BMKG menemukan dua bibit siklon tropis, yakni 97S dan 98S, yang berpotensi memicu cuaca ekstrem di Indonesia. Dua bikit siklon ini memiliki potensi rendah untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 72 jam ke depan.
Bibit Siklon Tropis 97S terpantau oleh TCWC Jakarta dan memiliki pusatnya sekitar 11,8° LS dan 120,8° BT dengan kecepatan angin maksimum 25 knot atau sekitar 46 km per jam. Sistem ini dapat memicu hujan lebat di NTT, serta hujan intensitas sedang hingga lebat di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan NTB.
Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 98S terpantau oleh BMKG dan memiliki pusatnya sekitar 8,2° LS dan 101,4° BT dengan kecepatan angin maksimum 20 knot atau 37 km per jam. Sistem ini dapat memicu cuaca ekstrem di Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.
BMKG menyarankan masyarakat untuk mencermati peningkatan gelombang dan cuaca ekstrem yang mungkin terjadi. BMKG juga melalui TCWC Jakarta melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan kedua bibit siklon tersebut untuk memastikan setiap perubahan signifikan dapat segera diinformasikan kepada publik dan instansi terkait.
Informasi cuaca dan peringatan dini dapat dipantau melalui kanal resmi BMKG.
Bibit Siklon Tropis 97S terpantau oleh TCWC Jakarta dan memiliki pusatnya sekitar 11,8° LS dan 120,8° BT dengan kecepatan angin maksimum 25 knot atau sekitar 46 km per jam. Sistem ini dapat memicu hujan lebat di NTT, serta hujan intensitas sedang hingga lebat di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan NTB.
Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 98S terpantau oleh BMKG dan memiliki pusatnya sekitar 8,2° LS dan 101,4° BT dengan kecepatan angin maksimum 20 knot atau 37 km per jam. Sistem ini dapat memicu cuaca ekstrem di Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.
BMKG menyarankan masyarakat untuk mencermati peningkatan gelombang dan cuaca ekstrem yang mungkin terjadi. BMKG juga melalui TCWC Jakarta melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan kedua bibit siklon tersebut untuk memastikan setiap perubahan signifikan dapat segera diinformasikan kepada publik dan instansi terkait.
Informasi cuaca dan peringatan dini dapat dipantau melalui kanal resmi BMKG.