"Projo" bukanlah singkatan dari "Presiden Jokowi", seperti yang sering dikatakan oleh masyarakat. Menurut Budi Arie Setiadi, Ketum Projo, istilah "projo" sendiri memiliki arti utuh dan tidak dapat dibagi menjadi dua kata seperti yang sering diucapkan umumnya.
Dalam bahasa Sanskerta, kata "Projo" berarti "negara", sedangkan dalam bahasa Jawa Kawi, istilah tersebut berarti "rakyat". Menurut Budi, para anggota Projo adalah mereka yang memiliki cinta terhadap negara sekaligus rakyatnya.
Organisasi ini kemudian dianggap sebagai relawan pendukung Presiden RI ke-7 Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019. Namun, perlu diingat bahwa Projo bukanlah organisasi yang berorientasi pada partai politik, melainkan lebih kepada mendorong partisipasi sosial dan gotong royong dalam masyarakat.
Kemudian Budi Arie Setiadi juga mengatakan bahwa perubahan logo Projo merupakan bentuk transformasi organisasi untuk menghadapi tantangan perkembangan zaman. Logo terbaru akan melibatkan partisipasi publik dan bisa mencerminkan tujuan organisasi yang berkelanjutan.
Dalam bahasa Sanskerta, kata "Projo" berarti "negara", sedangkan dalam bahasa Jawa Kawi, istilah tersebut berarti "rakyat". Menurut Budi, para anggota Projo adalah mereka yang memiliki cinta terhadap negara sekaligus rakyatnya.
Organisasi ini kemudian dianggap sebagai relawan pendukung Presiden RI ke-7 Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019. Namun, perlu diingat bahwa Projo bukanlah organisasi yang berorientasi pada partai politik, melainkan lebih kepada mendorong partisipasi sosial dan gotong royong dalam masyarakat.
Kemudian Budi Arie Setiadi juga mengatakan bahwa perubahan logo Projo merupakan bentuk transformasi organisasi untuk menghadapi tantangan perkembangan zaman. Logo terbaru akan melibatkan partisipasi publik dan bisa mencerminkan tujuan organisasi yang berkelanjutan.