Bank Indonesia (BI) baru-baru ini menunggarkan hasil pembelian Surat Berharga Negara (SBN) hingga akhir November 2025, mencapai Rp289,91 triliun. Ini merupakan bagian dari strategi untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa pembelian SBN ini dilakukan sebagai bentuk sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal BI. Pada awal November 2025, nilai SBN mencapai Rp212,60 triliun melalui program debt switching dengan pemerintah.
Pembelian SBN di pasar sekunder dilakukan sesuai dengan mekanisme pasar yang jelas dan transparan. Kebijakan ini merupakan salah satu dari tiga pilar strategi moneter BI, bersama dengan penurunan suku bunga BI-Rate dan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Pemerintah berusaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa mengejutkan stabilitas perekonomian nasional. Langkah-langkah moneter ini ditujukan untuk menjaga kestabilan nasional di tengah ketidakpastian global.
Tentu saja, kebijakan ini tidak akan dibiarkan tanpa perhatian dari masyarakat. Sebagai contoh terbaru adalah penurunan suku bunga BI-Rate menjadi 4,75 persen pada Oktober 2025.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa pembelian SBN ini dilakukan sebagai bentuk sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal BI. Pada awal November 2025, nilai SBN mencapai Rp212,60 triliun melalui program debt switching dengan pemerintah.
Pembelian SBN di pasar sekunder dilakukan sesuai dengan mekanisme pasar yang jelas dan transparan. Kebijakan ini merupakan salah satu dari tiga pilar strategi moneter BI, bersama dengan penurunan suku bunga BI-Rate dan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Pemerintah berusaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa mengejutkan stabilitas perekonomian nasional. Langkah-langkah moneter ini ditujukan untuk menjaga kestabilan nasional di tengah ketidakpastian global.
Tentu saja, kebijakan ini tidak akan dibiarkan tanpa perhatian dari masyarakat. Sebagai contoh terbaru adalah penurunan suku bunga BI-Rate menjadi 4,75 persen pada Oktober 2025.