Berkaca dari Arab Saudi, PSSI Bisa Bawa Kembali Shin Tae-yong Latih Timnas Indonesia

Pecinta sepakbola Indonesia kian memperkuat keinginannya untuk mengembalikan Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih Timnas Indonesia. Keberhasilan STY dalam mengantarkan Indonesia mencapai peringkat 127 dunia di FIFA setelah digantikan Patrick Kluivert, membuat langkah tersebut semakin dianggap oleh banyak orang.

Pada laga kontra Irak pada Minggu lalu, kekalahan yang dicetak Timnas Indonesia memicu gerakan sosial media dimana para suporter berdesirasi untuk menuntut PSSI melepaskan Kluivert. Berdasarkan hal tersebut, sebagian masyarakat melihat penggantian pelatih ini sebagai langkah pragmatis yang berfokus pada hasil instan, meskipun di lapangan peringkat Indonesia tidak menunjukkan kenaikan yang diharapkan.

Sementara itu, namun ada yang mendukung perubahan tersebut. Mereka percaya bahwa dengan mengembalikan STY sebagai pelatih Timnas Indonesia, para pemain akan semakin dekat dan terus memotivasi mereka untuk mencapai tujuan.
 
Aku pikir banyak orang yang terkejut ya ketika Patrick Kluivert digantikan oleh Shin Tae-yong, tapi aku pikir itu juga langkah yang tepat. Di lapangan, aku melihat para pemain Timnas Indonesia masih kurang beres, tapi kalau kita lihat dari hasilnya di sisi lain, misalnya peringkat 127 dunia, itu bukan mainan. Semoga pengembalian STY bisa memberikan konsistensi dan motivasi bagi tim ini untuk mencapai tujuan yang lebih baik. Aku senang melihat para suporter tetap bersemangat dan mendukung mereka dengan menuntut PSSI melepaskan Kluivert, tapi aku juga ingin melihat apa yang di lakukan pihak PSSI sekarang untuk meningkatkan kinerja tim ini. 🤔
 
Sekarang ini kalau kita lihat dari perspektif masyarakat, aku rasa ada yang salah kan? Kalau kalian ingin hasil cepat, tapi kalian tidak mau berinvestasi pada pendidikan dan pengembangan sistem yang baik... tapi sekarang kalian suka katakan bahwa kita harus fokus pada hasilnya aja. Tapi apa itu hasilnya? Kita hanya 127 di FIFA aja! Jika kita ingin meningkatkan peringkat, kita harus fokus pada keberlanjutan dan pengembangan sistem yang baik, bukan hanya menggantikan pelatih berbareng-bareng... 😐
 
hehehe 😂 kalau gak ada Shin Tae-yong, kapan kita bisa bertahan lama lagi di peringkat 127? 🤣 sebenarnya saya setuju, keberhasilan STY itu bukannya main kecil aja, kita bisa melihat performa tim lebih baik dan lebih stabil. tapi juga mesti dikira, tidak ada yang sempurna di dunia sepakbola, terlepas dari siapa pun yang menjadi pelatihnya 🤷‍♂️. tapi apa salahnya mencoba? 😊
 
Sangat menarik banget sih... kalau memang kesejajaran antara hasil di lapangan dengan keberhasilan STY itu benar-benar membuat aku curious ya... tapi gini juga, aku pikir kalau memang sudah ada perubahan yang positif dari PSSI terhadap timnas kita itu harus dibantu oleh hasilnya di lapangan juga... tapi tapi juga sih, aku tidak ingin salah menilai, STY pasti punya kelebihan sendiri ya... aku rasa kalau pihak manajemen Timnas Indonesia harus mencari solusi yang tepat dan tidak terlalu memperjuangkan satu orang saja...
 
Aku rasa kalau kita kembali menggunakan pelatih seperti Shin Tae-yong, Timnas Indonesia pasti bisa lebih stabil dan memiliki strategi yang lebih matang. Aku ingat saat STY bermain, timnya selalu memiliki rencana yang jelas di lapangan, tidak seperti sekarang kayak gampang-ganjang. Kluivert itu memang hasil dari proses seleksi, tapi aku rasa kalau kita kembali ke STY, Timnas Indonesia bisa lebih menunjukkan skill dan kemampuan yang benar-benar ada.
 
Aku pikir kalau PSSI gak usah mau tekan Patrick Kluivert karena orang-orang suka ngasih umpan balik cepat gak peduli hasilnya masih bagus atau tidak. Apalagi kalau kita lihat, kalah di Irak jadi bahan bicara, tapi STY gampung bisa menyelesaikan kompetisi FIFA lainnya nih 😊. Mungkin kalau di Inggris atau Eropa, orang-orang akan ngasih umpan balik yang lebih tegas karena mereka tahu apa yang sebenarnya penting, tapi di sini masyarakat Indonesia jadi fokus pada hasil instan aja 🤷‍♂️. Aku rasa kalau STY kembali sebagai pelatih, kita harus melihat langkah-langkahnya lebih dalam lagi, apakah dia bisa mengembangkan strategi yang lebih baik dari sebelumnya 💡.
 
Mau nggak percaya sih, kalau para suporter sepakbola Indonesia ini tahu lebih baik tentang apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja Timnas. Mereka sendiri yang terlibat dalam gerakan sosial media dan berdesirasi di luar sana. Tapi, ternyata mereka yang salah paham tentang apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh tim ini 🤔. Mereka tidak memikirkan tentang bagaimana pelatihnya harus bekerja dengan para pemain untuk mencapai tujuan yang lebih jangka panjang. Dan kalau kita lihat, hasilnya bukanlah sesuatu yang bisa diprediksi 😐. Mungkin saja, dengan mengembalikan STY sebagai pelatih Timnas Indonesia, kita akan melihat perubahan yang positif di masa depan 💡.
 
Kalau di balik kekalahan Irak itu ada yang benar-benar tidak puas dengan penggantian Kluivert, tapi aku pikir kalau STY kembali menjadi pelatih, itu bisa bikin Indonesia semakin kuat di babak pertengkaran tim nasional. Karena sebenarnya keberhasilan Kluivert pun tidak banyak, aja cuma peringkat 127, gampang banget dipahami. STY punya pengalaman dan teknikknya yang benar-benar konsisten, jadi aku pikir kalau dia kembali, itu bisa bikin Indonesia makin kuat di babak pertandingan.
 
Saya rasa masih banyak hal yang perlu kita pertimbangkan saat ini. Ya, kekalahan di Irak itu membuat kita sedih, tapi kita tidak boleh takut untuk bereksperimen atau mengambil risiko yang lebih besar agar mencapai hasilnya. Maksudnya, jika kita ingin meningkatkan peringkat FIFA, kita harus siap untuk mengambil keputusan yang tidak mudah dan mungkin akan membuat kita merasa tidak nyaman di awal.

Saya masih ragu apakah penggantian Kluivert dengan STY adalah solusi yang tepat. Mungkin kita bisa melihat hal ini dari sudut pandang lain, seperti bagaimana membangun kekuatan tim yang lebih kuat dan konsisten dalam waktu panjang. Tapi, saya juga tidak terlalu salah jika berharap bahwa dengan pengembalinya STY, kita bisa meningkatkan motivasi pemain dan menciptakan suasana yang lebih positif di lapangan.
 
Gak salah kalau kita pikir penggantian pelatih kembali ke Shin Tae-yong itu bukanlah keputusan yang tidak tepat. Dia itu benar-benar bisa membuat perbedaan, lho! Seperti apa yang terjadi saat dia mengantarkan Timnas Indonesia mencapai peringkat 127 dunia FIFA. Kenapa? Karena dia bisa memotivasi pemain dan membawa semangat baru ke lapangan. Tapi, sayangnya, PSSI masih belum bisa menemukan keseimbangan antara tradisi dan modernitas. Mereka lebih fokus pada hasil instan daripada mencari solusi yang lebih jelas.
 
Gue rasa nggak bisa dipungkiri kalau penggantian pelatih ini sebenarnya bermaksud baik, tapi kalau di cari kesalahan dari PSSI pasti ada. Mereka harus lebih teliti dalam memilih pelatih yang tepat, bukan hanya fokus pada hasil instan aja. Kalau gue harus memilih, aku masih menginginkan STY sebagai pelatih timnas Indonesia 🙌, tapi kalau PSSI ingin mempertimbangkan para suporter dan pemain, maka mereka harus mencari solusi yang lebih baik lagi, seperti membuka dialog dengan semua pihak agar semuanya bisa saling mengerti dan bekerja sama 🤝.
 
Kalau kita serius-nye dengan menangkap sinar cahaya dari kegagalan Kluivert, mungkin ini bukan saat untuk mengepung STY lagi 😊. Banyak yang bilang kalau dia bisa membangun semangat di lapangan tapi siapa sih yang bilang dia bisa mengubah peringkatnya? 🤔 Tapi benar-benar kalau kita ingin melihat pemain Indonesia yang lebih baik, mungkin STY itu salah satu jalan yang bisa dilakukan. Yang penting adalah hasil bukan hanya di FIFA, tapi juga dari dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat kita yang paling membutuhkan perubahan 🌎.
 
Pikiran saya sih kalau kembali STY buleh lah. Nah, kalau kita lihat performa Irak itu, laga di Irak malah kalah sama tim-tim kecil, gak perlu khawatir juga kalah ya. Kluivert toh udah bule-bule, sih, gak bakal bisa memotivasi pemain Indonesia dengan baik. Saya percaya kalau STY bisa, tapi ini nanti kita lihat siapa yang benar. Mungkin Kluivert itu udah bongkar diri sendiri dulu 😂
 
Makasih ya, sih kalau ada yang bingung dengan keputusan itu... Saya pikir juga mantap, kalau kita ingat aja STY selalu punya skenario yang konsisten dan serius dalam mengelola timnya, tapi di pihak PSSI, saya rasa ada yang salah. Mereka terlalu cepat memutuskan untuk ganti pelatih tanpa menganalisis kekuatan tim yang sebenarnya... Kalau kita ingin hasil yang lebih baik, harus fokus pada mengembangkan sistem belajar dari belajar di lapangan, bukan cuma fokus pada keputusan singkat-siang saja 🤔
 
Saya rasa kalau ingin mencapai tujuan sebenarnya kita harus fokus pada kualitas permainan tim bukan hanya keinginan banyak orang. Kluivert mungkin ganti STY tapi juga menunjukkan kemampuan dirinya sendiri sebagai pelatih. Saya masih tidak yakin apakah mengembalikan STY akan membuat perbedaan yang signifikan atau tidak... 🤔
 
aku pikir pilihan STY itu salah... kalau gak ada hasil, siapa yang mau nanti? tapi apa yang diharapkan dari PSSI sih? makin kaya atau makin konsisten dalam permainan? aku pikir kalau mau makin konsisten lagi itu yang penting, bukannya harapan berat untuk mencapai puncaknya...
 
kembali
Top