Bea Cukai Bantah Digeledah Kejaksaan Agung

Bantuan Kejaksaan Agung Bunyi Sepaku Tanah, Bea Cukai Tetangga!

Dalam pertemuan yang dilakukan hari ini, 22 Oktober 2025, petugas Jaksa Agung dan dua tentara meminta data ekspor Crude Palm Oil (CPO) dari kantor Bea Cukai Pusat di Rawamangun, Jakarta Timur. Hal ini terjadi di ruang Informasi Kepabeanan dan Cukai (IKC).

Menurut sumber yang diterima Tempo, pertemuan ini dilakukan dalam rangka koordinasi dan pengumpulan data. Namun, petugas Jaksa Agung tidak mengatakan apakah ada tindak lanjut dari pertemuan tersebut atau apa hasilnya.

Sementara itu, kepanjangan "Palm Oil Mill Effluent" (POME) untuk ekspor CPO di 2021-2022 dilaporkan meningkat. Namun, produksi POME tidak ada. Dugaan ini menunjukkan adanya pengaburan data dalam dokumen ekspor CPO yang ditulis sebagai POME.

Selain itu, petugas Jaksa Agung juga melakukan penggeledahan di rumah salah satu pejabat Bea Cukai Pusat hari ini. Ini menunjukkan bahwa pertemuan dengan Bea Cukai masih berlangsung dalam tahap sinyal dan belum ada hasil.
 
ini kayaknya bukannya kebuntuan lagi untuk Bea Cukai kan? mereka terus berusaha untuk mengumpulkan data apa lagi, tapi tetap jadi kue tanah sih πŸ˜”. aku khawatir kalau ini bagian dari sistem yang tidak tepat dan harus ada perubahan agar semua birokrasi bisa jalan dengan lancar. tapi aku rasa itu semua akan beres di akhirnya, kita harus sabar dan yakin bahwa pemerintah dan lembaga yang terkait akan terus bekerja keras untuk mengatasi masalah ini πŸ’ͺ.
 
ini kayak film thriller, kalo sengaja Jaksa Agung meminta data dari Bea Cukai aja, tapi apa hasilnya? mungkin ada hal-hal yang tidak diinginkan dalam dokumen ekspor CPO ini 😳. sih, kalau produksi POME gak ada, tapi masih dilaporkan seperti itu. ini bisa jadi kejahatan sederhana yang bisa membawa banyak korban. klo gini terjadi, maka Bea Cukai harus bertanggung jawab πŸ€”.
 
Udah terasa kayaknya aja nih, pengaburan data yang sering terjadi di Bea Cukai, masih punya efeknya juga pada ekspor produk pertanian kita πŸ˜’. Misalnya CPO, produksi POME tapi tidak ada? Gampang banget untuk melanggar norma dan buat kerusakan pada keuangan negara. Jika punya kemampuan, aku rasa bakal lebih baik nanti jadikan Bea Cukai menjadi lembaga yang transparan dan akuntabel, tapi masih berpotensi membuat kesal, karena memang sudah terjadi banyak kalanya ada penipuan.
 
Wah, gaes... apa kabar? Ngebayangin aja sih apa yang terjadi di Bea Cukai Pusat hari ini 😳. Saya pikir kalau ada masalah dengan data ekspor CPO, itu bukan kecil-kecilan lagi, tapi besar-besaran ya! 🀯 Jadi, kapan gak hasil dari pertemuan itu? Apakah ada yang terlibat dalam hal ini yang tidak ingin dicatat? πŸ˜’ Saya harap Jaksa Agung bisa menjelaskannya semua aja...
 
Saya pikir ini kalau korupsi lagi kembali menguasai sistem bea cukai, siapa tau ada yang mencuri uang dari negara, kami harus bergerak cepat untuk menangkapnya! πŸ™ŒπŸ’ͺ
 
Apa keren banget kalau Jaksa Agung meminta data ekspor CPO dari Bea Cukai, tapi gini gini aja kalau mereka juga melakukan penggeledahan di rumah pejabat! Udah ngerti, kalau ada kecurangan atau kerusakan dokumen, maka punya yang lebih berwenang harus bertindak. Tapi apa yang bisa dilakukan Jaksa Agung, hanya menginvestigasi aja sih. Mungkin saja Bea Cukai juga masih dalam tahap belajar.
 
Oooh, keren banget aja! Pertemuan antara Jaksa Agung & tentara sama Bea Cukai itu pasti buat ngobrol ngechat di sosial media ya... Seperti apa sih hasilnya? Aku penasaran banget! Mungkin ada yang salah dengan dokumen ekspor CPO, keren jawabannya siapa aja yang benar-benar mau ngakuen πŸ˜‚πŸ‘€
 
Gue rasa ini seperti permainan mainan anak-anak... Jaksa Agung dan tentara datang ke Bea Cukai, minta data ekspor, lalu gue penasaran apa hasilnya? Belum punya jawaban sih... Saya rasa ada yang lelucon di sini,Jaksa Agung datang kesana, tahu sekali apa yang harus dilakukan? Tunggu aja Bea Cukai selesai nge-gedhehan dulu... Gue rasa ini jadi comedy show di TV, siapa tau Jaksa Agung mau muncul di screen lagi...
 
Pernah pikir kalau Bea Cukai itu tidak peduli sama sekali dengan ekspor CPO? Nah, ternyata benar. Mereka cuma meminta data ekspor dari kantor Bea Cukai saja, tapi apa yang mereka lakukan sambil menunggu hasilnya? Mereka cuma mengeledah rumah pejabat Bea Cukai lagi! Ini bukannya koordinasi dan pengumpulan data? Ini seperti permainan pukul pulis di Indonesia. Bayangkan kalau satu hari nanti, Bea Cukai itu meminta data impor juga, tapi sementara itu mereka cuma menggunduh pejabatnya saja. Tapi ini tidak berarti ada kecurangan, ini hanya sistem yang kacalakkan. Dan apakah kita orang Indonesia akan pernah bosan dengan sistem seperti ini? πŸ˜’
 
gak bisa percaya apa yang terjadi di jakarta! kalau bukan lagi, jaksa agung sih yang datang ke bea cukai dan meminta data ekspor cpo, tapi gak ada hasilnya... ini kayaknya keterlibatan korupsi lagi, ya? apa yang ingin mereka lakukan sih? pengaburan data punya maksud apa sih? harusnya ada penanganan yang lebih ketat, bukan cuma kasus sinyal aja... πŸ€”πŸ‘€
 
Gue rasa kayaknya ada yang tidak beres di kantor Bea Cukai! πŸ€” Mereka meminta data dari kantor lain, tapi gue tahu kalau data itu harus ada di tempat sendiri ya... Apa lagi itu, dugaan pengaburan data, itu kalau benar pasti membuat masalah besar deh! 😬 Gue harap pertemuan ini tidak cuma sinyal aja, tapi hasilnya bisa jadi yang kita inginkan. 🀞
 
Maaf gak ada kabar tentang hasilnya, nih! Pertemuan itu apa nih? Siapa yang keluar dari kantor dan siapa yang masuk? Ini kan gak ada logika, Bea Cukai harus tahu juga kalau ada ekspor CPO! πŸ€”

Dan sih, apa dengan POME? Kalau produksi tidak ada, apa artinya sih? Gak bisa dipungut bea cukai ya? Pasti ada yang nge-bodoh atau nge-crook dulu. Sementara itu, pejabat Bea Cukai yang di-geledah itu gak salah tujuan ya? Kalau gak ada tindak lanjut, apa artinya sih? Tunggu aja sinyalnya keluar dulu! 🚨
 
Gue penasaran sama kejadian ini πŸ€”. Jadi, petugas Jaksa Agung dan tentara meminta data ekspor CPO dari Bea Cukai Pusat... tapi gue nggak paham apa yang maksudnya. Apakah ada dugaan korupsi atau sesuatu yang salah sama dokumen ekspor? πŸ€‘

Gue cium kebenaran di sini πŸ˜’. Jika pertemuan ini hanya untuk koordinasi dan pengumpulan data, maka gue penasaran apa hasilnya. Apakah ada konsekuensi sama pejabat Bea Cukai yang salah? πŸ’Ό

Gue juga penasaran sama pernyataan kepanjangan "Palm Oil Mill Effluent" (POME). Jika produksi POME tidak ada, maka apa maksudnya sama ekspor CPO? πŸ€”

Gue butuh konfirmasi sama sumber yang terpercaya 😊. Gue bukan orang berantakan, gue tahu pentingnya transparansi dalam pemerintahan! πŸ’―
 
aku pikir ini bukan cerita yang enak diketahui... kalau laporan data buat bea cukai salah, itu akan mempengaruhi semua investor di sektor pertanian dan produksi pangan... contohnya di negara kami yang banyak menghasilkan minyak kelapa. apa bisa jadi ada korupsi di balik ini?
 
ini sih yang terjadi apa aja! Jaksa Agung buat kejaksaan agung, tapi kemudian dia cari data di Bea Cukai, aku rasa kayak gak perlu banget. kayaknya birokrasi di Indonesia sama2 nggak bisa jelas. aku pikir apa yang harus dilakukan adalah melakukan audit dan kontrol yang lebih serius agar pengaburan data tidak terjadi lagi. tapi, aku juga tahu bahwa ini semua berlangsung di ruang informasi dan kebebasan, kaya gak ada masalah sama2.
 
ini kaget banget, apa lagi kalau petugas Jaksa Agung melakukan penggeledahan di rumah pejabat Bea Cukai Pusat? itu bikin saya curiga, apakah lakukan dengan benar? kayaknya ada yang salah di dalam sistem ini, tapi gak tahu apa sih yang terjadi. mungkin perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut agar tidak terjadi kecurangan lagi.
 
kembali
Top