Buron Interpol Dewi Astutik Satu Sideran dengan Gembong Narkoba Fredy Pratama, Siapa Ia?
Dalam beberapa minggu lalu, Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mengungkapkan bahwa sosok buron interpol Dewi Astutik, yang dikenal sebagai Mami alias Aktor Intelektual Penyelundupan, terlibat dalam salah satu jaringan gembong narkoba Fredy Pratama asal Kalimantan.
Dalam konferensi pers di Tangerang, Kepala BNN RI, Komjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan bahwa Dewi Astutik adalah rekrutmen dari jaringan perdagangan narkotika Asia Afrika dan juga menjadi DPO (Departemen Penyelidikan Operasi) dari negara Korea Selatan.
Namun, yang menarik adalah ada satu hal lagi yang perlu disadari oleh masyarakat umum, yaitu Dewi Astutik tersebut merupakan salah satu aktor utama penyelundupan dua ton sabu senilai Rp5 triliun dan kasus narkotika lainnya yang terjadi di wilayah Indonesia.
Penangkapan Dewi Astutik berlangsung cepat dan tak ada perlawanan dari pelaku. Penangkapan tersebut dilakukan oleh petugas di wilayah Sihanoukville, bagian barat negara Kamboja, saat hendak masuk ke dalam salah satu lobi hotel.
Dalam beberapa bulan terakhir, BNN RI berhasil meringkus Dewi Astutik alias Mami yang merupakan aktor intelektual penyelundupan 2 ton narkotika jenis sabu jaringan Golden Triangle. Penyelundupan itu berhasil digagalkan pada Mei 2025 lalu.
Namun, Kasus ini diduga juga terkait dengan beberapa kasus besar yang melibatkan jaringan Golden Crescent pada 2024. Dalam kendali Dewi, jejaring ini diketahui beraktivitas sebagai pengambil dan distributor narkotika berbagai jenis, termasuk kokain, sabu, dan ketamin, dengan tujuan negara Asia Timur dan Asia Tenggara.
Dengan demikian, penangkapan Dewi Astutik menjadi bagian dari upaya BNN RI untuk mengatasi kasus narkotika di wilayah Indonesia.
Dalam beberapa minggu lalu, Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mengungkapkan bahwa sosok buron interpol Dewi Astutik, yang dikenal sebagai Mami alias Aktor Intelektual Penyelundupan, terlibat dalam salah satu jaringan gembong narkoba Fredy Pratama asal Kalimantan.
Dalam konferensi pers di Tangerang, Kepala BNN RI, Komjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan bahwa Dewi Astutik adalah rekrutmen dari jaringan perdagangan narkotika Asia Afrika dan juga menjadi DPO (Departemen Penyelidikan Operasi) dari negara Korea Selatan.
Namun, yang menarik adalah ada satu hal lagi yang perlu disadari oleh masyarakat umum, yaitu Dewi Astutik tersebut merupakan salah satu aktor utama penyelundupan dua ton sabu senilai Rp5 triliun dan kasus narkotika lainnya yang terjadi di wilayah Indonesia.
Penangkapan Dewi Astutik berlangsung cepat dan tak ada perlawanan dari pelaku. Penangkapan tersebut dilakukan oleh petugas di wilayah Sihanoukville, bagian barat negara Kamboja, saat hendak masuk ke dalam salah satu lobi hotel.
Dalam beberapa bulan terakhir, BNN RI berhasil meringkus Dewi Astutik alias Mami yang merupakan aktor intelektual penyelundupan 2 ton narkotika jenis sabu jaringan Golden Triangle. Penyelundupan itu berhasil digagalkan pada Mei 2025 lalu.
Namun, Kasus ini diduga juga terkait dengan beberapa kasus besar yang melibatkan jaringan Golden Crescent pada 2024. Dalam kendali Dewi, jejaring ini diketahui beraktivitas sebagai pengambil dan distributor narkotika berbagai jenis, termasuk kokain, sabu, dan ketamin, dengan tujuan negara Asia Timur dan Asia Tenggara.
Dengan demikian, penangkapan Dewi Astutik menjadi bagian dari upaya BNN RI untuk mengatasi kasus narkotika di wilayah Indonesia.