BI Proyeksi Ekonomi RI Bakal Melesat Jadi 5,5% di Akhir 2025
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target ekonomi pertumbuhan yang lebih tinggi seiring dengan peningkatan proyeksi Bank Indonesia (BI) untuk mencapai level 4,7-5,5 persen pada akhir tahun 2025. Dengan itu, BI juga meningkatkan target ini menjadi 5,5% di tahun-tahun berikutnya.
Penetapan target ekonomi ini diprediksi akan terjadi karena implementasi proyek prioritas dan paket kebijakan ekonomi pemerintah pada kuartal IV 2025. Selain itu, bauran kebijakan Bank Indonesia juga diperkirakan akan efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sambil menjaga stabilitas.
Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, konsumsi rumah tangga diharapkan tumbuh lebih tinggi dan dipengaruhi oleh peningkatan ekspektasi penghasilan khususnya pada kelompok menengah ke bawah. Selain itu, investasi khususnya non-bangunan juga diperkirakan akan meningkat dan didukung oleh Indeks Prom Manufacturing Index (PMI) yang berada di level ekspansif.
Dalam laporan terbaru, PMI-BI pada kuartal III 2025 berada di level 51,66 persen, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya. Peningkatan ini dipengaruhi oleh ekspansi pada komponen Volume Produksi, Volume Total Pesanan, dan Volume Persediaan Barang Jadi.
Kemudian, Perry Warjiyo juga menyatakan bahwa Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan melalui kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran yang bersinergi dengan kebijakan stimulus fiskal dan sektor riil pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dengan tetap menjaga stabilitas.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target ekonomi pertumbuhan yang lebih tinggi seiring dengan peningkatan proyeksi Bank Indonesia (BI) untuk mencapai level 4,7-5,5 persen pada akhir tahun 2025. Dengan itu, BI juga meningkatkan target ini menjadi 5,5% di tahun-tahun berikutnya.
Penetapan target ekonomi ini diprediksi akan terjadi karena implementasi proyek prioritas dan paket kebijakan ekonomi pemerintah pada kuartal IV 2025. Selain itu, bauran kebijakan Bank Indonesia juga diperkirakan akan efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sambil menjaga stabilitas.
Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, konsumsi rumah tangga diharapkan tumbuh lebih tinggi dan dipengaruhi oleh peningkatan ekspektasi penghasilan khususnya pada kelompok menengah ke bawah. Selain itu, investasi khususnya non-bangunan juga diperkirakan akan meningkat dan didukung oleh Indeks Prom Manufacturing Index (PMI) yang berada di level ekspansif.
Dalam laporan terbaru, PMI-BI pada kuartal III 2025 berada di level 51,66 persen, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya. Peningkatan ini dipengaruhi oleh ekspansi pada komponen Volume Produksi, Volume Total Pesanan, dan Volume Persediaan Barang Jadi.
Kemudian, Perry Warjiyo juga menyatakan bahwa Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan melalui kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran yang bersinergi dengan kebijakan stimulus fiskal dan sektor riil pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dengan tetap menjaga stabilitas.