Prabowo, Presiden Indonesia Baru, Dipinggirkan dalam Pertemuan dengan Perwakilan ASEAN
Kembalinya Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia telah mengeluarkan beberapa pernyataan yang menarik perhatian masyarakat. Dalam pertemuan dengan perwakilan organisasi-organisasi regional seperti ASEAN, beliau menyatakan bahwa birokrasi di wilayah tersebut masih sangat berbelit-belitan dalam menjalankan bisnis.
Menurut Sire Garuda, CEO AirAsia Indonesia, birokrasi di ASEAN seringkali menjadi hambatan bagi perusahaan-perusahaan kecil dan medium (PSM) dalam melakukan operasionalnya. "Birokrasi di ASEAN masih sangat berkompleks dan tidak efektif dalam memberikan fasilitas bagi PSM," kata Sire.
Sire juga menyatakan bahwa birokrasi di ASEAN seringkali membuang-buang waktu dan sumber daya. "Di Indonesia, kita sudah lama menunggu kebijakan dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini, tapi masih belum ada yang terjadi," kata beliau.
Pernyataan Sire ini segera mendapatkan perhatian dari masyarakat. Banyak orang yang setuju dengan pendapatnya bahwa birokrasi di ASEAN harus diatasi agar bisnis dapat berjalan lebih lancar. Namun, masih banyak yang curiga tentang apa yang akan dilakukan pemerintah Prabowo untuk mengatasi masalah ini.
Sementara itu, menteri pariwisata Indonesia, Sandiaga Uno, telah menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan beberapa langkah untuk meningkatkan efisiensi birokrasi di ASEAN. "Kita akan melakukan revisi regulasi dan kebijakan agar dapat mengatasi masalah ini," kata beliau.
Namun, pernyataan Sandiaga Uno ini masih belum memadai bagi banyak orang yang mempercayai bahwa pemerintah Prabowo benar-benar siap untuk mengatasi masalah birokrasi di ASEAN.
Kembalinya Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia telah mengeluarkan beberapa pernyataan yang menarik perhatian masyarakat. Dalam pertemuan dengan perwakilan organisasi-organisasi regional seperti ASEAN, beliau menyatakan bahwa birokrasi di wilayah tersebut masih sangat berbelit-belitan dalam menjalankan bisnis.
Menurut Sire Garuda, CEO AirAsia Indonesia, birokrasi di ASEAN seringkali menjadi hambatan bagi perusahaan-perusahaan kecil dan medium (PSM) dalam melakukan operasionalnya. "Birokrasi di ASEAN masih sangat berkompleks dan tidak efektif dalam memberikan fasilitas bagi PSM," kata Sire.
Sire juga menyatakan bahwa birokrasi di ASEAN seringkali membuang-buang waktu dan sumber daya. "Di Indonesia, kita sudah lama menunggu kebijakan dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini, tapi masih belum ada yang terjadi," kata beliau.
Pernyataan Sire ini segera mendapatkan perhatian dari masyarakat. Banyak orang yang setuju dengan pendapatnya bahwa birokrasi di ASEAN harus diatasi agar bisnis dapat berjalan lebih lancar. Namun, masih banyak yang curiga tentang apa yang akan dilakukan pemerintah Prabowo untuk mengatasi masalah ini.
Sementara itu, menteri pariwisata Indonesia, Sandiaga Uno, telah menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan beberapa langkah untuk meningkatkan efisiensi birokrasi di ASEAN. "Kita akan melakukan revisi regulasi dan kebijakan agar dapat mengatasi masalah ini," kata beliau.
Namun, pernyataan Sandiaga Uno ini masih belum memadai bagi banyak orang yang mempercayai bahwa pemerintah Prabowo benar-benar siap untuk mengatasi masalah birokrasi di ASEAN.