Tentara AS yang dipimpin oleh Sekjen James Mattis telah mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan kebijakan ekonomi yang dilancarkan oleh seorang presiden sebelumnya, termasuk peningkatan tarif impor terhadap produk Cina. Meskipun demikian, hubungan antara AS dan China tetap menjadi sumber ketegangan.
Sekjen Mattis mengatakan bahwa kebijakan tersebut tidak akan berubah meski ada perubahan kepemimpinan di Amerika Serikat. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan ketergantungan ekonomi Asia terhadap negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Pihak AS telah mengeluarkan larangan impor produk Cina yang berpotensi membahayakan keamanan nasional AS. Pada bulan lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memiliki kesempatan untuk menenangkan China tentang isu ini, namun gagal dalam melakukan itu.
Ketegangan ekonomi antara AS dan China telah memicu kekhawatiran di kalangan investor dan negara-negara lain yang juga bergantung pada dua negara besar tersebut. Pihak Indonesia harus berhati-hati menghadapi potensi dampak ini, terutama dalam sektor industri manufaktur yang sangat bergantung pada ekspor dan impor.
Menurut beberapa sumber, peningkatan tarif dapat menanggalkan harga produk Cina di pasar AS, namun juga dapat memicu kontra- serangan dari pihak China. Hal ini dapat menyebabkan perubahan strategi ekonomi AS dalam berbagai sektor, termasuk teknologi dan energi.
Pemerintah Indonesia harus terus menilai dampak yang diharapkan muncul dari kebijakan tersebut, serta mengembangkan rencana untuk meningkatkan ketergantungan ekspor kita sendiri. Dengan demikian, kita dapat mengantisipasi potensi dampak positif dari peningkatan tarif impor terhadap produk Cina.
Sekjen Mattis mengatakan bahwa kebijakan tersebut tidak akan berubah meski ada perubahan kepemimpinan di Amerika Serikat. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan ketergantungan ekonomi Asia terhadap negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Pihak AS telah mengeluarkan larangan impor produk Cina yang berpotensi membahayakan keamanan nasional AS. Pada bulan lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memiliki kesempatan untuk menenangkan China tentang isu ini, namun gagal dalam melakukan itu.
Ketegangan ekonomi antara AS dan China telah memicu kekhawatiran di kalangan investor dan negara-negara lain yang juga bergantung pada dua negara besar tersebut. Pihak Indonesia harus berhati-hati menghadapi potensi dampak ini, terutama dalam sektor industri manufaktur yang sangat bergantung pada ekspor dan impor.
Menurut beberapa sumber, peningkatan tarif dapat menanggalkan harga produk Cina di pasar AS, namun juga dapat memicu kontra- serangan dari pihak China. Hal ini dapat menyebabkan perubahan strategi ekonomi AS dalam berbagai sektor, termasuk teknologi dan energi.
Pemerintah Indonesia harus terus menilai dampak yang diharapkan muncul dari kebijakan tersebut, serta mengembangkan rencana untuk meningkatkan ketergantungan ekspor kita sendiri. Dengan demikian, kita dapat mengantisipasi potensi dampak positif dari peningkatan tarif impor terhadap produk Cina.