Bobby Nasution Optimis KEK Sei Mangkei Menyerap 13 Ribu Tenaga Kerja di 2025-2026
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Kawasan Industri Nusantara (Kinra) terkait pengutamaan penerimaan pekerja lokal di KEK Sei Mangkei. Menurutnya, kerja sama ini dapat menyerap 13 ribu tenaga kerja dalam kurun waktu tahun 2025-2026.
Data yang ada menyebutkan bahwa sejak berdiri pada 2012, keberadaan KEK Sei Mangkei telah menampung sekitar 13.000 tenaga kerja. Angka itu diperkirakan akan bertambah dua kali lipat dalam 15 bulan ke depan, terhitung mulai triwulan tiga 2025 hingga sepanjang 2026 mendatang.
"Berarti dalam dua tahun ini akan ada penambahan pekerja yang jumlahnya sama dengan kurun waktu 13 tahun," kata Bobby. "Dari data yang saya terima, jumlah angkatan kerja kita di Sumatera Utara ada 8,11 juta, dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 409 ribu."
Bobby juga menyatakan komitmen untuk mendukung PT Kinra sebagai perusahaan pengelola KEK Sei Mangkei. Salah satu dari itu adalah dukungan tempat tinggal bagi pekerja yang berasal dari luar Kabupaten Simalungun atau yang jaraknya jauh dari kawasan tersebut.
"Misalnya untuk tenaga kerja di Sei Mangkei, industri apa saja yang sudah ada dan apa saja yang akan masuk. Karena kita punya Balai Latihan Kerja yang bisa mempersiapkan tenaga kerja, dan prioritasnya untuk masuk ke sini," paparnya.
Pemprov Sumut juga memberikan bantuan berupa jaminan ketenagakerjaan kepada sekitar seribu pekerja rentan di Kota Pematangsiantar, Kabupaten Simalungun dan Batubara. Bantuan difokuskan kepada pekerja perkebunan sawit yang belum terlindungi jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
Jadi ini yang tidak ter-cover (JKK, JKM) kita bayarkan. Karena mungkin gajinya tidak tinggi dan risikonya tinggi juga," kata Bobby.
Direktur PT Kinra, Arif Budiman, menyampaikan apresiasi atas komitmen Gubernur Bobby Nasution dalam mendukung pengembangan KEK Sei Mangkei. Menurutnya, dukungan itu akan sangat membantu proses rekrutmen.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Kawasan Industri Nusantara (Kinra) terkait pengutamaan penerimaan pekerja lokal di KEK Sei Mangkei. Menurutnya, kerja sama ini dapat menyerap 13 ribu tenaga kerja dalam kurun waktu tahun 2025-2026.
Data yang ada menyebutkan bahwa sejak berdiri pada 2012, keberadaan KEK Sei Mangkei telah menampung sekitar 13.000 tenaga kerja. Angka itu diperkirakan akan bertambah dua kali lipat dalam 15 bulan ke depan, terhitung mulai triwulan tiga 2025 hingga sepanjang 2026 mendatang.
"Berarti dalam dua tahun ini akan ada penambahan pekerja yang jumlahnya sama dengan kurun waktu 13 tahun," kata Bobby. "Dari data yang saya terima, jumlah angkatan kerja kita di Sumatera Utara ada 8,11 juta, dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 409 ribu."
Bobby juga menyatakan komitmen untuk mendukung PT Kinra sebagai perusahaan pengelola KEK Sei Mangkei. Salah satu dari itu adalah dukungan tempat tinggal bagi pekerja yang berasal dari luar Kabupaten Simalungun atau yang jaraknya jauh dari kawasan tersebut.
"Misalnya untuk tenaga kerja di Sei Mangkei, industri apa saja yang sudah ada dan apa saja yang akan masuk. Karena kita punya Balai Latihan Kerja yang bisa mempersiapkan tenaga kerja, dan prioritasnya untuk masuk ke sini," paparnya.
Pemprov Sumut juga memberikan bantuan berupa jaminan ketenagakerjaan kepada sekitar seribu pekerja rentan di Kota Pematangsiantar, Kabupaten Simalungun dan Batubara. Bantuan difokuskan kepada pekerja perkebunan sawit yang belum terlindungi jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
Jadi ini yang tidak ter-cover (JKK, JKM) kita bayarkan. Karena mungkin gajinya tidak tinggi dan risikonya tinggi juga," kata Bobby.
Direktur PT Kinra, Arif Budiman, menyampaikan apresiasi atas komitmen Gubernur Bobby Nasution dalam mendukung pengembangan KEK Sei Mangkei. Menurutnya, dukungan itu akan sangat membantu proses rekrutmen.