tujuan utama adalah untuk menggantikan ibu tirinya, Jokowi. Apalagi kalau kita lihat dari program-nya yang sebenarnya banyak dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar dia, misalnya Mas Miftahurrahman, kan? 🙄

Dan apa dengan gerakan anak muda seperti #IndonesiaGelap dan #KaburAjaDulu? Dia kira mereka tidak peduli dgn isu-isu itu atau apa? 🤷‍♂️ Saya pikir Gibran harus lebih fokus dalam memahami kebutuhan anak muda, bukan hanya berada di acara-acara seremonial.
 
Gibran benar-benar lemah banget, kabarnya lagi-lagi menurut narasi negatif. Aku pikir dia harus lebih proaktif dalam memperbincangkan isu-isu yang penting bagi anak muda, seperti #IndonesiaGelap dan gerakan lainnya. Dia harus lebih terlibat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, bukan hanya sekedar menari di acara seremonial. Aku percaya Gibran masih memiliki potensi besar untuk menjadi politisi yang positif, tapi dia harus lebih ambisius dan inovatif dalam cara pamerkannya diri.
 
Gak bisa dipungut akhirnya si Gibran Rakabuming jadi wapres dengan cuma ngejawenk kan? Kalo dibandingin dengan Prabowo Subianto, akrabannya dianggap kurang dewasa dan jauh dari aspirasi muda. Saya pikir Gibran butuh waktu lebih lagi untuk buktikan diri, apa kata kalian? 🤔
 
Gibran ini kayak buku kosong, aja nggak ada ide-ide apa2, cuma ngisi waktu aja... 🤔 Dulu kalau dibilang wapres muda progresif kayak itu jadi kenyataan, sekarang kayaknya hanya bagian dari keluarga Jokowi. Boleh dipikirkan apa ini ada keberlanjutan atau nggak? Gibran gini kayak sedang berjalan di antara dua dunia, tidak bisa menemukan tempatnya. Yang paling penting adalah anak muda, mereka yang sudah capek dengan sistem seperti ini, kayaknya sudah mulai kehilangan harapannya dengan Gibran ini...
 
Gibran banget kalah dengan Prabowo. Masih banyak yang percaya kalau beliau bisa menjadi wapres yang baik, tapi saya rasanya sudah kalah. Gibran gak punya gagasan apa-apa, hanya bergantian aja kayak perangkap. Kalau nanti masuk ke DPR, pasti dihilek oleh masyarakat umum. Masih banyak yang pikir beliau adalah wapres keluarga Widodo, bukan jawaban atas rasa ketidakpuasan masyarakat. Gibran gak bisa mengatasi konflik antara generasi lama dan muda, itu dia.
 
Gibran bikin kabur banget, nggak bisa menunjukkan dirinya sendiri apa-apa 🤔. Kalau cuma berdiri di antara dua dunia kekuasaan, kayaknya udah waktunya dia menunjukkan dirinya apa-apa yang spesifik 😅. 'Lapor Mas Wapres' gini, tapi ternyata belum bisa menjadi ruang bagi anak muda untuk mengekspresikan aspirasi dan kritik terhadap kekuasaan secara efektif. Gibran harus lebih berani, lebih cerdas dalam menghadapi isu-isu yang ramai di kalangan anak muda 🤝.
 
kembali
Top