Kemenag Harus Memprioritaskan Visi Pemberdayaan Santri, Kata Cak Imin
Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, telah menekankan pentingnya Direktorat Jenderal Pesantren (Dirjen Pesantren) memiliki visi pemberdayaan para santri. Visi ini harus masuk dalam dunia pendidikan kita, kata Cak Imin saat di Semarang, Jawa Tengah.
Cak Imin melihat pondok pesantren sebagai paket lengkap dalam mengentaskan kemiskinan. Pembentukan Ditjen Pesantren di lingkungan Kemenag sebelumnya telah disetujui Presiden RI Prabowo Subianto. Tujuan dari pembentukan ini adalah untuk memberikan perhatian lebih besar ke ponpes di Indonesia, agar pemerintah semakin hadir dalam melayani dan mendukung perkembangan pesantren di seluruh Indonesia.
Menurut Cak Imin, visi pemberdayaan harus memulai dari awal, yaitu saat anak didik masih dipupuk talentanya. "Sejak awal anak didik sudah dipupuk talentanya. Syukur-syukur sudah sejak masuk pendidikan sudah dilakukan deteksi talenta," ucapnya.
Cak Imin juga melihat potensi di dunia pendidikan kita untuk mengentaskan kemiskinan, terutama di kalangan santri. "Kita berharap dirjen pesantren yang baru dibentuk punya visi yang namanya visi pemberdayaan," kata Cak Imin.
Cak Imin melihat pembentukan Dirjen Pesantren sebagai langkah positif untuk meningkatkan peran pesantren dalam masyarakat. Namun, masih banyak tantangan yang harus diatasi dalam menjadikan visi pemberdayaan santri menjadi kenyataan.
Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, telah menekankan pentingnya Direktorat Jenderal Pesantren (Dirjen Pesantren) memiliki visi pemberdayaan para santri. Visi ini harus masuk dalam dunia pendidikan kita, kata Cak Imin saat di Semarang, Jawa Tengah.
Cak Imin melihat pondok pesantren sebagai paket lengkap dalam mengentaskan kemiskinan. Pembentukan Ditjen Pesantren di lingkungan Kemenag sebelumnya telah disetujui Presiden RI Prabowo Subianto. Tujuan dari pembentukan ini adalah untuk memberikan perhatian lebih besar ke ponpes di Indonesia, agar pemerintah semakin hadir dalam melayani dan mendukung perkembangan pesantren di seluruh Indonesia.
Menurut Cak Imin, visi pemberdayaan harus memulai dari awal, yaitu saat anak didik masih dipupuk talentanya. "Sejak awal anak didik sudah dipupuk talentanya. Syukur-syukur sudah sejak masuk pendidikan sudah dilakukan deteksi talenta," ucapnya.
Cak Imin juga melihat potensi di dunia pendidikan kita untuk mengentaskan kemiskinan, terutama di kalangan santri. "Kita berharap dirjen pesantren yang baru dibentuk punya visi yang namanya visi pemberdayaan," kata Cak Imin.
Cak Imin melihat pembentukan Dirjen Pesantren sebagai langkah positif untuk meningkatkan peran pesantren dalam masyarakat. Namun, masih banyak tantangan yang harus diatasi dalam menjadikan visi pemberdayaan santri menjadi kenyataan.