BI Heran Bank Masih Susah Turunkan Bunga Kredit

Dalam upaya mendorong penurunan suku bunga kredit, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan secara drastis suku bunga acuan BI Rate dari 6,25% menjadi 4,75%. Namun, belum ada dampak yang signifikan pada perbankan untuk menurunkan suku bunga kreditnya. Menurut Deputi Gubernur BI Aida S Budiman, setelah BI menurunkan suku bunga acuan hingga 150 basis point (bps), perbankan baru bisa menurunkan suku bunga dana pihak ketiga (DPK) sebesar 29 bps dalam satu bulan. Sedangkan suku bunga kredit baru turun hanya sebesar 15 bps.

Hal ini menunjukkan bahwa perbankan masih belum terpikirkan dengan cepat dalam mengoptimalkan penurunan suku bunga kreditnya. Menurut Aida, jika BI menurunkan suku bunga acuan sebanyak 150 bps, maka perbankan baru bisa menurunkan suku bunga DPK sebesar 29 bps. Di sisi lain, suku bunga kredit baru hanya turun sebesar 15 bps.

Aida juga menjelaskan bahwa penurunan suku bunga di pasar uang justru lebih cepat daripada suku bunga di perbankan. Misalnya, kalau DI Indonesia, suku bunga BI Rate turun dari 7,25% menjadi 4,75%, maka suku bunga di pasar uang turun sebanyak 204 bps, sedangkan di SRBI, suku bunga BI Rate turun dari 11% menjadi 5,25% dan suku bunga di pasar uang turun sebanyak 257 bps.

Dengan demikian, Aida mengatakan bahwa BI akan memberlakukan kebijakan insentif likuiditas (KLM) baru untuk mendorong percepatan penyaluran kredit oleh perbankan dengan bunga yang makin cepat sesuai dengan BI rate. Insentif KLM yang dapat diterima bank terdiri dari insentif lending channel dan insentif interest rate channel, sehingga total insentif yang diterima paling tinggi sebesar 5,5% dari DPK.
 
Aku pikir kalau BI gini, nanti perbankan harus lebih cepat ikut mainin dengan penurunan suku bunga kreditnya, bukan hanya turun aja 15 bps. Kalau mau makin optimal, nanti bisa menawarkan paket bunga yang lebih kompetitif, jadi konsumen bisa memilih mana punya kebutuhan. Saya pikir biar lebih baik jika BI juga turunkan suku bunga untuk dana perusahaan, gini aja makin mendorong pertumbuhannya 💸
 
Saya pikir ini gampang banget aja. BI udah jatuhin suku bunga ke 4,75%, tapi perbankan masih belum cepat sekali menurunkan suku bunga kreditnya. Gimana caranya nih bisa dipikirkan dengan cepat seperti itu? Saya rasa kalau BI mau benar-benar menurunkan suku bunga, maka perbankan juga harus langsung mengoptimalkannya 🤔📈
 
Sekarang ini ada yang bikin penasaran, kan? Maka-maka BI menurunkan suku bunga acuan hingga 4,75%, tapi perbankan belum bisa langsung mengoptimalkannya. Kalau aja BI hanya turunkan suku bunga acuan saja, sih, biar perbankan cepat-cepat menurunkan suku bunga kreditnya. Tapi, apa yang bikin perbankan nggak terpikir dengan cepat? Mungkin ada lagi faktor lain yang bikin hal ini terjadi.

Saya pikir, kalau BI mau benar-benar mendorong penurunan suku bunga kredit, maka perlu dilakukan perubahan strategi yang lebih baik. Misalnya, bisa dilakukan penambahan insentif untuk perbankan yang memiliki reputasi baik dan siap menyalurkan kredit dengan cepat. Bisa juga ditambahkan komponen lain seperti bunga minimalis untuk suku bunga kredit, agar perbankan tidak terlalu banyak mengutamakan keuntungan dari suku bunga.

Tapi, yang jadi bukti bahwa BI sudah benar-benar berusaha, karena aja ada insentif KLM baru yang diberikan. Ternyata ini bisa menarik perbankan untuk lebih cepat menurunkan suku bunga kreditnya. Jadi, saya pikir ini adalah langkah yang tepat dari BI, dan harus diikuti oleh perbankan agar kredit dapat terus disalurkan dengan cepat kepada masyarakat. KLM yang diberikan sebesar 5,5% dari DPK memang cukup kompetitif, jadi saya yakin kalau ini akan membuat penurunan suku bunga kredit lebih cepat terjadi.
 
BI udah turun suku bunga 150 bps, tapi perbankan masih belum bisa ngatur suku bunga kreditnya dengan cepat juga. Ini kayak banget! Perlu nanggung dan terpikir lebih cepat ya? 🤔
 
Gak percaya banget ya! Biar-ngomong suku bunga kredit turun, tapi perbankan masih nggak terpikirnya dengan cepat. Kalau aja BI mau menurunkan suku bunga acuan sebanyak 150 bps, maka perbankan bisa menurunkan suku bunga DPK sebesar 29 bps. Saya pikir itu seharusnya, tapi ternyata perbankan masih nggak peduli. 🤔💸

Sekarang kayaknya BI harus memperhatikan hal ini agar penurunan suku bunga kreditnya tidak berantakan. KLM yang mereka buat juga nggak cukup, karena insentif yang diterima perbankan hanya sebesar 5,5% dari DPK. Saya harap BI bisa memperbaiki hal ini agar penurunan suku bunga kreditnya benar-benar efektif 💪🏼💰
 
Mendingan suku bunga kredit turun lebih cepat aja 😊. Kalau perbankan bisa menurunkan suku bunga kreditnya dengan lebih cepat, maka mungkin saja ekonomi Indonesia bisa pulih lebih cepat juga 🤑. Tapi sekarang masih terlalu lama untuk menunggu. Kita butuh kecepatan dalam mengatasi masalah ekonomi ini ya ⏱️.
 
Makasih BI udah turunkan suku bunga kredit, tapi apa yang bikin perbankan nggak cepat menurunkan suku bunga dana pihak ketiga? Mungkin karena perbankan malu buang-buang uang atau apa? Kalau mau mendorong penurunan suku bunga, BI udah memberikan insentif KLM, tapi apa yang bikin perbankan nggak cepat terpikir? Udah bukannya ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi?

Saya pikir perlu ada keseimbangan antara kebijakan BI dengan taktik perbankan. Jika BI turunkan suku bunga, maka perbankan harus turun juga agar tidak melewatkan kesempatan ini. Saya harap BI bisa memberikan insentif yang lebih baik untuk mendorong penurunan suku bunga kredit dan DPK secara bersama-sama. Kita harap perbankan bisa lebih cepat terpikir dalam mengoptimalkan penurunan suku bunga ini, ya! 🤔💸
 
Makasih banget ya BI udah menurunkan suku bunga kreditnya banget, tapi perbankan masih belum siap dengerin, nih! Mereka masih lebih fokus pada keuntungan daripada memberikan faedah bagi nasabah. Saya rasa kalau ingin penurunan suku bunga terjadi secara serius, BI harus juga menambah insentif lain, seperti dengan menurunkan biaya operasional perbankan atau membuka lebih banyak program kredit yang mudah diakses oleh masyarakat. Sekarang aja suku bunga kredit turun 15 bps, itu masih belum cukup untuk meningkatkan kemudahan bagi orang-orang yang ingin memperoleh pinjaman 💸📈
 
Biashara ini, kayak giliran kapan suku bunga turun? Nah, BI punya target untuk mengurangi suku bunga, tapi perbankan masih belum bisa bergerak cepat juga 🤷‍♂️. 150bps saja, kan? Perubahan itu sepele banget, tapi apa yang terjadi di dalam? Suku bunga kredit baru turun aja 15bps, wah nggak sedikit ya 💸. Dan apa lagi, BI punya insentif KLM untuk mendorong percepatan penyaluran kredit, tapi apa yang bikin perbankan bisa langsung terpikir itu? 🤔
 
Saya masih ragu-ragu dengan cara ini. Jika BI menurunkan suku bunga acuan itu drastis, apa ada bukti bahwa perbankan akan langsung menurunkan suku bunga kreditnya? Mungkin hanya sekedar semboyan untuk mengatakan bahwa mereka berusaha lebih baik. Saya masih percaya bahwa perbankan hanya ingin meminjam uang dengan bunga yang tinggi, bukan untuk membantu masyarakat. Dan kalau suku bunga di pasar uang turun lebih cepat daripada suku bunga di perbankan, itu berarti apa? Mungkin ada kecurangan atau kesalahpahaman dalam proses ini. Saya juga tidak yakin dengan insentif KLM yang diberikan oleh BI. Apakah itu benar-benar membantu mendorong percepatan penyaluran kredit oleh perbankan?
 
Suku bunga kredit jadi kurang aja, tapi perbankan gak tergerak ya... 150 basis point itu bayangkan, kalau punya bank kecil atau baru, mungkin kan sulit buat turun suku bunga dana pihak ketiga sebesar 29 bps? Dan itu juga jadi tidak adem banget kan jika suku bunga kredit baru jadi 15 bps aja? BI gak bisa bikin perbankan tergerak dengan cepat kayak itu... kayaknya BI harus memberikan insentif lebih banyak atau cara lain lagi untuk mendorong penurunan suku bunga kredit...
 
Sangat mengecewakan, bukan? Mereka mengurangi suku bunga kredit dari 6,25% menjadi 4,75%, tapi perbankan masih belum terpikir untuk mengoptimalkan penurunan itu. Suka-suka saja menurunkan suku bunga DPK sebanyak 29 bps, tapi suku bunga kredit baru hanya turun sebesar 15 bps? Sangat tidak adem, ya... 🤔

Dan kemudian ada kata-kata tentang pasar uang yang lebih cepat daripada perbankan. Saya rasa itu karena pasar uang lebih bebas dan tidak terikat dengan regulasi yang ketat seperti perbankan. Jadi, apapun yang terjadi di pasar uang, tidak akan mempengaruhi perbankan secara langsung.

Tapi, tentang kebijakan insentif likuiditas (KLM) baru yang diterapkan oleh BI, itu sudah lebih menarik. Insentif KLM yang dapat diterima bank terdiri dari 5,5% dari DPK, itu bukan mainan, ya! Perbankan harus serius-serius dalam mengoptimalkan penurunan suku bunga kreditnya, atau BI akan tidak puas. 🤑
 
Wahhh keren banget kayaknya kebijakan BI ini 🤩. Nah tapi perlu diingat, kalau suku bunga kredit baru hanya turun 15bps, itu belum cukup. Maka dari itu, perlu ada inisiatif lebih yang ditangani oleh perbankan sendiri untuk mengoptimalkan penurunan suku bunga kreditnya. Karena secara langsung, perbankan masih belum terpikir dengan cepat dalam mengoptimalkan penurunan suku bunga kreditnya 😐.
 
BI AKAN BERPOTONG SUKU BUNGA KREDIT NYA! TAPI PERBANKAN NYA GAK SUDAH BISA MENURUNKANNYA NYA CEPAT-CEPAT! APA ARTINYA PERBANKAN NYA GAK TERPIKIRNYA DENGAN Meningkatkan PENYALURAN KRITER NYA? BI NEGA KERJA JANGKA PANJANG, TAPI PERBANKAN NYA PERNAH NYA MAKIN CEPAH NYA!
 
kembali
Top