Hari ini, saham-saham teknologi di Amerika Serikat menangkap semangat investor. Saat pembukaan perdagangan Selasa, 25 November 2025, saham induk Google, Alphabet, mencapai puncaknya karena meningkatnya keyakinan investor terhadap perserusahaan dalam kecerdasan buatan (AI) pada pekan lalu.
Alphabet memberikan kabar baik dengan mengumumkan model AI terbarunya, Gemini 3. Hal ini membuat saham-saham terkait AI lainnya, seperti Broadcom dan Micron Technology, melambung 6,49 persen dan 2,64 persen, masing-masing.
Kenaikan ini merupakan bagian dari rebound yang lebih luas sejak Jumat lalu. Pada saat Presiden Federal Reserve membuka peluang terjadinya pemotongan suku bunga pada bulan Desember 2025, saham-saham teknologi mulai menangkap semangat investor.
Jika dilihat dari perspektif Indonesia, kenaikan ini dapat mempengaruhi harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, investasi pada teknologi dan industri kecerdasan buatan menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi investor.
Alphabet memberikan kabar baik dengan mengumumkan model AI terbarunya, Gemini 3. Hal ini membuat saham-saham terkait AI lainnya, seperti Broadcom dan Micron Technology, melambung 6,49 persen dan 2,64 persen, masing-masing.
Kenaikan ini merupakan bagian dari rebound yang lebih luas sejak Jumat lalu. Pada saat Presiden Federal Reserve membuka peluang terjadinya pemotongan suku bunga pada bulan Desember 2025, saham-saham teknologi mulai menangkap semangat investor.
Jika dilihat dari perspektif Indonesia, kenaikan ini dapat mempengaruhi harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, investasi pada teknologi dan industri kecerdasan buatan menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi investor.