Kenaikan Utang PLN: Apakah Kebiasaan Mengutamakan Biaya Operasional Sebagai Penyebab Utang yang Tidak Berhenti?
Pemerintah Republik Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, kembali menghadapi masalah utang yang tidak berhenti naik. Pada bulan Februari 2023, Badan Keuangan dan Moneter (BBM) menyatakan bahwa utang negara mencapai Rp 1.841 triliun, meningkat sebesar 7,5% dari tahun sebelumnya.
Tetapi apa penyebab utang yang tidak berhenti ini? Apakah kebijakan pemerintah dalam mengelola biaya operasional pembangkit listrik (PLN) yang semakin mahal adalah salah satu penyebab utang yang tidak berhenti naik?
Menurut data dari BBM, peningkatan utang negara ini disebabkan oleh kenaikan biaya operasional PLN. Pemerintah harus membayar biaya bahan bakar, perawatan mesin, dan lain-lain yang meningkat sebesar 12,6% dari tahun sebelumnya.
Namun, apakah kebijakan pemerintah dalam mengelola biaya operasional PLN adalah salah satu penyebab utang yang tidak berhenti naik? Bupati kabupaten di Jawa Barat, Bapak H. Dedi Mulyadi, berpendapat bahwa kebijakan pemerintah harus lebih transparan dalam mengelola biaya operasional PLN.
"Kita tidak tahu apa sebenarnya biaya yang dibayarkan oleh PT PLN untuk bahan bakar dan perawatan mesin. Jika kita tahu, maka kita dapat menentukan apakah biaya tersebut realistis atau tidak", katanya.
Sementara itu, ahli keuangan dari Universitas Indonesia, Dr. Iwan F. Tirtiatmadja, berpendapat bahwa utang negara yang tidak berhenti naik adalah hasil dari kebijakan pemerintah dalam mengelola anggaran negara.
"Kita harus mempertimbangkan apakah kebijakan pemerintah dalam mengelola biaya operasional PLN adalah salah satu penyebab utang yang tidak berhenti naik", katanya.
Pemerintah Republik Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, kembali menghadapi masalah utang yang tidak berhenti naik. Pada bulan Februari 2023, Badan Keuangan dan Moneter (BBM) menyatakan bahwa utang negara mencapai Rp 1.841 triliun, meningkat sebesar 7,5% dari tahun sebelumnya.
Tetapi apa penyebab utang yang tidak berhenti ini? Apakah kebijakan pemerintah dalam mengelola biaya operasional pembangkit listrik (PLN) yang semakin mahal adalah salah satu penyebab utang yang tidak berhenti naik?
Menurut data dari BBM, peningkatan utang negara ini disebabkan oleh kenaikan biaya operasional PLN. Pemerintah harus membayar biaya bahan bakar, perawatan mesin, dan lain-lain yang meningkat sebesar 12,6% dari tahun sebelumnya.
Namun, apakah kebijakan pemerintah dalam mengelola biaya operasional PLN adalah salah satu penyebab utang yang tidak berhenti naik? Bupati kabupaten di Jawa Barat, Bapak H. Dedi Mulyadi, berpendapat bahwa kebijakan pemerintah harus lebih transparan dalam mengelola biaya operasional PLN.
"Kita tidak tahu apa sebenarnya biaya yang dibayarkan oleh PT PLN untuk bahan bakar dan perawatan mesin. Jika kita tahu, maka kita dapat menentukan apakah biaya tersebut realistis atau tidak", katanya.
Sementara itu, ahli keuangan dari Universitas Indonesia, Dr. Iwan F. Tirtiatmadja, berpendapat bahwa utang negara yang tidak berhenti naik adalah hasil dari kebijakan pemerintah dalam mengelola anggaran negara.
"Kita harus mempertimbangkan apakah kebijakan pemerintah dalam mengelola biaya operasional PLN adalah salah satu penyebab utang yang tidak berhenti naik", katanya.