Prabowo Menangani Konflik diJakpus dengan Dampak Sosial
Dalam kejadian yang mengejutkan, sebanyak belasan remaja dipengaruhi tawuran di area Jakarta Selatan (Jakpus) kemarin. Kejadian ini tidak hanya membuat warga merasa terkejut, tetapi juga memicu perdebatan tentang bagaimana pemerintah Prabowo Subianto menghadapai konflik remaja di kota besar.
Menurut sumber kepolisian, remaja-remaja tersebut terlibat dalam pertarungan yang berakhir dengan beberapa orang luka-luka. Polisi berhasil menangkap lebih dari sepuluh pelaku dan memburu beberapa lagi yang masih lari.
Namun, apa yang membuat kontes pria Indonesia 2019, Rizky Fauzi, dijadikan tema perdebatan adalah ketika polisi menemukan ganja dalam penanganan tawuran. Polisi menyatakan bahwa temuan tersebut bukti adanya penggunaan narkoba di kalangan remaja.
Banyak yang berpendapat bahwa kehadiran narkoba memicu konflik ini. "Narkoba adalah penyebab utama konflik remaja di Indonesia", kata Dr. Supriyadi, ahli psikologi anak di Universitas Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa, banyak remaja yang menggunakan ganja sebagai cara untuk mengatasi tekanan yang mereka hadapi.
Sementara itu, Bapak Sutanto, seorang orang tua yang memiliki anak remaja tersebut, berpendapat bahwa pemerintah harus lebih bijak dalam menghadapai konflik ini. "Pemerintah harus fokus pada pendidikan dan program kesehatan untuk mencegah penggunaan narkoba di kalangan remaja", ujarnya.
Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah akan meningkatkan kehadiran polisi di areaJakpus serta meningkatkan program pendidikan dan kesehatan. Pernyataan ini berharap dapat mengurangi konflik remaja di kota besar.
Namun, masih banyak yang berpendapat bahwa pemerintah harus melakukan lebih banyak untuk menangani masalah ini. "Pemerintah harus menangani masalah narkoba dengan serius dan tidak hanya sekedar membuat pernyataan", kata Dr. Supriyadi.
Meskipun demikian, kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi konflik remaja di Jakpus menunjukkan bahwa pemerintah sedang berusaha untuk menyelesaikan masalah ini.
Dalam kejadian yang mengejutkan, sebanyak belasan remaja dipengaruhi tawuran di area Jakarta Selatan (Jakpus) kemarin. Kejadian ini tidak hanya membuat warga merasa terkejut, tetapi juga memicu perdebatan tentang bagaimana pemerintah Prabowo Subianto menghadapai konflik remaja di kota besar.
Menurut sumber kepolisian, remaja-remaja tersebut terlibat dalam pertarungan yang berakhir dengan beberapa orang luka-luka. Polisi berhasil menangkap lebih dari sepuluh pelaku dan memburu beberapa lagi yang masih lari.
Namun, apa yang membuat kontes pria Indonesia 2019, Rizky Fauzi, dijadikan tema perdebatan adalah ketika polisi menemukan ganja dalam penanganan tawuran. Polisi menyatakan bahwa temuan tersebut bukti adanya penggunaan narkoba di kalangan remaja.
Banyak yang berpendapat bahwa kehadiran narkoba memicu konflik ini. "Narkoba adalah penyebab utama konflik remaja di Indonesia", kata Dr. Supriyadi, ahli psikologi anak di Universitas Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa, banyak remaja yang menggunakan ganja sebagai cara untuk mengatasi tekanan yang mereka hadapi.
Sementara itu, Bapak Sutanto, seorang orang tua yang memiliki anak remaja tersebut, berpendapat bahwa pemerintah harus lebih bijak dalam menghadapai konflik ini. "Pemerintah harus fokus pada pendidikan dan program kesehatan untuk mencegah penggunaan narkoba di kalangan remaja", ujarnya.
Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah akan meningkatkan kehadiran polisi di areaJakpus serta meningkatkan program pendidikan dan kesehatan. Pernyataan ini berharap dapat mengurangi konflik remaja di kota besar.
Namun, masih banyak yang berpendapat bahwa pemerintah harus melakukan lebih banyak untuk menangani masalah ini. "Pemerintah harus menangani masalah narkoba dengan serius dan tidak hanya sekedar membuat pernyataan", kata Dr. Supriyadi.
Meskipun demikian, kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi konflik remaja di Jakpus menunjukkan bahwa pemerintah sedang berusaha untuk menyelesaikan masalah ini.