Pemerintah menetapkan langkah untuk menjaga kualitas dan keseimbangan stok beras di Indonesia. Menurut Sarwo Edhy, Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas), pemerintah ingin memastikan bahwa beras yang diterima masyarakat tetap segar dan berkualitas.
Untuk mencapai tujuan ini, Bapanas akan melakukan perputaran stok beras maksimal enam bulan. Langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan keseimbangan stok di lapangan.
Bapanas juga terus memperkuat koordinasi dengan Perum Bulog untuk mempercepat penyaluran beras, baik melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun bantuan pangan. Langkah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas beras yang diterima masyarakat.
Menurut Sarwo, perhatian DPR RI menjadi dorongan penting bagi seluruh pihak di ekosistem pangan untuk terus memperbaiki tata kelola logistik dan distribusi pangan. Arahan Ibu Titiek, Ketua Komisi IV DPR RI, untuk tidak melebihi stok beras juga merupakan masukan yang konstruktif dan selaras dengan upaya Bapanas menjaga kualitas beras secara nasional.
Pencapaian stok beras nasional yang dikelola Bulog mencapai 3,9 juta ton hingga akhir Oktober 2025 menjadi capaian penting dalam menjaga cadangan pangan nasional tetap aman dan kuat. Hal ini perlu diimbangi dengan manajemen stok yang dinamis agar kualitas tetap terjaga.
Sarwo Edhy menekankan bahwa setiap kebijakan penyaluran beras CBP selalu berorientasi pada kualitas dan kebermanfaatan bagi masyarakat. Prinsipnya, stok beras harus kuat, aman, dan cukup, serta perputarannya harus dijaga agar masyarakat dapat mendapatkan beras dalam kondisi terbaik.
Untuk mencapai tujuan ini, Bapanas akan melakukan perputaran stok beras maksimal enam bulan. Langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan keseimbangan stok di lapangan.
Bapanas juga terus memperkuat koordinasi dengan Perum Bulog untuk mempercepat penyaluran beras, baik melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun bantuan pangan. Langkah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas beras yang diterima masyarakat.
Menurut Sarwo, perhatian DPR RI menjadi dorongan penting bagi seluruh pihak di ekosistem pangan untuk terus memperbaiki tata kelola logistik dan distribusi pangan. Arahan Ibu Titiek, Ketua Komisi IV DPR RI, untuk tidak melebihi stok beras juga merupakan masukan yang konstruktif dan selaras dengan upaya Bapanas menjaga kualitas beras secara nasional.
Pencapaian stok beras nasional yang dikelola Bulog mencapai 3,9 juta ton hingga akhir Oktober 2025 menjadi capaian penting dalam menjaga cadangan pangan nasional tetap aman dan kuat. Hal ini perlu diimbangi dengan manajemen stok yang dinamis agar kualitas tetap terjaga.
Sarwo Edhy menekankan bahwa setiap kebijakan penyaluran beras CBP selalu berorientasi pada kualitas dan kebermanfaatan bagi masyarakat. Prinsipnya, stok beras harus kuat, aman, dan cukup, serta perputarannya harus dijaga agar masyarakat dapat mendapatkan beras dalam kondisi terbaik.