Bulan Inklusi Keuangan 2025: Anak Muda Belanja Cerdas dan Finansial Terjaga
Tren konsumtif di kalangan anak muda Indonesia semakin meningkat, namun kemampuan mengelola keuangan pribadi kian menjadi tantangan. Menurut Populix Report 2024, sebagian besar Gen Z Indonesia mengutamakan pengeluaran untuk gaya hidup dan hiburan meski belum memiliki penghasilan stabil.
Data OJK per Maret 2025 menunjukkan individu berusia 19-34 tahun mendominasi pinjaman fintech hingga 51,25%, menandakan kerentanan finansial yang semakin meningkat di kalangan muda. Kondisi ini menuntut hadirnya edukasi dan pilihan konsumsi yang lebih bijak agar generasi muda dapat tetap menikmati gaya hidup tanpa mengorbankan kesehatan finansial mereka.
MR.D.I.Y. Indonesia turut hadir dengan semangat mendukung generasi muda untuk membangun kebiasaan finansial yang sehat. Edwin Cheah, Direktur Utama MR.D.I.Y. Indonesia, mengungkapkan bahwa generasi muda perlu mendapatkan akses terhadap edukasi dan literasi keuangan yang baik agar mampu menjaga finances mereka tetap sehat.
Dalam era media sosial, tren dan viralitas kerap menjadi pendorong utama keputusan belanja anak muda. Banyak yang membeli karena 'takut ketinggalan tren atau FOMO', bukan karena kebutuhan sebenarnya. Membedakan kebutuhan dan keinginan akan membantu anak muda sadar prioritas, terutama saat mengambil keputusan finansial.
Ligwina Hananto, CEO dan Lead Financial Trainer QM Financial, menekankan bahwa berbelanja bukan sekadar mengikuti tren, tetapi juga bagian penting dari pengelolaan finances yang sehat. Dengan membiasakan diri memilih barang yang benar-benar dibutuhkan, anak muda bisa tetap tampil relevan tanpa harus terjebak impulsive buying atau keborosan.
Dampak jangka panjang dari impulsive buying biasanya membuat seseorang kesulitan mempertahankan gaya hidup sesuai keinginan. Saat uang habis tanpa perhitungan, dana untuk masa depan pun terkikis. Anak muda bisa menghindarinya dengan menunda pembelian barang yang hanya keinginan sesaat dan fokus pada nilai guna jangka panjang.
MR.D.I.Y. Indonesia dapat menjadi solusi bagi generasi muda yang ingin memenuhi kebutuhan tanpa harus menguras kantong. Melalui ribuan pilihan produk fungsional, mulai dari perlengkapan rumah tangga, kebutuhan belajar dan kerja, hingga barang gaya hidup, MR.D.I.Y. dapat membantu anak muda berbelanja secara lebih cerdas, hemat, dan bijak secara finansial.
Ligwina menambahkan bahwa skill berbelanja cerdas adalah salah satu skill penting yang harus dimiliki sejak muda. Hal ini dapat membantu masyarakat memilih barang berkualitas yang hemat dalam jangka panjang dibanding membeli barang murah yang cepat rusak.
Oleh karena itu, MR.D.I.Y. Indonesia dan Ligwina juga memberikan beberapa tips praktis untuk mengelola dorongan belanja impulsif:
1. Buat daftar kebutuhan sebelum belanja
Tentukan barang apa yang benar-benar dibutuhkan, sehingga setiap keputusan belanja lebih terarah dan tidak boros.
2. Tunda pembelian untuk barang yang hanya diinginkan sesaat
Jika merasa ingin membeli sesuatu karena tren, beri waktu beberapa hari untuk menilai apakah barang itu benar-benar penting.
3. Fokus pada nilai guna dan manfaat jangka panjang
Pilih barang yang bisa digunakan berkali-kali atau mendukung produktivitas, daripada barang viral yang cepat usang.
4. Pahami gaya belanja dan prinsip value for money
Setiap orang memiliki gaya berbeda, ada yang lebih fokus kuantitas (banyak barang murah) dan ada yang lebih mengutamakan kualitas (siap bayar lebih untuk produk awet). Yang terpenting, pastikan harga dan kualitas seimbang dan sesuai kebutuhan.
5. Gunakan belanja cerdas untuk latihan literasi keuangan
Setiap keputusan berbelanja bisa menjadi pelajaran finansial. Dengan memilih produk tepat guna, anak muda bisa mulai membentuk kebiasaan mengelola uang secara sehat sejak dini.
"Selaras dengan prinsip literasi finansial, setiap keputusan kecil dapat berdampak besar terhadap kesehatan keuangan di masa depan. MR.D.I.Y. memahami bahwa penerapan prinsip value for money dan mengenali gaya belanja masing-masing merupakan langkah penting agar setiap pengeluaran mendukung tujuan finansial jangka panjang. Oleh karena itu, kami berharap generasi muda dapat menjadikan belanja sebagai bagian dari gaya hidup yang cerdas, hemat, dan berdampak positif terhadap kesehatan finances," tutup Edwin Cheah, Direktur Utama MR.D.I.Y. Indonesia.
Tren konsumtif di kalangan anak muda Indonesia semakin meningkat, namun kemampuan mengelola keuangan pribadi kian menjadi tantangan. Menurut Populix Report 2024, sebagian besar Gen Z Indonesia mengutamakan pengeluaran untuk gaya hidup dan hiburan meski belum memiliki penghasilan stabil.
Data OJK per Maret 2025 menunjukkan individu berusia 19-34 tahun mendominasi pinjaman fintech hingga 51,25%, menandakan kerentanan finansial yang semakin meningkat di kalangan muda. Kondisi ini menuntut hadirnya edukasi dan pilihan konsumsi yang lebih bijak agar generasi muda dapat tetap menikmati gaya hidup tanpa mengorbankan kesehatan finansial mereka.
MR.D.I.Y. Indonesia turut hadir dengan semangat mendukung generasi muda untuk membangun kebiasaan finansial yang sehat. Edwin Cheah, Direktur Utama MR.D.I.Y. Indonesia, mengungkapkan bahwa generasi muda perlu mendapatkan akses terhadap edukasi dan literasi keuangan yang baik agar mampu menjaga finances mereka tetap sehat.
Dalam era media sosial, tren dan viralitas kerap menjadi pendorong utama keputusan belanja anak muda. Banyak yang membeli karena 'takut ketinggalan tren atau FOMO', bukan karena kebutuhan sebenarnya. Membedakan kebutuhan dan keinginan akan membantu anak muda sadar prioritas, terutama saat mengambil keputusan finansial.
Ligwina Hananto, CEO dan Lead Financial Trainer QM Financial, menekankan bahwa berbelanja bukan sekadar mengikuti tren, tetapi juga bagian penting dari pengelolaan finances yang sehat. Dengan membiasakan diri memilih barang yang benar-benar dibutuhkan, anak muda bisa tetap tampil relevan tanpa harus terjebak impulsive buying atau keborosan.
Dampak jangka panjang dari impulsive buying biasanya membuat seseorang kesulitan mempertahankan gaya hidup sesuai keinginan. Saat uang habis tanpa perhitungan, dana untuk masa depan pun terkikis. Anak muda bisa menghindarinya dengan menunda pembelian barang yang hanya keinginan sesaat dan fokus pada nilai guna jangka panjang.
MR.D.I.Y. Indonesia dapat menjadi solusi bagi generasi muda yang ingin memenuhi kebutuhan tanpa harus menguras kantong. Melalui ribuan pilihan produk fungsional, mulai dari perlengkapan rumah tangga, kebutuhan belajar dan kerja, hingga barang gaya hidup, MR.D.I.Y. dapat membantu anak muda berbelanja secara lebih cerdas, hemat, dan bijak secara finansial.
Ligwina menambahkan bahwa skill berbelanja cerdas adalah salah satu skill penting yang harus dimiliki sejak muda. Hal ini dapat membantu masyarakat memilih barang berkualitas yang hemat dalam jangka panjang dibanding membeli barang murah yang cepat rusak.
Oleh karena itu, MR.D.I.Y. Indonesia dan Ligwina juga memberikan beberapa tips praktis untuk mengelola dorongan belanja impulsif:
1. Buat daftar kebutuhan sebelum belanja
Tentukan barang apa yang benar-benar dibutuhkan, sehingga setiap keputusan belanja lebih terarah dan tidak boros.
2. Tunda pembelian untuk barang yang hanya diinginkan sesaat
Jika merasa ingin membeli sesuatu karena tren, beri waktu beberapa hari untuk menilai apakah barang itu benar-benar penting.
3. Fokus pada nilai guna dan manfaat jangka panjang
Pilih barang yang bisa digunakan berkali-kali atau mendukung produktivitas, daripada barang viral yang cepat usang.
4. Pahami gaya belanja dan prinsip value for money
Setiap orang memiliki gaya berbeda, ada yang lebih fokus kuantitas (banyak barang murah) dan ada yang lebih mengutamakan kualitas (siap bayar lebih untuk produk awet). Yang terpenting, pastikan harga dan kualitas seimbang dan sesuai kebutuhan.
5. Gunakan belanja cerdas untuk latihan literasi keuangan
Setiap keputusan berbelanja bisa menjadi pelajaran finansial. Dengan memilih produk tepat guna, anak muda bisa mulai membentuk kebiasaan mengelola uang secara sehat sejak dini.
"Selaras dengan prinsip literasi finansial, setiap keputusan kecil dapat berdampak besar terhadap kesehatan keuangan di masa depan. MR.D.I.Y. memahami bahwa penerapan prinsip value for money dan mengenali gaya belanja masing-masing merupakan langkah penting agar setiap pengeluaran mendukung tujuan finansial jangka panjang. Oleh karena itu, kami berharap generasi muda dapat menjadikan belanja sebagai bagian dari gaya hidup yang cerdas, hemat, dan berdampak positif terhadap kesehatan finances," tutup Edwin Cheah, Direktur Utama MR.D.I.Y. Indonesia.