Cara Dedi Mulyadi Didik Pelajar di Jabar: Dari Barak Militer, Jam Malam, Sampai Jalan Kaki ke Sekolah

Dedi Mulyadi: Rencana Pembatasan Waktu Belajar di Jabar. Penerapan jam malam itu ditujukan untuk generasi berbakat, panca waluya, yaitu anak yang berbakat di bidang teknologi, musik, seni, dan pertandingan olahraga.

Pada 23 Mei 2025, Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi telah mengeluarkan surat edaran yang menyatakan bahwa para pelajar di wilayah Jawa Barat tidak boleh keluar rumah sebelum pukul 04.00 WIB. Namun, ada beberapa pengecualian.

Kedua pengecualian pertama adalah anak-anak yang mengikuti kegiatan resmi di sekolah dan juga mereka yang terlibat dalam kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar, diawasi oleh orang tua atau wali mereka sendiri.

Selain itu, juga ada anak-anak yang sedang berada di luar rumah bersama dengan orang tua atau wali mereka, mengingat kondisi darurat seperti bencana alam dan kondisi lainnya yang sepengetahuan orang tua atau wali mereka.
 
Aku rasa rencana itu terlalu ketat banget bro 🤯. Kita nggak bisa dipaksakan untuk berada di rumah semua waktu, apalagi kalau kita sedang fokus pada suatu proyek atau kegiatan yang penting. Aku pikir itu lebih baik daripada kalau kita harus dipaksa tidur pagi-pagi dan berjalan-jalan di malam hari 🕰️🌃. Selain itu, bagaimana kalau ada anak yang sedang dalam kesibukan musim olahraga atau festival seni? Aku rasa itu lebih penting daripada untuk tidur pukul 04.00 WIB 😴🏟️.
 
Maksud sih kalau mau pembatasan waktu belajar? Wah jadi kayaknya anak-anak berbakat di Jawa Barat harus lebih fokus dulu kan? Nanti kalau sudah siap, mereka bisa keluar rumah aja nanti. Tapi, aku peduli juga sama pengecualian anak-anak yang ikut kegiatan resmi atau keagamaan. Mereka harus terus belajar ya! 😊 Dan aku paham juga kalau ada kondisi darurat, tapi biar jangan sering-sering aja keluar rumah kan? Saya rasa ini masalah sama sekali tidak diatasi sih 🤔
 
ini keren banget ya sih! pembatasan waktu belajar itu harus dijalankan juga untuk anak muda di Jabar agar lebih fokus pada pendidikan, tapi biarkan aja mereka memiliki waktu luang yang cukup untuk berekspresi di bidang teknologi, musik, seni, dan olahraga 🎨👾💻. tapi aku pikir ada pengecualian yang harus ditambahkan, seperti anak-anak yang sedang bekerja sambil belajar atau memiliki tanggung jawab keluarga yang harus diakui juga 🤝🏼📚.
 
Kalau kaya berbakat aja, bisa keluar jam 12 sih? Kenapa harus terus masuk rumah kecepetan like itu? Kalau anak-anak bisa belajar di waktu malam, kenapa jadi pengecualian itu? Kalau gini, toh tidak akan banyak yang bisa berubah, kayaknya. Dan apa dengan orang tua atau wali yang gak ada, sih? Bisa aja kalau kita punya kamera IP di rumah untuk ngawasi aja, sih 😕
 
Gue pikir penerapan jam malam itu agak susah sekali, apalagi anak-anak yang suka main game online atau tonton video di YouTube. Gue rasa ada cara lain buat meningkatkan produktivitas anak-anak seperti membuat kebijakan tentang waktu istirahat yang cukup dan memberikan contoh nyata bagaimana cara mengelola waktu dengan baik sendiri.
 
omg banget nih! aku setuju dengerin rencana jam malam ini buat anak berbakat di Jabar, sih kalau bisa memberi kesempatan lebih bagi anak-anak itu untuk fokus dan mengembangkan bakatnya kan? tapi aku khawatir bagaimana dengan yang tidak berbakat? nanti apa yang akan dilakukan mereka di rumah sementara orang tua kerja? toh aku pikir ini perlu diadopsi juga, bukan hanya sekedar untuk anak berbakat aja 🤔💡
 
Maksud gampang banget! Walaupun maksud dia bagus, tapi aku pikir itu terlalu berat di ujung-ujung daerah. Siapa tahu anak-anak bisa belajar sendiri di rumah? 🤓 Selama anak itu punya internet dan sumber daya yang cukup, aku yakin dia bisa belajar dengan lebih efektif!

Lihatin juga statistiknya, ya! Di Jawa Barat, 70% siswa SMP tidak memiliki akses ke fasilitas belajar yang memadai. Itu sebabnya penerapan jam malam ini mungkin nggak efisien. 📊 Menurut survei kami, anak-anak di Jawa Barat hanya menghabiskan 2 jam pertama dan terakhir harian untuk belajar, sementara 6 jam lagi berlebihan!

Selain itu, kita harus lihatin juga dampak psikologisnya! Anak-anak muda ini sudah cukup stres dengan sekolah, gampang banget mereka terpengaruh oleh media sosial dan tekanan dari teman-teman. Maka dari itu, aku pikir yang lebih baik adalah memberikan peningkatan dalam fasilitas belajar dan dukungan psychologis kepada anak-anak! 💡
 
Aku pikir konsep ini nggak benar-benar tepat banget! Siapa yang bilang bahwa anak muda di Jawa Barat harus tertutup di rumah sejak pukul 04.00 WIB? Aku rasa itu akan sangat membatasi kebebasan mereka. Kalau mau ada pengecualian, aku sarankan juga ada kompromi yang lebih baik, seperti jam istirahat yang lebih fleksibel atau pelajaran online yang bisa diakses dari mana saja.

Aku khawatir konsep ini akan membuat anak muda Jawa Barat semakin isolatif dan tidak terbuka untuk pengalaman baru. Mereka butuh ruang untuk berbagi, berinteraksi, dan belajar dari kesalahan mereka sendiri!
 
Wah kaya sih ide nya pake jam malam nih! Tapi apa kebernyakaannya? Kamu nggak bisa keluar rumah ya? Sama kayaknya duduk di rumah aja, nggak ada kerja sama sama.

Aku pikir itu masalah kalau anak-anak yang berbakat dan punya bakat tinggi harus terjebak di rumah sepanjang waktu. Bisa jadi mereka lebih produktif banget kalau bisa bebas keluar rumah dan bereksperimen!
 
Aku pikir rencana itu masuk akal banget, tapi aku masih ragu-ragu nih... Kalau kita punya anak yang berbakat di teknologi, musik, seni, dan olahraha, kita harus memberinya kesempatan untuk belajar lebih lanjut dan berkembang. Jangan pula bikin mereka jadi keterbatasan dengan waktu, aku bayaknya anak-anak itu perlu waktu yang lebih banyak untuk menemukan hal-hal yang mereka cintai! 💡📚
 
kembali
Top