BMKG Yogyakarta terus memantau aktivitas ekstrem cuaca yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi di Selatan Jawa. Dalam periode ini, pergerakan bibit siklon tropis 98S di Samudera Hindia berada di koordinat 9,0 LS dan 109,2 BT dengan tekanan 1009 hPa dan kecepatan angin 20 knots.
Gelombang Low Frequency Equatorial Rossby (MJO), suhu muka laut yang hangat, dan kelembapan udara yang cukup basah didukung oleh aktivitas tersebut. Bibit siklon tropis ini berpotensi berkembang menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam kedepan dengan potensi intensitas Sedang – Lebat.
Namun, perlu diingat bahwa kejadian hujan dapat menyebabkan petir dan angin kencang. Masyarakat diminta waspada terhadap daerah rawan banjir, tanah longsor, dan genangan air serta meningkatkan kesadaran mengenai bahaya cuaca ekstrem.
Gelombang Low Frequency Equatorial Rossby (MJO), suhu muka laut yang hangat, dan kelembapan udara yang cukup basah didukung oleh aktivitas tersebut. Bibit siklon tropis ini berpotensi berkembang menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam kedepan dengan potensi intensitas Sedang – Lebat.
Namun, perlu diingat bahwa kejadian hujan dapat menyebabkan petir dan angin kencang. Masyarakat diminta waspada terhadap daerah rawan banjir, tanah longsor, dan genangan air serta meningkatkan kesadaran mengenai bahaya cuaca ekstrem.