Basarnas berjanji tidak akan kalah dalam pencarian korban banjir di Sumatra, meski ada kayu gelondongan yang menghambat proses. Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi'i, memastikan bahwa Tim SAR bisa beroperasi dengan optimal dalam mencari korban hilang.
Menurutnya, tim SAR fokus utama adalah mencari posisi korban yang kemungkinan terseret arus lumpur. "Jadi kalau kita melaksanakan operasi SAR, saya rasa tidak ada hubungannya itu [gelondongan kayu]. Tapi kalau kita melihat bahwa mungkin longsoran, korban-korban inilah βyang sebenarnya dengan adanya aliran yang mungkin bercampur dengan material-material itu, memungkinkan bahwa korban akan terseret, yang sebenarnya tidak mengalir di satu aliran," ujarnya.
Namun, dia juga menyebutkan bahwa kondisi lumpur yang menebal dan mulai mengering menjadi tantangan besar di lapangan. Hal tersebut mengakibatkan proses evakuasi menjadi lebih sulit dilakukan. Oleh karena itu, tim SAR berjanji akan menggunakan semua kemampuan untuk mencari korban, termasuk anjing pelacak (K-9).
Tentu saja, tidak ada batasan waktu pencarian, operasi SAR biasanya berlangsung selama tujuh hari pada kondisi normal. Namun, durasi itu bukanlah batas berakhirnya operasi, nantinya mereka akan menimbang ulang terlebih dahulu sebelum melanjutkan operasi.
"Jadi tujuh hari ini akan dievaluasi, dan pada saat situasi masih memungkinkan untuk dilaksanakan operasi lanjutan dalam rangka entah itu menyelamatkan atau mungkin kita mencari korban-korban yang masih belum ketemu, tentunya ini akan kita lakukan," tambah Syafi'i.
Menurutnya, tim SAR fokus utama adalah mencari posisi korban yang kemungkinan terseret arus lumpur. "Jadi kalau kita melaksanakan operasi SAR, saya rasa tidak ada hubungannya itu [gelondongan kayu]. Tapi kalau kita melihat bahwa mungkin longsoran, korban-korban inilah βyang sebenarnya dengan adanya aliran yang mungkin bercampur dengan material-material itu, memungkinkan bahwa korban akan terseret, yang sebenarnya tidak mengalir di satu aliran," ujarnya.
Namun, dia juga menyebutkan bahwa kondisi lumpur yang menebal dan mulai mengering menjadi tantangan besar di lapangan. Hal tersebut mengakibatkan proses evakuasi menjadi lebih sulit dilakukan. Oleh karena itu, tim SAR berjanji akan menggunakan semua kemampuan untuk mencari korban, termasuk anjing pelacak (K-9).
Tentu saja, tidak ada batasan waktu pencarian, operasi SAR biasanya berlangsung selama tujuh hari pada kondisi normal. Namun, durasi itu bukanlah batas berakhirnya operasi, nantinya mereka akan menimbang ulang terlebih dahulu sebelum melanjutkan operasi.
"Jadi tujuh hari ini akan dievaluasi, dan pada saat situasi masih memungkinkan untuk dilaksanakan operasi lanjutan dalam rangka entah itu menyelamatkan atau mungkin kita mencari korban-korban yang masih belum ketemu, tentunya ini akan kita lakukan," tambah Syafi'i.