Bencana Banjir Sumbar: Wamendagri Koordinasi Penyaluran Bantuan Alat Berat dan Damkar di Padang
Kemarin, Kepala Badan Sarana Nasional (Basarnas) Marsekal TNI Mohammad Syafii mengumumkan bahwa pihaknya telah mengerahkan berbagai sarana logistik untuk menyalurkan bantuan kepada korban banjir dan longsor di Aceh dan Sumatera Barat. Armada kapal dan laut ini digunakan secara maksimal untuk menjangkau wilayah yang terisolasi karena kerusakan akses darat.
Syafii juga menjelaskan bahwa jalur-jalur logistik digunakan dengan menggunakan semua sarana yang ada di Kantor SAR, termasuk kapal-kapal, sarana laut, dan kekuatan udara. Bahkan, pesawat dari Tanjung Pinang juga dipergunakan untuk membantu operasi kemanusiaan ini.
Sementara itu, pihak Basarnas menggunakan anjing pelacak (K-9) dalam pencarian korban karena kondisi lokasi yang sulit dan lumpur. Menurut Syafii, penggunaan K-9 ini sangat penting karena kondisi korban yang akibat banjir lumpur menyebabkan kesulitan tersendiri.
"Karena kondisi korban, khususnya yang akibat bencana banjir lumpur, tentunya ini mengalami kesulitan tersendiri pada saat lumpur itu ketebalannya tersendiri," kata Marsekal TNI Mohammad Syafii.
Kemarin, Kepala Badan Sarana Nasional (Basarnas) Marsekal TNI Mohammad Syafii mengumumkan bahwa pihaknya telah mengerahkan berbagai sarana logistik untuk menyalurkan bantuan kepada korban banjir dan longsor di Aceh dan Sumatera Barat. Armada kapal dan laut ini digunakan secara maksimal untuk menjangkau wilayah yang terisolasi karena kerusakan akses darat.
Syafii juga menjelaskan bahwa jalur-jalur logistik digunakan dengan menggunakan semua sarana yang ada di Kantor SAR, termasuk kapal-kapal, sarana laut, dan kekuatan udara. Bahkan, pesawat dari Tanjung Pinang juga dipergunakan untuk membantu operasi kemanusiaan ini.
Sementara itu, pihak Basarnas menggunakan anjing pelacak (K-9) dalam pencarian korban karena kondisi lokasi yang sulit dan lumpur. Menurut Syafii, penggunaan K-9 ini sangat penting karena kondisi korban yang akibat banjir lumpur menyebabkan kesulitan tersendiri.
"Karena kondisi korban, khususnya yang akibat bencana banjir lumpur, tentunya ini mengalami kesulitan tersendiri pada saat lumpur itu ketebalannya tersendiri," kata Marsekal TNI Mohammad Syafii.