BRI dan Mandiri Minta Tambahan Penempatan Dana ke Pemerintah
Menteri Keuangan sudah menyalurkan dana pemerintah sebesar Rp55 triliun untuk kedua lembaga keuangan tersebut. Tapi, BRI dan Mandiri mengajukan permintaan tambahan injeksi dana. Keduanya sebelumnya mendapatkan penempatan dana sebesar Rp55 triliun.
Perbankan mengklaim sudah menyalurkan paling tidak 84 persen. Per tanggal 22 Oktober, ini sudah Rp167,6 triliun. Mandiri dan BRI langsung menemukan 100 persen, mereka sudah minta lagi.
Injeksi dana tersebut berperan signifikan dalam menurunkan biaya dana perbankan, berkat tingkat bunga yang lebih rendah. Kondisi ini mendorong bank untuk lebih agresif menyalurkan kredit. Dengan bunga 3,8 persen, langsung mengalahkan banyak sekali special rate, sehingga perbankan, khususnya bank yang performa kreditnya bagus itu punya ruang lebih banyak.
Sementara dua bank BUMN lainnya masih dalam proses penyaluran. Realisasi kredit dari dana pemerintah oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tercatat sebesar Rp37,4 triliun atau 68 persen dari total injeksi Rp55 triliun.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah menyalurkan Rp10,3 triliun atau 41 persen dari total Rp25 triliun. Sedangkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) merealisasikan Rp9,9 triliun atau 99 persen dari alokasi Rp10 triliun.
Menanggapi permintaan tambahan dana dari BRI dan Mandiri, menteri keuangan akan melakukan evaluasi terhadap kondisi kas negara terlebih dahulu. Kemenkeu akan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan operasional pemerintah sebelum memutuskan kemungkinan penambahan injeksi dana untuk penyaluran kredit.
Begitu ada potensi kas yang berlebih dalam waktu tertentu, kami bisa selalu letakkan di perbankan. Jadi, kami akan melakukan dengan manajemen kas yang makin efisien.
Menteri Keuangan sudah menyalurkan dana pemerintah sebesar Rp55 triliun untuk kedua lembaga keuangan tersebut. Tapi, BRI dan Mandiri mengajukan permintaan tambahan injeksi dana. Keduanya sebelumnya mendapatkan penempatan dana sebesar Rp55 triliun.
Perbankan mengklaim sudah menyalurkan paling tidak 84 persen. Per tanggal 22 Oktober, ini sudah Rp167,6 triliun. Mandiri dan BRI langsung menemukan 100 persen, mereka sudah minta lagi.
Injeksi dana tersebut berperan signifikan dalam menurunkan biaya dana perbankan, berkat tingkat bunga yang lebih rendah. Kondisi ini mendorong bank untuk lebih agresif menyalurkan kredit. Dengan bunga 3,8 persen, langsung mengalahkan banyak sekali special rate, sehingga perbankan, khususnya bank yang performa kreditnya bagus itu punya ruang lebih banyak.
Sementara dua bank BUMN lainnya masih dalam proses penyaluran. Realisasi kredit dari dana pemerintah oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tercatat sebesar Rp37,4 triliun atau 68 persen dari total injeksi Rp55 triliun.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah menyalurkan Rp10,3 triliun atau 41 persen dari total Rp25 triliun. Sedangkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) merealisasikan Rp9,9 triliun atau 99 persen dari alokasi Rp10 triliun.
Menanggapi permintaan tambahan dana dari BRI dan Mandiri, menteri keuangan akan melakukan evaluasi terhadap kondisi kas negara terlebih dahulu. Kemenkeu akan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan operasional pemerintah sebelum memutuskan kemungkinan penambahan injeksi dana untuk penyaluran kredit.
Begitu ada potensi kas yang berlebih dalam waktu tertentu, kami bisa selalu letakkan di perbankan. Jadi, kami akan melakukan dengan manajemen kas yang makin efisien.