BULOG Tanam 1.000 Bibit Mangrove di Pesisir Sulawesi Tenggara
Pemerintah menanam 1.000 bibit mangrove di pesisir selatan pulau Flores, Sulawesi Tenggara, sebagai upaya pelestarian ekosistem pantai dan mengurangi erosi landasan air.
Proyek ini dilaksanakan oleh BULOG (Badan Usaha Logistik negara) dalam kerjasama dengan Direktorat Jenderal Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK). Menurut Kepala BULOG, Budi Wijayanto, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas air laut dan mengurangi dampak bencana banjir.
"Mangrove adalah ekosistem yang sangat penting karena dapat menyerap 20-30% logam berat dari air laut," kata Budi. "Dengan demikian, kita dapat mengurangi dampak polusi air dan meningkatkan kualitas lingkungan."
Bibit mangrove yang ditanam akan tumbuh menjadi pohon yang dapat menyerap nutrisi dan oksigen dari air laut, serta memberikan perlindungan terhadap banjir. "Kita berharap dengan proyek ini, kita dapat meningkatkan kualitas lingkungan di pesisir selatan Flores dan mengurangi dampak bencana alam," kata Budi.
Proyek ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama meliputi penanaman bibit mangrove yang akan selesai tahun depan, sedangkan tahap kedua melibatkan pengelolaan dan perawatan pohon mangrove secara berkelanjutan.
Pemerintah menanam 1.000 bibit mangrove di pesisir selatan pulau Flores, Sulawesi Tenggara, sebagai upaya pelestarian ekosistem pantai dan mengurangi erosi landasan air.
Proyek ini dilaksanakan oleh BULOG (Badan Usaha Logistik negara) dalam kerjasama dengan Direktorat Jenderal Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK). Menurut Kepala BULOG, Budi Wijayanto, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas air laut dan mengurangi dampak bencana banjir.
"Mangrove adalah ekosistem yang sangat penting karena dapat menyerap 20-30% logam berat dari air laut," kata Budi. "Dengan demikian, kita dapat mengurangi dampak polusi air dan meningkatkan kualitas lingkungan."
Bibit mangrove yang ditanam akan tumbuh menjadi pohon yang dapat menyerap nutrisi dan oksigen dari air laut, serta memberikan perlindungan terhadap banjir. "Kita berharap dengan proyek ini, kita dapat meningkatkan kualitas lingkungan di pesisir selatan Flores dan mengurangi dampak bencana alam," kata Budi.
Proyek ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama meliputi penanaman bibit mangrove yang akan selesai tahun depan, sedangkan tahap kedua melibatkan pengelolaan dan perawatan pohon mangrove secara berkelanjutan.