Bareskrim Polri menemukan aktivitas penebangan liar di Hulu Sungai Tamiang, Aceh. Temuan ini dilakukan oleh Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri saat melakukan pengecekan dalam rangka tindak lanjut banyaknya kayu gelondongan yang terbawa arus banjir bandang. Aktivitas ini ditemukan saat tim melakukan pengecekan di hulu Sungai Tamiang.
Menurut Brigjen Mohammad Irhamni, Diripidter Bareskrim Polri, aktivitas penebangan liar di lokasi tersebut menggunakan mekanisme panglong. Dengan mekanisme ini, kayu dipotong, ditumpuk di bantaran, lalu dihanyutkan saat air naik. Selain itu, teknik pembukaan lahan sendiri dilakukan dengan cara memotong kayu besar menjadi potongan kecil, sehingga mudah terbawa arus saat banjir.
Irhamni juga menyebutkan bahwa penebangan di hutan lindung sepanjang Sungai Tamiang, Aceh Tamiang, mayoritas tidak berizin dan kayu bukan jenis kayu keras. Sampai saat ini, tim penyelidik masih melakukan penyelidikan atas temuan itu.
"Proses penyidikan akan difokuskan pada kegiatan penebangan liar yang terjadi di sepanjang hulu Sungai Tamiang, Aceh," ungkap Irhamni. Penyelidikan ini dilakukan sebagai tindak lanjut peristiwa maraknya gelondongan kayu yang terbawa air banjir bandang.
Menurut Brigjen Mohammad Irhamni, Diripidter Bareskrim Polri, aktivitas penebangan liar di lokasi tersebut menggunakan mekanisme panglong. Dengan mekanisme ini, kayu dipotong, ditumpuk di bantaran, lalu dihanyutkan saat air naik. Selain itu, teknik pembukaan lahan sendiri dilakukan dengan cara memotong kayu besar menjadi potongan kecil, sehingga mudah terbawa arus saat banjir.
Irhamni juga menyebutkan bahwa penebangan di hutan lindung sepanjang Sungai Tamiang, Aceh Tamiang, mayoritas tidak berizin dan kayu bukan jenis kayu keras. Sampai saat ini, tim penyelidik masih melakukan penyelidikan atas temuan itu.
"Proses penyidikan akan difokuskan pada kegiatan penebangan liar yang terjadi di sepanjang hulu Sungai Tamiang, Aceh," ungkap Irhamni. Penyelidikan ini dilakukan sebagai tindak lanjut peristiwa maraknya gelondongan kayu yang terbawa air banjir bandang.