Puluh orang tewas dalam penembakan massal di Afrika Selatan
Sebanyak 12 orang tewas dalam penembakan massal yang terjadi di sebuah bar ilegal di dekat Kota Pretoria, Afrika Selatan. Korban termasuk anak-anak berusia 3 tahun dan 12 tahun.
Menurut Juru bicara Polisi Afrika Selatan (SAPS), Athlenda Mathe, penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 4.30 pagi waktu setempat di sebuah "shebeen ilegal" yang terletak di dalam area hostel. Tiga orang bersenjata masuk dan menembaki sekelompok pria yang sedang minum.
Polisi baru menerima laporan sekitar pukul 6 pagi, ketika tiga orang bersenjata masih ada di tempat kejadian. Pihak berwenang telah meluncurkan operasi perburuan terhadap para pelaku, tetapi motif serangan masih belum diketahui.
Afrika Selatan selama bertahun-tahun berjuang mengatasi tingginya tingkat kriminalitas yang diperparah oleh jaringan kejahatan terorganisir. Negara tersebut memiliki salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di dunia. Menurut data kepolisian, sekitar 63 orang dibunuh setiap hari antara April dan September.
"Kami menghadapi tantangan serius terkait tempat-tempat penjualan alkohol ilegal dan tidak berlisensi," kata Mathe. "Orang-orang yang tidak bersalah juga ikut menjadi korban tembak-menembak."
Penembakan massal di Afrika Selatan terjadi secara berkala, membuat situasi keamanan di negara tersebut semakin mengegenting. Pada Oktober, dua remaja tewas dan lima lainnya luka-luka dalam penembakan terkait geng di Johannesburg, pusat finansial negara tersebut.
Sebanyak 12 orang tewas dalam penembakan massal yang terjadi di sebuah bar ilegal di dekat Kota Pretoria, Afrika Selatan. Korban termasuk anak-anak berusia 3 tahun dan 12 tahun.
Menurut Juru bicara Polisi Afrika Selatan (SAPS), Athlenda Mathe, penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 4.30 pagi waktu setempat di sebuah "shebeen ilegal" yang terletak di dalam area hostel. Tiga orang bersenjata masuk dan menembaki sekelompok pria yang sedang minum.
Polisi baru menerima laporan sekitar pukul 6 pagi, ketika tiga orang bersenjata masih ada di tempat kejadian. Pihak berwenang telah meluncurkan operasi perburuan terhadap para pelaku, tetapi motif serangan masih belum diketahui.
Afrika Selatan selama bertahun-tahun berjuang mengatasi tingginya tingkat kriminalitas yang diperparah oleh jaringan kejahatan terorganisir. Negara tersebut memiliki salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di dunia. Menurut data kepolisian, sekitar 63 orang dibunuh setiap hari antara April dan September.
"Kami menghadapi tantangan serius terkait tempat-tempat penjualan alkohol ilegal dan tidak berlisensi," kata Mathe. "Orang-orang yang tidak bersalah juga ikut menjadi korban tembak-menembak."
Penembakan massal di Afrika Selatan terjadi secara berkala, membuat situasi keamanan di negara tersebut semakin mengegenting. Pada Oktober, dua remaja tewas dan lima lainnya luka-luka dalam penembakan terkait geng di Johannesburg, pusat finansial negara tersebut.