Kabar gembira bagi masyarakat Jakarta! Penelitian terbaru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan bahwa kandungan mikroplastik dalam tetesan air hujan di Jakarta masih cukup tinggi. Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta telah memperkuat upaya pengendalian plastik dan membuka ruang kolaborasi dengan dunia usaha untuk mengurangi polusi plastik.
Menurut penelitian BRIN, kandungan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta telah meningkat sejak 2018. Hal ini menunjukkan bahwa polusi mikroplastik telah menjangkau atmosfer dan tidak hanya terbatas pada perairan laut atau sungai.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov DKI Jakarta telah memperkuat pengendalian sampah plastik dari hulu hingga hilir. Hal ini termasuk pemantauan kualitas udara dan air hujan secara berkelanjutan. Selain itu, Pemprov juga telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan dan pengembangan bank sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menegaskan bahwa menjaga langit Jakarta bebas dari mikroplastik adalah tanggung jawab bersama. "Perubahan perilaku masyarakat menjadi kunci utama untuk menanggulangi persoalan plastik ini," kata dia.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah memperluas pemantauan mikroplastik di udara dan air hujan melalui sistem Jakarta Environmental Data Integration (JEDI). Sistem ini akan menjadi dasar pengambilan kebijakan yang lebih berbasis bukti.
Menurut penelitian BRIN, kandungan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta telah meningkat sejak 2018. Hal ini menunjukkan bahwa polusi mikroplastik telah menjangkau atmosfer dan tidak hanya terbatas pada perairan laut atau sungai.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov DKI Jakarta telah memperkuat pengendalian sampah plastik dari hulu hingga hilir. Hal ini termasuk pemantauan kualitas udara dan air hujan secara berkelanjutan. Selain itu, Pemprov juga telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan dan pengembangan bank sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menegaskan bahwa menjaga langit Jakarta bebas dari mikroplastik adalah tanggung jawab bersama. "Perubahan perilaku masyarakat menjadi kunci utama untuk menanggulangi persoalan plastik ini," kata dia.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah memperluas pemantauan mikroplastik di udara dan air hujan melalui sistem Jakarta Environmental Data Integration (JEDI). Sistem ini akan menjadi dasar pengambilan kebijakan yang lebih berbasis bukti.