pixeltembok
New member
**KEJADIAN API DI CIREBON: POLISI MENYATAKAN BUKAN METEOR, TAPI PEMBERITAAN LAIN MENGUNGKAPKAN KESEMPURNAAN PENELITI**
Cirebon - Sebuah kejadian unik terjadi di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (5/10) malam. Api membara di lahan tebu, membuat masyarakat merasa takut dan heran. Namun, polisi yang melakukan pengecekan mengatakan bahwa api tersebut bukanlah meteor seperti yang diklaim oleh seorang peneliti dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Menurut keterangan dari Polresta Cirebon, kejadian ini terjadi karena lahan tebu tersebut sengaja dibakar oleh petani pada Minggu malam sekitar pukul 19.00 WIB. Petugas polisi langsung melakukan pengecekan dan memadamkan api tersebut.
"Saat ini kita sedang melaksanakan patroli di jalur arteri dan tol untuk memastikan situasi tetap kondusif dan memberikan rasa aman kepada masyarakat," kata Kapolresta Cirebon, [nama tidak disebutkan].
Pengecekan juga dilakukan oleh tim bersama anggota Patwal PJR dan pihak pengelola Tol Palikanci (Palimanan-Kanci). Hasil pengecekan menunjukkan bahwa api tersebut bukanlah meteor seperti yang diklaim oleh Thomas Djamaluddin, seorang peneliti dari BRIN.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keamanan, memberikan rasa nyaman kepada masyarakat, serta memastikan tidak ada potensi gangguan akibat informasi yang beredar di media sosial," kata Kapolresta Cirebon.
Thomas Djamaluddin, peneliti dari BRIN, sebelumnya telah mengungkapkan bahwa kejadian tersebut adalah meteor cukup besar yang melintas memasuki wilayah Kuningan - Kabupaten Cirebon dari arah barat daya sekitar pukul 18.35 - 18.39.
"Saya menyimpulkan itu adalah 'meteor cukup besar' yg melintas memasuki wilayah Kuningan - Kab Cirebon dari arah barat daya sekitar pk 18.35 - 18.39," tulis Thomas di akun media sosialnya, diberitakan detik.com, Senin.
Namun, penjelasan polisi membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa api tersebut bukanlah meteor. Polisi juga belum menemukan benda asing atau puing-puing di wilayah hukum Polres Cirebon.
Masyarakat disarankan untuk tidak panik dan tetap tenang, karena kejadian ini sudah dipastikan oleh polisi sebagai pembakaran lahan tebu yang sengaja dilakukan oleh petani.
Cirebon - Sebuah kejadian unik terjadi di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (5/10) malam. Api membara di lahan tebu, membuat masyarakat merasa takut dan heran. Namun, polisi yang melakukan pengecekan mengatakan bahwa api tersebut bukanlah meteor seperti yang diklaim oleh seorang peneliti dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Menurut keterangan dari Polresta Cirebon, kejadian ini terjadi karena lahan tebu tersebut sengaja dibakar oleh petani pada Minggu malam sekitar pukul 19.00 WIB. Petugas polisi langsung melakukan pengecekan dan memadamkan api tersebut.
"Saat ini kita sedang melaksanakan patroli di jalur arteri dan tol untuk memastikan situasi tetap kondusif dan memberikan rasa aman kepada masyarakat," kata Kapolresta Cirebon, [nama tidak disebutkan].
Pengecekan juga dilakukan oleh tim bersama anggota Patwal PJR dan pihak pengelola Tol Palikanci (Palimanan-Kanci). Hasil pengecekan menunjukkan bahwa api tersebut bukanlah meteor seperti yang diklaim oleh Thomas Djamaluddin, seorang peneliti dari BRIN.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keamanan, memberikan rasa nyaman kepada masyarakat, serta memastikan tidak ada potensi gangguan akibat informasi yang beredar di media sosial," kata Kapolresta Cirebon.
Thomas Djamaluddin, peneliti dari BRIN, sebelumnya telah mengungkapkan bahwa kejadian tersebut adalah meteor cukup besar yang melintas memasuki wilayah Kuningan - Kabupaten Cirebon dari arah barat daya sekitar pukul 18.35 - 18.39.
"Saya menyimpulkan itu adalah 'meteor cukup besar' yg melintas memasuki wilayah Kuningan - Kab Cirebon dari arah barat daya sekitar pk 18.35 - 18.39," tulis Thomas di akun media sosialnya, diberitakan detik.com, Senin.
Namun, penjelasan polisi membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa api tersebut bukanlah meteor. Polisi juga belum menemukan benda asing atau puing-puing di wilayah hukum Polres Cirebon.
Masyarakat disarankan untuk tidak panik dan tetap tenang, karena kejadian ini sudah dipastikan oleh polisi sebagai pembakaran lahan tebu yang sengaja dilakukan oleh petani.