Malam ini, pasar saham Bursa Asia Perkasa mengalami kemuntahan setelah dilanda serangan dari luar. Menurut analisis dari pasar saham di Amerika Serikat dan Tiongkok, pergerakan saham di Bursa Asia Perkasa merupakan bagian dari strategi keamanan yang dilakukan oleh pemerintah AS dan Tiongkok dalam menghadapi konflik dagang yang semakin hangat.
Dalam beberapa minggu terakhir, pertikaian antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah memicu penurunan nilai saham di pasar global. Peningkatan ketegangan diplomatik ini berawal dari tuduhan yang dilontarkan oleh pemerintah AS kepada Tiongkok terkait akses maritim, perdagangan, dan keamanan. Kekerasan di Laut Sinyang yang terjadi pada bulan Juli 2022 juga menambahkan tekanan pada hubungan bilateral antara kedua negara tersebut.
Pasar saham Bursa Asia Perkasa tidak dirahasiakan dari dampak ini. Saat ini, perdagangan global yang semakin agresif membuat investor jadi takut akan kemungkinan perang dagang di Laut Cina Selatan. Investasi pada industri konversi energi dan teknologi juga meningkat setelah serangan tersebut.
Analisis dari strategi keamanan AS mengindikasikan bahwa kerjasama antara kedua negara tersebut dalam menghadapi ancaman terencana dari Tiongkok dapat menyelesaikan konflik ini. Namun, serangan lain yang diikuti oleh Tiongkok dalam beberapa saat kemudian membuat investor semakin khawatir.
Pasar saham Bursa Asia Perkasa sekarang terpaku setelah serangan beruntun dari luar. Perilaku pasar yang mengejutkan ini bisa disebabkan oleh sentimen negatif yang dihasilkan oleh serangan Tiongkok terhadap infrastruktur AS, seperti pelatihan militer yang dilakukan di Filipina, serta langkah keamanan yang diterima dari pemerintah AS.
Dalam beberapa minggu terakhir, pertikaian antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah memicu penurunan nilai saham di pasar global. Peningkatan ketegangan diplomatik ini berawal dari tuduhan yang dilontarkan oleh pemerintah AS kepada Tiongkok terkait akses maritim, perdagangan, dan keamanan. Kekerasan di Laut Sinyang yang terjadi pada bulan Juli 2022 juga menambahkan tekanan pada hubungan bilateral antara kedua negara tersebut.
Pasar saham Bursa Asia Perkasa tidak dirahasiakan dari dampak ini. Saat ini, perdagangan global yang semakin agresif membuat investor jadi takut akan kemungkinan perang dagang di Laut Cina Selatan. Investasi pada industri konversi energi dan teknologi juga meningkat setelah serangan tersebut.
Analisis dari strategi keamanan AS mengindikasikan bahwa kerjasama antara kedua negara tersebut dalam menghadapi ancaman terencana dari Tiongkok dapat menyelesaikan konflik ini. Namun, serangan lain yang diikuti oleh Tiongkok dalam beberapa saat kemudian membuat investor semakin khawatir.
Pasar saham Bursa Asia Perkasa sekarang terpaku setelah serangan beruntun dari luar. Perilaku pasar yang mengejutkan ini bisa disebabkan oleh sentimen negatif yang dihasilkan oleh serangan Tiongkok terhadap infrastruktur AS, seperti pelatihan militer yang dilakukan di Filipina, serta langkah keamanan yang diterima dari pemerintah AS.