Pemerintah Nusa Tenggara Barat (NTB) memprediksi produksi beras pada tahun 2025 akan meningkat sebesar 16,65 persen. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik NTB, Wahyudin, peningkatan ini disebabkan oleh penambahan luas panen padi dan program optimalisasi lahan pertanian yang didukung oleh bantuan pompa air dari dinas terkait.
Total produksi beras tahun 2025 diperkirakan mencapai 965.64 ribu ton, meningkat signifikan dibandingkan dengan produksi tahun 2024. Luas panen padi pada tahun ini diharapkan mencapai 322,50 ribu hektare, meningkat sebesar 14,48 persen dari tahun lalu.
Selain itu, produksi gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) juga diperkirakan meningkat. Produksi GKP diharapkan mencapai 2,04 juta ton, naik sebesar 16,65 persen dari tahun lalu, sedangkan produksi GKG diperkirakan mencapai 1,70 juta ton, mengalami peningkatan sebesar 24,20 ribu ton.
Peningkatan ini turut berkontribusi pada peningkatan luas lahan baku sawah di NTB sebesar 2.799 hektare selama enam tahun terakhir. Dengan demikian, NTB menempati peringkat kesembilan secara nasional untuk luas lahan baku sawah.
Dengan prediksi ini, masyarakat NTB diharapkan dapat meningkatkan produksi beras dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Total produksi beras tahun 2025 diperkirakan mencapai 965.64 ribu ton, meningkat signifikan dibandingkan dengan produksi tahun 2024. Luas panen padi pada tahun ini diharapkan mencapai 322,50 ribu hektare, meningkat sebesar 14,48 persen dari tahun lalu.
Selain itu, produksi gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) juga diperkirakan meningkat. Produksi GKP diharapkan mencapai 2,04 juta ton, naik sebesar 16,65 persen dari tahun lalu, sedangkan produksi GKG diperkirakan mencapai 1,70 juta ton, mengalami peningkatan sebesar 24,20 ribu ton.
Peningkatan ini turut berkontribusi pada peningkatan luas lahan baku sawah di NTB sebesar 2.799 hektare selama enam tahun terakhir. Dengan demikian, NTB menempati peringkat kesembilan secara nasional untuk luas lahan baku sawah.
Dengan prediksi ini, masyarakat NTB diharapkan dapat meningkatkan produksi beras dan mengurangi ketergantungan pada impor.