Pemerintah Indonesia secara resmi meluncurkan layanan bank emas pada Februari 2025, dan hasilnya sudah menjadi realita. Produk Cicil Emas dan Gadai Emas dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat. Hingga September 2025, produk Cicil Emas telah mencapai Rp10,32 triliun dengan pertumbuhan 106,36 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Produk Gadai Emas juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan nilai Rp8,44 triliun. Menurut Direktur Finance and Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho, bisnis emas BSI masih menjadikan emas sebagai produk unggulan.
Peningkatan bisnis ini juga didorong oleh perubahan pola investasi masyarakat yang berbondong-bondong berinvestasi pada logam mulia tersebut. Investasi emas oleh masyarakat meningkat dari 28,72 persen menjadi 34,02 persen dalam satu tahun.
BSI menjadi salah satu bank yang memiliki dua lisensi penting, yaitu bank syariah dan bank emas, sehingga memungkinkan bisnisnya untuk tumbuh secara signifikan. Direktur tersebut juga menyebutkan bahwa posisi unik BSI sebagai bank emas berfungsi sebagai mesin baru pertumbuhan yang mendukung pertumbuhan bisnis BSI.
Menurut data, Tabungan Emas dari BSI telah mencapai 1,15 ton dengan volume penjualan 1,69 ton dan jumlah CIF rekening emas sebesar Rp200 ribu. Peningkatan bisnis ini juga memberikan dampak positif pada kinerja pembiayaan konsumer BSI secara keseluruhan yang naik 15,02 persen.
Produk Gadai Emas juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan nilai Rp8,44 triliun. Menurut Direktur Finance and Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho, bisnis emas BSI masih menjadikan emas sebagai produk unggulan.
Peningkatan bisnis ini juga didorong oleh perubahan pola investasi masyarakat yang berbondong-bondong berinvestasi pada logam mulia tersebut. Investasi emas oleh masyarakat meningkat dari 28,72 persen menjadi 34,02 persen dalam satu tahun.
BSI menjadi salah satu bank yang memiliki dua lisensi penting, yaitu bank syariah dan bank emas, sehingga memungkinkan bisnisnya untuk tumbuh secara signifikan. Direktur tersebut juga menyebutkan bahwa posisi unik BSI sebagai bank emas berfungsi sebagai mesin baru pertumbuhan yang mendukung pertumbuhan bisnis BSI.
Menurut data, Tabungan Emas dari BSI telah mencapai 1,15 ton dengan volume penjualan 1,69 ton dan jumlah CIF rekening emas sebesar Rp200 ribu. Peningkatan bisnis ini juga memberikan dampak positif pada kinerja pembiayaan konsumer BSI secara keseluruhan yang naik 15,02 persen.